Chapter 15 - Jalang Teh Hijau

Si gadis lesung pipi ini sendiri sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Kemudian ia menelepon Luo Qiao, "Papa Luo, Papa Luo, bukankah aku akan segera populer sebentar lagi."

Luo Qiao sedang berganti pakaiannya, ia memegang ponselnya dengan satu tangan dan membuka kancing cheongsamnya dengan tangan lainnya. Ia tertawa pelan ketika mendengar Mu Lan bertanya seperti itu kepadanya, "Kamu seharusnya memang sudah populer sejak dulu."

Bahkan meskipun Mu Lan tidak populer, Luo Qiao tetap akan memujinya. Ketika sudah terjun di industri hiburan, ia bukannya tidak punya teman, tetapi pada akhirnya? Setelah kewalahan karena hujatan para netizen di internet selama tiga bulan, hanya Mu Lan yang tetap berdiri di sisinya.

Orang seperti ini, pasti memiliki karakter yang baik dan kemampuan bisnis yang baik, atas dasar apa tidak boleh populer.

"Semangatlah, besok setelah kerja aku akan menemanimu untuk merayakannya."

"Waa… dengan nada bicaramu, aku seperti peri kecil peliharaan yang disenangi oleh seorang bos. Ahh.. aku jadi malu."

Luo Qiao tertawa, kemudian ia pun menggelengkan kepalanya dan menutup telepon.

Cheongsam yang ia kenakan ukurannya sedikit kekecilan, bahkan Luo Qiao harus melompat-lompat untuk melepaskannya. Dan ketika ia melepaskan baju hingga bahunya, tiba-tiba ia melihat seorang pria yang sedang bersandar di depan pintu.

Karena terkejut, Luo Qiao pun tersandung dan akhirnya terjatuh di karpet!

Ia langsung tersipu, dan berkata dengan jengkel, "Ming Siran, apakah kamu tidak tahu cara mengetuk pintu?"

"Aku sudah mengetuknya, kamu saja yang tidak mendengarnya." Luo Qiao mengangkat tangannya dan memberi isyarat kepada Ming Siran untuk melarangnya masuk, namun Ming Siran tidak mundur sama sekali, dan ia justru melangkahkan kakinya yang panjang masuk ke dalam ruangan. Kemudian ia pun membungkukkan badannya dan langsung menggendong Luo Qiao.

Punggung Luo Qiao menegang sesaat, dan pria itu mengangkat badannya dengan gampangnya seperti mengangkat seekor kucing peliharaan. Ia tidak meletakkannya di tempat tidur, tapi Ming Siran justru menatapnya Luo Qiao yang berada dalam gendongannya.

Saat itu ia tidak mengenakan dasi, pakaiannya cukup santai, dan mata berbentuk seperti buah persik itu tampak sedikit menyipit. Ia terlihat begitu seksi dan tentu saja bisa menarik perhatian perhatian banyak orang.

Luo Qiao mencium bau alkohol di tubuhnya sambil menatap Ming Siran, "Kamu habis minum alkohol, ya?"

Ming Siran menjawab dengan suaranya yang terdengar seksi, "Yeah."

Luo Qiao pun langsung berteriak, "Turunkan aku!"

Dalam keadaan kebingungan, Luo Qiao sepertinya mendengarnya suara tawa. Kemudian Ming Siran melepaskan salah satu tangannya, dan Luo Qiao sangat terkejut hingga ia segera memeluk lehernya dengan erat, "Apa yang kamu lakukan!"

Lipstik di bibir Luo Qiao sedikit luntur, dan Ming Siran mengulurkan tangan untuk membantunya membersihkannya, "Riasanmu masih ada, ya?"

Sebuah tindakan yang biasa, namun menjadi sangat ambigu ketika dilakukan olehnya.

Punggung Luo Qiao tiba-tiba menegang, "Sudah 2 atau 3 tahun tidak bertemu denganmu, kamu sepertinya sudah tidak bersikap seperti manusia lagi."

Ming Siran merasa cukup menatapnya dari dekat seperti ini, kemudian ia pun meletakkan Luo Qiao dan meletakkannya di atas ranjang. Luo Qiao segera mengambil bantal dan melemparkannya ke wajah Ming Siran.

Ming Siran memiringkan kepalanya dan menghindari bantal itu dengan mudah. ​​Ia berdiri di samping tempat tidur dengan tubuhnya yang tinggi, satu tangannya masuk ke dalam saku celananya. Kemudian ia mengeluarkan kunci dan meletakkannya di atas meja, "Ini adalah kunci garasi. Kamu bebas mau mengendarai yang mana."

Luo Qiao melirik ke atas meja dan bertanya, "Mengapa aku harus mengendarai mobilmu?"

Ming Siran tertawa ringan, "Jika kamu ingin menyewa mobilku juga tidak masalah."

Luo Qiao seketika langsung terdiam ketika Ming Siran menjawab seperti itu kepadanya, 

....

Keesokan harinya, Luo Qiao sudah berjanji bertemu dengan Mu Lan untuk merayakan pesta karena ia telah mendapatkan kerja seperti yang telah dijanjikan. Mereka berdua makan makanan dalam jumlah yang sangat banyak setelah itu mereka berdua berendam di pemandian air panas sampai pukul sembilan.

Ia meminta tukang pijat untuk memijat bahunya. Mu Lan menghela napas panjang, kemudian ia berkata, "Inikah kehidupan sehari-hari orang kaya yang sederhana dan membosankan sepertimu."

Luo Qiao memiliki kaki yang panjang dan pinggang yang ramping, kulit yang putih dan berkilau. Ia tidak mendongakkan kepalanya, dengan suaranya yang sedikit mendengung ia berkata, "Ini sangat nyaman, cobalah."

Mu Lan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mau, aku tidak tahan geli." Ia duduk di sebelahnya lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka weibo. Ia melihat pujian para netizen, dan ia menganggap ini adalah suatu hal yang konyol. Setelah beberapa saat kemudian, ia melihat news feed hingga akhirnya ia melihat unggahan Zhang Lingling yang baru beberapa menit yang lalu diunggah.

[ ——Zhang Lingling V: Ini adalah pertama kalinya aku menderita penghinaan seperti itu setelah debutku lima tahun lalu. Aku benar-benar ingin mati.]

Mu Lan menggelengkan hatinya, hal aneh macam apa yang ingin dilakukan Zhang Lingling si Jalang Teh Hijau itu?

(Jalang Teh Hijau adalah wanita cantik yang biasanya rambutnya panjang berkibar, penampilannya terlihat seperti sosok yang lemah, namun hatinya sangat licik.)

Kemudian ia melihat di kolom komentar, para penggemarnya juga bingung dan ada juga yang kaget.

[????? Ada apa ini?]

[...penghinaan apa?]

[Masalah apa yang terjadi? Apa mungkin sedang dalam suasana hati yang buruk?]

[Jangan membuat kami kaget!!]

[Ling Ling, ada apa denganmu?]

[Hehe, lagi-lagi terlalu berlebihan…. Jika ingin mati, mengapa tidak mati saja?]

[Bisa tidak orang yang komentar di atas ini berkata seperti manusia? Bisa tidak Haters pergi saja dari sini?]