Chereads / Internal Zone / Chapter 25 - Triple Strike Out

Chapter 25 - Triple Strike Out

Sunday, 10 December 2253, 05:40:32 ( Perbatasan Zona Merah dan Zona Kuning )

******

Dua buah kendaraan truk gandeng dari perusahaan jasa pengantar barang sedang diperiksa kembali oleh petugas militer yang berjaga diperbatasan tersebut untuk terakhir kali sebelum pemberangkatan.

"Apa ada yang salah, Pak Petugas?" tanya salah satu supir kendaraan tersebut.

"Kau tenang saja, ini adalah prosedur yang harus dijalankan. Jadi, tunggu beberapa menit lagi," ucap Ketua Jaga Piket sembari menunggu laporan dari rekan kerjanya yang masih memeriksa kendaraan tersebut.

"Apa masih lama, Pak Petugas?" tanya supir itu kembali.

"Kau tenang saja, ini tidak akan lama, ini juga masih pagi. Kau masih ada waktu untuk beristirahat beberapa menit lagi sebelum keberangkatan. Kami juga tidak bisa memeriksa secara sembarangan," ucap Ketua Jaga Piket tersebut sedikit merasa emosi.

"Baik Pak. Kalau begitu saya beritahu teman-teman saya terlebih dahulu," ucap supir tersebut lalu pergi meninggalkan petugas jaga.

Sebelum keberangkatan kendaraan jasa pengantar barang tersebut, petugas militer perbatasan melakukan pemeriksaan secara seksama. Selain dikarenakan prosedur yang harus dijalankan setiap petugas perbatasan, mereka ternyata menerima instruksi untuk memeriksa sebuah paket khusus agar terjaga keamanannya dan tidak mengalami kerusakan selama proses pengantaran.

"Apa paket tersebut baik-baik saja?" tanya Ketua Jaga Piket kepada rekan kerjanya yang baru saja kembali dari pemeriksaan paket yang ada dalam box gandeng kendaraan tersebut.

"Paketnya tidak mengalami masalah apa-apa," ucap rekan kerjanya.

"Kau, segera panggilkan mereka kemari," ucap Ketua Jaga Piket kepada salah satu anggota yang ada di sebelahnya.

"Laksanakan!!" jawab anggota tersebut sembari memberi hormat.

Setelah menjalani pemeriksaan selama 20 menit kemudian, petugas perbatasan tersebut memanggil para supir untuk berkumpul untuk pemeriksaan terakhir, yaitu pemeriksaan identitas. Dan, tidak memakan waktu lama kendaraan jasa pengantar barang atau FFS ( Freight Forwarding Services ) dari perusahaan SPEDITIONSDIENSTE, Corp tersebut dipersilahkan untuk meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanan mereka kembali.

******

******

Sunday, 10 December 2253, 06:11:07

******

Hangatnya pancaran sinar matahari baru saja menyapa sebagian distrik yang ada di Ibu Kota Refugio. Bayangan bangunan baik gedung perusahaan, swalayan, apartemen maupun rumah-rumah warga mulai menghilang seiring dengan terbitnya matahari pagi. Para warga masih ada yang terbuai dengan tidurnya, melaksanakan aktivitas pagi seperti joging dan senam pagi, maupun aktivitas lainnya. Kedamaian pagi ini terlihat kembali sempurna setelah terjadi beberapa kejadian yang mengganggu ketentraman para warga distrik.

Meskipun demikian ...

Tidak ada yang menyangka bahwa pagi mereka yang kembali sempurna seperti biasa akan dikejutkan dengan sebuah gelombang suara yang berasal dari ledakan sesuatu yang bergema ditelinga para warga yang sedang melaksanakan aktivitas pagi.

******

"Semuanya bersiaga di posisi yang telah ditentukan!!" teriak Kapten Philip mencoba mengkoordinir kembali para anggotanya yang berhamburan karena ledakan tersebut.

"Kapten!!" ucap Victoria.

"Bagaimana selanjutnya, Kapten Philip?" tanya Ketua Jones.

