Pelayan itu juga tidak berani melawan Bai Moyu, akhirnya dia menurutinya dan naik ke lantai dua.
Beberapa saat kemudian, pelayan itu kembali dengan wajah kebingungan, "Tu ... Tuan muda Moyu, tamu tersebut tidak bersedia untuk pindah ruangan."
Su Yanran mendengus dingin, "Kakak sepupu, sepertinya hari ini kita terpaksa kembali ke rumah untuk makan siang. Kalau begini terus, bisa-bisa kita harus menunggu sampai makan malam."
"Apa orang itu tahu tidak kalau aku yang memintanya pindah ruangan?" Ujar Bai Moyu dengan wajah yang sangat kesal, amarahnya tertahan di dalam hatinya, dia tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada Su Yanran, sehingga dia melampiaskan amarahnya pada tamu yang ada di ruangan Lengmei.
"Saya sudah memberitahunya, tapi ... tapi …" Pelayan tersebut berkata dengan wajah yang terlihat kesulitan, seolah ada kata-kata yang tidak bisa diungkapkannya.
"Tapi apa? Terus terang saja padaku, kalau ada yang kamu tutupi, hari ini aku akan memporak-porandakan Youran!" Ujar Bai Morou yang sudah sangat kesal, biasanya dia adalah tokoh yang diperhitungkan di Kota Ye, tapi semenjak Su Yanran datang, dia hampir jatuh menjadi pelayan.
Pelayan itu ketakutan dan berkata dengan gemetaran, "Saya ... saya ... tamu itu awalnya senang karena ada orang yang akan membayar makanannya hanya dengan memintanya pindah ke ruangan lain, tapi begitu mendengar kalau yang datang adalah Anda bertiga, dia langsung menyesalinya!"
Begitu mendengarnya, Bai Moyu langsung meledak!
"Ini sudah jelas kalau dia melawan Klan Bai! Aku ingin melihat siapa orang yang cari mati itu!" Bai Morou segera menerobos naik ke lantai dua dengan penuh emosi.
Pelayan itu ketakutan sampai wajahnya pucat, dia segera berlari ke belakang untuk mencari pemilik restoran.
Bai Morou menendang pintu ruangan Lengmei, dan begitu melihat orang yang ada di dalamnya, kemarahannya semakin memuncak.
Di dalam ruangan tersebut ada seorang gadis berkulit hitam yang sedang menikmati paham ayam!
"Yun Chujiu! Kamu lagi?! Kamu sengaja ya?" Ujar Bai Morou dengan suara keras.
Yun Chujiu meliriknya sekilas, "Apa otakmu bermasalah? Aku yang datang duluan! Ada orang yang datang duluan dan datang belakangan! Kalian sudah merebut tempatku di Juxian, dan aku sama sekali tidak memperhitungkannya, tapi sekarang kalian malah mengikutiku ke sini! Apa kalian tidak malu?"
"Kamu! Kamu! Cari mati ya!" Bai Morou marah sampai wajahnya terlihat memerah, dia melompat dan bersiap untuk menampar Yun Chujiu.
Yun Chujiu pun memaki dalam hati, apa semua orang di sini sakit jiwa? Kenapa semuanya ingin menampar orang lain?!
'Sial! Kalau aku sampai tertampar olehmu, hari ini aku akan menyiksamu sampai mati!' Batinnya.
"Awas, senjata rahasia!" Yun Chujiu melempar paha ayam yang sedang digigitnya ke arah Bai Morou.
Bai Morou pun tercengang dan menghindar karena reflek tubuhnya.
Yun Chujiu juga segera menghindar, tanpa disangka dia sudah berada di belakang Bai Morou, kemudian menendang lekukan betis dan paha Bai Morou dari belakang, membuat orang itu terjatuh mengenaskan.
Kemudian Yun Chujiu menotok beberapa titik tubuh Bai Morou, dan seketika membuat tubuhnya tidak bisa bergerak.
Lalu Yun Chujiu mengambil semangkuk sup panas di meja, dan menumpahkannya ke kepala Bai Morou.
"Argghh!" Bai Morou menjerit kepanasan, walaupun tidak sampai merusak wajahnya, tapi tetap ada bekas merah di wajahnya, lengkap dengan beberapa sayuran yang masih tergantung di rambutnya.
Mendengar Bai Morou menjerit kesakitan, Bai Moyu dan Su Yanran yang masih di bawah pun bergegas naik ke atas.
Ketika Yun Chujiu mendengar suara langkah kaki, dia segera duduk kembali ke kursi dan mengambil sumpit, lalu melanjutkan makannya.
'Sialan! Sudah ke dua tempat tapi belum makan kenyang! Benar-benar rugi!'
Melihat keadaan di dalam ruangan itu, Bai Moyu bertanya tidak paham pada adiknya, "Morou, apa yang terjadi padamu?"
"Kakak! Tolong aku! Cepat tolong aku! Entah teknik setan apa yang digunakan oleh si Yun Chujiu sialan itu, setelah menotok tubuhku, aku jadi tidak bisa bergerak!" Jerit Bai Morou.