Tidak hanya enggan melepaskan tangannya seperti yang diperintah, Jun Yexuan malah menyentuh pergelangan tangan Qiao Qing dengan ibu jarinya, dan berkata dengan suara menggoda.
"Kamu bisa menyentuhku, tetapi tidak memperbolehkanku menyentuhmu, kamu gadis kecil yang tidak hanya sadis, tapi juga sangat keterlaluan."
Qiao Qing tidak menanggapi perkataan Jun Yexuan, dengan dingin dia membalas, "Aku masih bisa lebih sadis lagi, kamu mau mencobanya?"
Jun Yexuan sepertinya terkejut mendengar perkataan itu, dan melepaskan tangannya.
Jun Yexuan kembali menanyakan pertanyaan yang ada di dalam hatinya, "Lalu kenapa kamu kembali dan menyelamatkanku?"
Dia masih ingat jelas, Qiao Qing sama sekali tidak tertarik dengan kedua balasan yang dia berikan, dia juga inggat ketika Qiao Qing meninggalkannya yang hampir mati.
Tetapi, kenapa gadis itu kemudian berubah pikiran?
Qiao Qing tidak menjawab pertanyaannya.
Setelah mengobatinya, dia mengambil kain kasa bersih dan memerintahkan, "Bangun."
Jun Yexuan juga tidak terlalu menanggapi sikap dingin Qiao Qing, dia meletakkan telapak tangannya di ranjang, dan perlahan bangun untuk duduk.
Satu kaki Qiao Qing berlutut di atas ranjang, lengannya melingkari leher dan pundak Jun Yexuan untuk membalutnya dengan kain kasa.
Kalau dilihat dari samping, Qiao Qing seperti akan memeluk Jun Yexuan dalam pelukannya.
Suasananya menjadi jauh lebih harmonis.
Ini juga disadari oleh Qiao Qing sendiri, kemarin malam saat melakukan ini kepada Jun Yexuan yang pinsan dan tidak sadar, dia jauh lebih cepat fokus dengan lukanya.
Sekarang walaupun Qiao Qing tidak melihat pria itu, dia juga bisa merasakan hawa panas dari tatapan pria itu yang membara.
Terpaksa Qiao Qing mempercepat gerakkan tangannya.
Pada saat Qiao Qing sedang mengikat kain kasanya, tiba-tiba dia merasa telinganya gatal.
Jun Yexuan memiringkan kepalanya dan mendekati telinga Qiao Qing sambil berbisik seperti sepasang kekasih, "Bagaimanapun juga, kamu telah menyelamatkanku, aku ini sangat menepati janji, jadi mulai hari ini aku adalah milikmu."
Qiao Qing tiba-tiba memikirkan perkataan Jun Yexuan yang mengatakan ingin membalas dengan tubuhnya, dengan kuat dan sadis Qiao Qing mengikat luka pria itu.
Jun Yexuan langsung mendengus, "Kamu ingin membunuh suamimu sendiri?"
Qiao Qing tampak memutar bola matanya, kalau bukan karena dia sudah melihat sendiri dibalik tatapan mata yang begitu dingin itu, dia mungkin merasa pria ini menyukainya. "Pergi sana kalau sudah bisa bangun."
"Masih begitu sadis." Sudut mulut Jun Yexuan terangkat memberikan tersenyum nakal, sambil kembali berbaring dengan bantal tangannya.
Jun Yexuan melihat Qiao Qing dan bertanya, "Aku masih belum tahu, siapa namamu."
"Aku tidak akan memberitahumu." Setelah berkata demikian, Qiao Qing membalikkan badan dan pergi, namun Jun Yexuan menarik pergelangan tangannya.
"Aku ingin mandi."
Pakaian yang dia pakai sekarang masih sama dengan yang kemarin, berbau amis darah dan debu, membuat orang yang sangat suka kebersihan seperti Jun Yexuan merasa sangat tidak nyaman.
Qiao Qing menunjuk dalam kamar yang memiliki pintu kaca, "Kamar mandi ada di sana."
Jun Yexuan lalu berkata, "Sekarang aku tidak bisa bergerak leluasa, tolong bantu memandikanku."
Qiao Qing tersenyum sinis, "Kalau kamu masih berani berbicara seperti itu, percaya tidak kalau aku akan melemparmu keluar?!"
Jun Yexuan meraba hidungnya, mencoba kesempatan keduanya untuk berkata, "Kalau begitu bantu aku mengambil pakaian yang bersih untuk ganti."
Qiao Qing menatap jendela dengan penuh makna, "Sepertinya kamu tidak memerlukanku untuk mempersiapkan bajumu."
Selesai berbicara seperti itu, Qiao Qing menarik tangannya dan berjalan meninggalkan ruangan.
Setelah Qiao Qing pergi, senyuman di wajah Jun Yexuan sekejap langsung hilang.
Pada saat ini, ada seorang yang memasuki ruangan dari jendela.
"Kakak Ketiga, aku kira kamu sudah meninggal saat baru sampai Kota Liang, aku tidak menyangka kamu ternyata masih belum meninggal, malah bersantai dan bermain dengan seorang gadis."
"Mu Jinghang."
Jun Yexuan mengucapkan tiga kata dengan tenang, namun cukup membuat Mu Jianghang ketakutan dalam waktu sekejap.
Dia tidak berani membuat lelucon tentang mati lagi, dengan cepat memberi laporan kepada Jun Yexuan. "Sudah dapat hasilnya, kali ini yang ingin membunuhmu adalah orang dari Partai Jing, dan orang yang mengirimkan pembunuh itu adalah paman keempat."
Dia kemudian berhenti berkata dan bertanya, "Aku bisa mengerti kenapa paman keempatmu ingin membunuhmu, tetapi kamu dan Feng Hen adalah raja, satunya raja di Jing Du, sementara satunya di Kota Liang, seharusnya kalian tidak pernah mencampuri urusan orang lain, tapi kenapa dia bisa menerima pesanan ini?"