Kapten Philip ternyata harus berpikir ulang kembali mengenai strategi yang akan diambil untuk menangani masalah tersebut. Hal ini dikarenakan, rencana semula kelihatannya terjadi sedikit kekeliruan dalam pelaksanaannya yang kemungkinan terjadinya kebocoran informasi dalam tubuh organisasi MOP. Namun, ia tidak ingin memikirkan lebih jauh dulu siapa yang membocorkan informasi tersebut.

"KAA-BBOOOOMMMMM!!!!" bunyi ledakan kembali terjadi, yang bersumber dari salah satu kendaraan FFS.

Kapten Philip dan Ketua Jones terkejut melihat ledakan tersebut. Hal ini dikarenakan, mereka mengkhawatirkan apakah kendaraan FFS yang meledak tersebut mengangkut prototype yang dimaksudkan oleh Billy sebelumnya, atau tidak. Sementara, desingan peluru masih beterbangan dimana-mana. Pertarungan antar tiga kekuatan telah terjadi dan tidak dapat dihindari.

"Kapten, bagaimana selanjutnya?" tanya Victoria kembali sembari melihat Kapten Philip yang masih mematung dengan berbagai pikirannya sendiri.

"Kondisikan para sniper pada tempat yang aman terlebih dahulu agar dapat mendukung kita dari jauh. Selain itu, apakah MOP distrik T dan U sudah menuju kemari?" ucap Kapten Philip sembari bertanya kepastian bantuan yang akan datang kepada Victoria.

"Mereka sedang dalam perjalanan kemari, Kapten," ucap Victoria.

"Bagaimana denganmu?" tanya Kapten Philip kepada Ketua Jones.

"Mereka baru saja memasuki salah satu distrik di Zona Hijau, dan kelihatannya akan memakan waktu lama untuk sampai kemari. Tapi, aku sudah memberikan koordinatnya kepada mereka sehingga tidak mengalami kesulitan dan dapat segera mungkin untuk meluncur ke lokasi," ucap Ketua Jones.

Berkat koordinasi antara Bram dan Kapten Philip melalui bantuan Hana dan Kim, rute trayek tersebut berhasil dirubah ke luar jangkauan tempat tinggal penduduk dengan meretas beberapa lampu penyeberangan jalan, dan rute tersebut berakhir di pusat pertokoan yang baru akan dibangun dan jauh dari apartemen maupun rumah para warga sipil yang tidak perlu terlibat dalam pertempuran.

"Berarti pilihannya sekarang adalah mau tidak mau dengan kekuatan seadanya kita pertahankan mereka ditempat ini," ucap Kapten Philip.

"Bagaimana dengan para supir?" tanya Ketua Jones.

"Kalau masalah itu biar aku saja yang menanganinya, kau tenang saja," ucap Kapten Philip.

"Baiklah, aku akan kembali ke posisi," ucap Ketua Jones lalu melangkah pergi dari tempat tersebut untuk kembali untuk mengkoordinir para anggotanya.

"Berguna juga akhirnya mereka," ucap Victoria tersenyum kecil.

"Kau ini, diam dan lakukan tugasmu. Untuk sekarang, prioritas kita adalah mengamankan prototype tersebut dan menangkap pelaku kasus pembunuhan, serta menyelamatkan para supir kendaraan yang tidak bersalah tersebut," ucap Kapten Philip.

"Maafkan aku, Kapten. Sesekali biar mereka juga ikut merasakan bahwa kita tidak pernah bermain-main dalam melaksanakan tanggung jawab kita," ucap Victoria.

"BRRAAAAAGGGHHHHH!!! KAAABBBOOOOMMMM!!!" bunyi tower crane yang terjatuh akibat ledakan yang terjadi terus menerus dalam aksi saling tembak tersebut.

Keadaan semakin memanas seiring dengan bertambahnya korban yang berjatuhan di berbagai pihak, serta bantuan yang datang dari para mafia yang ternyata tidak memback-up geng kawanan Billy dan memiliki tujuan lain yakni hanya fokus untuk mengambil prototype tersebut. Sementara, bantuan dari kubu MOP dan Divisi Internal Militer masih terlalu jauh untuk datang membantu mereka.

