Yun Chujiu perlahan membuka bajunya sambil berbicara, matanya yang melihat ke bawah terlihat begitu licik. Dia tidak percaya dengan hantu, orang ini pasti pura-pura mati waktu itu, dan dia sendiri juga terlalu sembrono karena tidak memeriksanya baik-baik!
Lalu bagaimana sekarang? Si tampan itu kuat sekali, dia sama sekali tidak mampu melawannya, dan hanya bisa melakukan trik untuk menghadapi setiap serangannya.
Di Beiming terlihat mengerutkan kening, awalnya dia berencana untuk langsung membunuh Yun Chujiu.
Tapi dia sama sekali tak menyangka kalau Yun Chujiu akan terus berbicara tanpa henti seperti sekarang, tidak pernah ada orang yang berani berbicara sebanyak ini di sampingnya, dan Yun Chujiu kaya akan ekspresi, Di Beiming dibuat tertegun sesaat dan tidak jadi menyerang.
Yun Chujiu tiba-tiba sudah melepas bajunya yang kotor, dan dia perlahan melepas baju Di Beiming yang dipakainya, lagi pula di dalamnya masih ada pakaian dalam, jadi dia tidak takut.
Melihat Yun Chujiu tidak berbicara lagi, Di Beiming mengangkat tangan dan bersiap membunuhnya!
Yun Chujiu yang melihat gerakan Di Beiming pun tersentak, si tampan akan menyerangnya, bagaimana ini? Bagaimana?
Yun Chujiu panik, dia menyergap ke depan dan memeluk paha Di Beiming.
"Pujaanku! Aku tahu kamu tidak mati! Kamu pasti datang untuk menyelamatkanku yang malang ini. Sebenarnya aku tadi berbohong. Dulu saat pertama kali aku melihatmu, aku... aku langsung jatuh cinta!
Aku mencuri pakaianmu karena aku terlalu mendambakanmu! Aku benar-benar mencintaimu!
Aku kira kamu sudah mati, sehingga aku terpaksa mencuri pakaianmu dengan kesedihan mendalam, untuk menjadikannya sebagai barang kenangan. Dengan mengenakan pakaianmu, aku merasa seolah kamu berada di sisiku.
Huhuhu, aku tahu, semua yang aku lakukan ini tidak benar.
Tapi, lihatlah hatiku yang mendambakanmu, mohon ampuni aku!
Semua kelembutan di dalam hati gadis kecil ini semuanya terbakar karenamu!"
An Feng dan lainnya yang bersembunyi di kegelapan nyaris tertawa keras! Gadis ini terlalu pandai mengarang! Kelembutan hati gadis kecil? Seharusnya itu diganti dengan hati mesum!
Di Beiming mana pernah menghadapi kondisi seperti ini, semua orang yang selama ini mengejarnya sangat pemalu, jangankan menyatakan cinta, mereka bahkan tidak berani berbicara begitu bertemu dengannya.
Di Beiming tidak hanya tidak menyadari kalau Yun Chujiu memeluk pahanya, dia bahkan merasa dirinya berada di atas angin mendengar Yun Chujiu menyatakan perasaan padanya.
Tapi, begitu Di Beiming teringat saat-saat terakhir Yun Chujiu menariknya, seketika raut wajahnya menjadi sinis, dan kembali mengangkat tangannya.
Demi menyelamatkan nyawanya, Yun Chujiu mengerahkan seluruh kekuatannya, dan demi hidup dia bahkan bisa menebalkan kulit wajahnya sampai setebal mungkin!
"Pujaanku! Pujaanku! Semua yang aku lakukan karena cinta! Aku tidak bisa menahan daya tarikmu, jadi... jadi, itu semua benar-benar tidak terkendali!
Tidak ada salahnya mencintai orang lain! Pujaanku, kalau kamu ingin membunuhku, maka bunuh saja aku! Walaupun aku berubah menjadi setan kecil, aku tetap akan tersenyum lebar karena bisa mati di tanganmu! Lakukanlah pujaanku! Lakukan sekuat tenaga! Aku akan mati tanpa penyesalan!"
Yun Chujiu mendongakkan wajahnya yang suram, dia memasang ekspresi bahagia! Hanya saja ada setitik air mata di ujung matanya.
Di Beiming tidak tahu dia terkena pengaruh kata-kata Yun Chujiu atau air mata wanita itu, tapi dia perlahan menurunkan tangannya yang terangkat.
Di Beiming mengerutkan kening, sepertinya sayang sekali kalau dia harus membunuh makhluk kecil ini, semua yang dia katakan masuk akal. Huh, dia sangat unggul dan menawan, tidak salah kalau Yun Chujiu memujanya!
Tapi kalau tidak mengkultivasinya menjadi obat, bagaimana dengan racun di dalam tubuhnya?
"Buah Chixia cantik itu untuk menawarkan racun di dalam tubuhku."
Mendengar suara nyaring Di Beiming, Yun Chujiu mengumpat pendek, benar-benar tidak adil, si tampan ini tidak hanya menawan, tapi suaranya juga sangat merdu!
"Tapi, aku sudah memakannya, aku tidak bisa memuntahkannya!" Ujar Yun Chujiu yang tampak menyedihkan.
"Apa susahnya? Aku bisa mengkultivasimu menjadi obat, sama saja." Ujar Di Beiming dengan datar, seolah ini adalah hal yang sangat wajar.