Dan jelas-jelas dirinya sedang menghibur Qiao Qing, tapi mengapa sekarang rasanya malah dirinya yang seperti sedang dihibur oleh Qiao Qing?
Tidak lama kemudian, Jiang Yi sebagai perwalian untuk kelas matematika berteriak memanggil ketua grup agar mulai mengambil kertas ujian percobaan.
Untuk Qiao Qing yang hampir tidak pernah untuk mengumpulkannya, ketika Zhu Anan sebagai ketua grup ingin mengambil kertas dari Qiao Qing dan melihatnya tidak bergerak, maka Zhu Anan hanya mengambil kertas Lin Xiyan.
Ketika Zhu Anan sudah mengambil kertas ulangan teman satu grupnya dan menyerahkan kepada Jiang Yi, ada yang memanggilnya ketika dia membalikkan badan. "Kenapa tidak mengambil kertas Qiao Qing?"
Zhu Anan merasa bingung, sejak kapan Qiao Qing mengumpulkan tugas? Dia adalah orang yang tidak pernah mengumpulkannya.
Jiang Yi sepertinya tidak merasakan pertanyaanya membuat Zhu Anan menatapnya dengan bingung, dan masih sengaja bertanya, "Siapa yang tidak menyerahkannya?"
Zhu Anan menjawab, "Qiao Qing."
Jiang Yi menganggukkan kepala, lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Qiao Qing.
Semua orang yang ada di dalam kelas langsung menatap mereka berdua.
Di SMA kelas tiga yang membosankan itu, sedikit berita yang di luar mata pelajaran bisa membuat semua orang bersemangat setengah hari, apalagi gosip hari ini adalah tentang Qiao Qing dan Jiang Yi.
Qiao Qing sedang membaca buku, saat tiba-tiba ada bayangan di hadapannya.
Dari atas kepalanya, dia bisa mendengarkan suara Jiang Yi, "Kenapa tidak menyerahkan kertas ulangan?"
Qiao Qing membalikkan halamanan buku yang dibacanya dengan jari, lalu dengan santai menjawab, "Belum mengerjakannya."
Jiang Yi menggunakan jarinya untuk mengetuk meja Qiao Qing, "Bisa tidak melihatku sebentar? Apakah ini sifatmu ketika sedang berbicara dengan seseorang?"
Qiao Qing mengerutkan keningnya, lalu perlahan mengangkat kepalanya dan menatap Jiang Yi, "Apa masalahmu?"
Melihat wajah Qiao Qing yang begitu cantik dari jarak yang dekat membuat jantung Jiang Yi berdebar kencang.
Mengingat Qiao Qing mengatakan tidak mengenalnya kemarin pagi, membuat Jiang Yi berkata, "Siapa namaku?"
Qiao Qing tersenyum mengejek, "Kalau lupa ingatan lebih baik kamu temui polisi saja."
Usai mengatakan hal itu, dia kembali menundukkan kepala dan membaca bukunya.
Jiang Yi langsung tersedak.
Orang-orang yang ada di dalam kelas tampak bingung mendengar percakapan mereka berdua.
"Situasi macam apa ini?"
"Apa lagi? Dia pasti marah karena perjodohannya dibatalkan, dan sengaja tidak menyerahkan kertas ujian untuk mendapatkan perhatian dari Jiang Yi. Aku sudah sering melihat hal yang dilakukannya sekarang ini."
Lin Xiyan melihat gadis yang mengatakan hal itu, lalu membalasnya, "Kamu harus mengobati otakmu! Qingqing dari dulu tidak pernah mengumpulkan kertas ujiannya, bahkan guru juga sudah tahu.
Biasanya Jiang Yi juga tidak akan mendatangi Qiao Qing mencarinya untuk memintanya mengumpulkan kertas ujiannya, tapi kali ini dia khusus mendatanginya untuk memintanya mengumpulkan kertas tersebut.
Sebenarnya siapa yang menarik perhatian siapa, siapa yang ingin selalu diingat di hadapan siapa!"
Qiao Qing terkejut dan melihat Lin Xiyan, dia hanya merasa gadis tersebut sangat aneh.
Dulu saat sedang ditindas, dia tidak berani membalas.
Tapi sepertinya dia sudah melupakan hal itu sekarang, dan terus berbicara tanpa henti di samping telinga Qiao Qing.
Gadis itu sekarang langsung berubah menjadi seekor landak kecil yang bertarung dengan sangat bersemangat.
Mendengar ejekan Lin Xiyan membuat Jiang Yi merasa sangat malu.
Tetapi kalau dia pergi sekarang, maka itu akan membenarkan ucapan Lin Xiyan tentangnya.
Oleh karena itu, Jiang Yi duduk di depan Qiao Qing dan seperti ingin mencari masalah dengannya, "Sekarang kamu harus mulai mengerjakannya."
Tidak tahu apakan sengaja atau tidak, tapi wajah Jiang Yi berada tepat di depan Qiao Qing.
Qiao Qing mendongakkan kepalanya lagi untuk melihat Jiang Yi, tindakannya sampai membuat pria itu merasa tidak nyaman untuk duduk di sana.
Kemudian dari dalam mejanya, Qiao Qing mencari kertas ujian itu, ternyata kertas itu berada di tumpukan paling atas.
"Phak" suara pukulan di atas meja membuat semua orang yang ada di dalam kelas terkejut.
Qiao Qing mengambil pensil dan mulai menuliskan jawaban.
Jiang Yi menatap gerakan dan ekspresi Qiao Qing, lalu melihatnya mulai menulis jawaban.
Dari pilihan ganda sampai esai, gadis itu sama sekali tidak berhenti menulis.
Sampai beberapa pertanyaan terakhir juga dijawab, Qiao Qing hanya melihat pertanyaan itu sekilas, lalu menulis jawaban terakhirnya.
Dia hanya butuh waktu kurang dari dua menit untuk menjawab semua pertanyaan dalam kertas ujian tersebut.
Jiang Yi menghina dalam hati, menyuruh orang yang tidak berguna untuk menyelesaikan ujian memang hanya akan membuat orang itu menjawabnya dengan asal-asalan.
Tetapi ketika Jiang Yi mengambil kertas itu dan melihat hasil jawaban yang ditulis oleh Qiao Qing, dia langsung terkejut.