Luo Chen langsung membalikkan badan dan turun dari tangga, tidak lagi masuk ke dalam kelas.
Qiao Nian melihat bayangan punggung Luo Chen menghilang dari anak tangga, dan dia pun langsung tersenyum.
Sambil tertawa, Qiao Nian berjalan kembali ke dalam kelas.
Ketika Luo Chen turun dari tangga sekolah, kebetulan dia bertemu dengan Zhao Kun, murid kelas sebelahnya.
Zhao Kun sedang melihat sekeliling, lalu dia melihat Luo Chen dan langsung memanggilnya, "Kak Chen, kamu juga kabur dari sekolah?"
Luo Chen menyalakan sebatang rokok, mengisapnya dan mengatakan, "Panggil Huo Zi, hari ini setelah pulang sekolah, ayo pergi menangkap seseorang denganku."
***
Pulang sekolah, Qiao Qing keluar dari gerbang timur yang sedikit lebih sepi, dia berencana makan di restoran yang sering dia kunjungi.
Ketika berjalan ke gang yang sudah tidak bagus, tiba-tiba di depannya muncul sekelompok pria yang berjalan ke arahnya.
Dari penampilan sekelompok pria itu terlihat seperti berandalan jalanan, tangannya bertato dan rambutnya diwarnai.
Hanya pria yang ada di depan yang sedang memasukkan kedua tangannya di saku celananya, dia terlihat memiliki penampilan lebih bagus daripada lainnya, dia adalah Luo Chen.
Kaki Qiao Qing berhenti melangkah, kelompok pria ini sepertinya ingin menghampirinya.
Karena percaya dengan perkataan Qiao Nian, tatapan Luo Chen terhadap Qiao Qing pun penuh dengan kebencian.
Dia tidak memerlukan belas kasihan saat menghadapi wanita yang tidak bermoral seperti Qiao Qing.
Dia sudah melakukan persiapan mental, kemudian melambaikan tangannya, "Beri gadis itu pelajaran!"
Setelah Luo Chen berkata demikian, sekelompok pria di belakangnya pun langsung maju.
Wajah Qiao Qing masih terlihat tenang, dia melihat sekelompok pria yang berlari menyerangnya, dan langsung mengangkat kakinya untuk menendang pria di depannya.
Ketika menendang pria itu, Qiao Qing mengulurkan tangan ke depan dan mengepalkan tangannya, dia terlihat memukul dengan pelan, tapi kemudian terdengar tulang patah.
Setelah beres mengatasi satu pria, Qiao Qing tanpa menoleh dan hanya mendengar suara gerakan angin di belakangnya, langsung membengkokkan sikunya ke belakang, membuat orang yang menyerangnya dari belakang langsung berjongkok memegang dadanya.
Pada saat yang sama, Qiao Qing menyapu bagian kakinya dan membuat dua orang yang maju ke arahnya dari samping pun terjatuh.
Dari awal sampai akhir, satu tangan Qiao Qing tetap berada di saku celanannya dan tidak pernah dikeluarkan, dia hanya menggunakan satu tangan untuk menyerang semua orang itu.
Ekspresi wajah Qiao Qing pun masih tetap terlihat tenang dan dingin, dia sama sekali tidak takut ataupun meminta ampun.
Dan cara Qiao Qing memukul orang terlihat sangat pelan dan ringan, gerakannya seolah khusus untuk menghadapi gerakan yang kasar. Dia seperti sedang menghukum sekumpulan bocah yang tidak tahu malu.
Terlihat jelas kalau Qiao Qing sama sekali tidak menganggap mereka sebagai saingannya.
Luo Chen langsung terheran begitu melihat hal yang terjadi di depan matanya sendiri, mata besar yang berwarna keabu-abuan itu terbelalak melihat Qiao Qing yang seolah tampak berbinar.
Setelah semua pria terjatuh ke lantai, tiba-tiba ada seorang pria yang mengeluarkan pisau silat dan menusukkannya ke tangan Qiao Qing.
Luo Chen pun marah, "Sialan! Aku hanya menyuruh kalian untuk menakuti Qiao Qing saja, siapa yang menyuruh kalain menggunakan pisau?!"
Tetapi sepertinya orang itu tidak mendengar perkataan Luo Chen, dia tidak memedulikan apapun dan langsung menusuk Qiao Qing.
Sudut mulut Qiao Qing terangkat, dia membalikkan tangan dan memegang pergelangan tangan orang itu.
Pria itu langsung menjerit kesakitan sampai wajahnya terlihat pucat, dan pisau silat itu pun terjatuh ke lantai, kemudian Qiao Qing menarik badan pria itu ke depan badannya dengan melewati pundaknya.
Satu-satunya orang yang tidak dibanting ke tanah pun memandang Qiao Qing dengan tatapan ngeri, sambil menempel di dinding. Saat Qiao Qing menatapnya, dia langsung berteriak dan kedua kakinya gemetaran ingin kabur.
Ketika Qiao Qing menghentakkan kakinya, pisau silat yang ada di lantai langsung terpental ke atas, dan jatuh ketangannya.
Kedua jari Qiao Qing menjepit pisau itu, kemudian melemparnya hingga terdengar suara 'huff', dan pisau itu berakhir menancap di dinding bata sejauh tiga inci, membuat pria yang tadi langsung menatapnya dengan panik.
Pria itu melihat jarak antara sepasang matanya dengan pisau itu hanya sekitar satu inci, pada saat itu, dia pun dibuat ketakutan sampai langsung mengalihkan pandangannya dan terjatuh pingsan.
Qiao Qing tersenyum dan membalikkan badan, lalu berjalan ke arah Luo Chen.
Setiap langkahnya seperti sedang menginjak ujung hatinya.
Ketika sudah berdiri di depannya, Qiao Qing menarik kerah baju pria di depannya itu, lalu menampar wajahnya, "Siapa yang memberi pelajaran siapa, ha?"