Jiang Yi bahkan tidak mengerti, jelas-jelas dirinya datang untuk membatalkan pernikahan, tapi kenapa sekarang dirinya menjadi pihak yang dibatalkan pernikahan?
Jiang Huai baru sadar dan melihat putranya sendiri serta keluarganya dipermalukan, dengan marah dia berkata, "Putraku masih tidak pantas untukmu?! Kamu…"
"Ayah!" Jiang Yi memotong perkataan ayahnya dan berjalan ke depan, bertatapan dengan Qiao Qing. "Baiklah, kalau kamu sendiri yang berkata begitu, mulai hari ini pernikahan kita dibatalkan, aku harap kamu tidak pernah menyesal!"
Qiao Qing yang mendengarnya pun tidak tahan untuk tersenyum, dia lalu berkata, "Bibi, antar tamu kita keluar!"
"Kamu!" Jiang Yi tampak tak bisa mengatur ekspresi wajahnya.
Nada bicara Qiao Qing seolah menganggap Jiang Yi adalah orang yang tidak berguna, dan tidak memiliki kemampuan.
Tetapi Jiang Yi masih menahan diri untuk tidak mengatakan apapun, dia mendengus dingin dan membalikkan badan, lalu berjalan pergi.
Sekarang Jiang Yi tidak tahu status dan kehebatan Qiao Qing yang sebenarnya, nanti dia pasti akan merasa dirinya adalah seorang yang tidak berguna, dan tidak ada kemampuan sama sekali.
Nanti orang yang akan benar-benar menyesal adalah dia, Jiang Yi.
Setelah keluarga Jiang Huai pergi, Qiao Nian mengutuk dengan pelan.
Seharusnya kali ini Qiao Qing yang dibatalkan pernikahannya, dengan begitu dia akan menjadi bahan lelucon seluruh Kota Liang, tetapi siapa yang bisa menyangka kalau masalahnya ternyata bisa berakhir seperti ini.
Qiao Nian yang merasa tidak senang pun memberikan tatapan penuh arti kepada Liu Ping, kemudian dia dan Qin Yongmei meninggalkan tempat itu.
He Wanqing yang terkejut dengan semua itu pun melihat ekspresi dingin Qiao Qing, lalu menarik bajunya.
"Sayang, kamu benar-benar tidak mengenal Jiang Yi anak…Pei! Brengsek kecil itu?"
Qiao Qing masih belum membalas, namun Liu Ping sudah menjawab, "Bagaimana mungkin Nyonya? Pasti Nona besar yang sangat sedih.
Anda tidak tahu, karena Tuan Jiang menyukai catur, Nona besar berlatih main catur dengan giat, walaupun Tuan Jiang sudah lama tidak terlalu memedulikan Nona besar, tapi Nona masih belum tega untuk membatalkan pernikahan. Kali ini pasti dia tidak sengaja mendengarkan perkataan Tuan Jiang, dan merasa tersakiti."
Sambil berkata, Liu Ping melihat Qiao Qing dengan nada yang lembut, "Nona besar, Anda jangan terlalu sedih, mungkin Tuan Jiang sudah salah paham, jadi dia ingin membatalkan pernikahan. Kalau anda mencarinya dan minta maaf, mungkin pernikahan ini bisa kembali. Anda sekarang sedang emosi saat mengatasi masalah, dan bagaimana jika berakhir menyesal…"
"Bibi Liu." Qiao Qing memotong perkataannya, "Kamu sudah berapa lama bekerja di sini?"
Jantung Liu Ping berdebar kencang mendengarkan pertanyaan itu, "Tiga…tiga tahun."
"Tiga tahun." Qiao Qing sambil menanggukkan kepala, "Sudah tiga tahun masih tidak bisa membuat seekor serigala bermata putih jinak, aku memaafkanmu karena kamu sudah tua, sekarang pergilah dengan Pengurus Chen untuk mengambil upahmu, dan pergi dari sini."
Liu Ping langsung terkejut, "Nona besar, kamu …"
"Di sini mana ada Nona besar?" Qiao Qing memotong perkataannya lagi, "Hanya aku anak dari ayah dan ibuku, dan atasanmu hanyalah aku dan ibuku saja, di mana ada Nona besar? Siapa Nona kedua? Ha?"
"Benar sekali!" Chen Ming menjawab dan melanjutkan perkataan itu, "Bibi Liu, aku lihat kamu juga sudah tua dan pikun, kamu sekarang juga tidak melayani Nenek Qiao, tapi kenapa kamu tidak bisa mengganti panggilan itu?"
Liu Ping pun berkata, "Aku sudah terbiasa, aku bisa menggantinya sekarang, tetapi jangan pecat aku! Apa salahku?"
Tatapan mata Qiao Qing tampak suram dan sinis, "Apa yang kamu lakukan, masih perlu aku ingatkan?"
Jantung Liu Ping berdebar dengan sangat cepat, dalam hati dia memikirkan apa yang dimaksudkan oleh Qiao Qing adalah telepon kemarin malam, atau gadis itu mendengar perkataannya yang tadi.
Liu Ping memohon kepada He Wanqing, "Nyonya, tolong bantu aku, aku mengatakan ini semua demi kebaikan semua nona…?"
He Wanqing juga tidak mengerti apa maksud dari keputusan Qiao Qing yang begitu cepat, "Sayang, kenapa kamu mau memecat Bibi Liu?"
Qiao Qing dengan tanpa daya melihat ibunya sendiri yang polos.
Dia masih belum mengatakan apapun, tapi suara dingin dan menggoda dari atas loteng sudah berkata…