"Victoria, kau bawa anggotamu untuk menyelamatkan para supir maupun paketnya sebelum para mafia mendekati mereka!!" perintah Kapten Philip.

"Tapi, Kapten. Bagaimana aku bisa mengawasimu," balas Victoria mencari alasan agar tidak mendekati bahaya yang lebih jauh lagi.

"Aku tidak apa-apa, kau pergilah sekarang, masih ada beberapa anggota yang berada disini untuk membantuku," ucap Kapten Philip.

"PRAANNGGG!!! DEESSTTCCHHH ... DEESSTTCCHHH!!!" bunyi kaca pecah tertembus dua tembakan peluru yang mengarah kepada Kapten Philip dan Victoria yang berhasil berlindung dan hanya mengenai dinding bangunan tempat mereka berlindung.

"Tidak mungkin ini hanya peluru nyasar," gumam Kapten Philip sembari memperhatikan arah tembakan tersebut.

"Kapten!!" ucap Victoria.

"Pasti ada yang sengaja mengarahkan target mereka kemari dan ingin membunuh kami berdua," gumam Kapten Philip kembali.

Berbagai asumsi bermunculan di benak Kapten Philip, namun itu bukan menjadi suatu kendala yang berarti daripada harus kehilangan nyawa para supir kendaraan FFS dan prototype yang mereka bawa. Kapten Philip hanya menganggukkan kepalanya dengan maksud untuk mempersilahkan Victoria segera pergi dari tempat tersebut dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan sebelumnya.

"Ayo kita pergi," ucap Victoria kepada seluruh anggota timnya.

Victoria memiliki pangkat Letnan dan memimpin divisi khusus pada bagian kriminal dan perdagangan ilegal, dengan memiliki beberapa anggota yang langsung berada dibawah garis komandonya. Dan, diharapkan pengalaman kerja Victoria dan Tim mampu membantu mereka dengan mudah melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kapten Philip tersebut.

******

******

"Drrrreeeeerrrddddddd!!!" bunyi senjata M249 SAW menerjang para musuh yang ada dihadapannya.

"Hahahahahaha ... untuk kali ini kita akan mendapatkannya, Hahahahahaha," ucap Jacob yang merupakan anggota inti kepercayaan yang memiliki peringkat dua yang sekaligus memimpin aksi tersebut lalu tertawa sembari melihat pasukan MOP mengalami kesulitan dalam menghadapi kondisi saat ini.

"Drrrreeeeerrrddddddd!!!" bunyi senjata M249 SAW yang telah diisi kembali amunisinya untuk menerjang para musuh dan membuat pergerakan MOP semakin sulit untuk mendekati kendaraan FFS.

Mafia bagian Barat yang dipimpin oleh Daniel Stockholm mulai beraksi kembali setelah mendengar informasi terkait paket khusus yang berisi prototype yang diinginkan oleh pihak militer dari kelompok Billy dengan alasan membantu mereka. Alhasil, Jacob Webber ditunjuk sebagai pimpinan dalam operasi pengambilan prototype tersebut.

"Bagaimana dengan keadaan paket tersebut?" tanya Daniel kepada Jacob melalui alat komunikasi sebab ia masih berada di markas dan tidak ikut turun tangan langsung.

"Kami sedang mengusahakannya, Bos ... dan itu tidak akan lama lagi," balas Jacob.

"Bagaimana dengan, Bram?" tanya Daniel lagi.

"Dia tidak terlihat sampai saat ini bos," ucap Jacob.

"Kalau begitu segera cepat ambil paket tersebut lalu kembali ke markas, jangan terlalu banyak bermain-main," ucap Daniel.

"Tenang saja Bos, kami---" ucap anggota inti tersebut yang tidak menyelesaikan perkataan.

"KAU MENDENGARKANKU BUKAN!!! CEPAT SELESAIKAN DAN KEMBALI KE MARKAS!!" teriak Daniel melalui alat komunikasinya.

"Baik. Baik Bos. Segera aku laksanakan," balas Jacob terkejut dan tidak dapat berkata apa-apa lagi.

Daniel terlihat sedikit khawatir dikarenakan sosok Bram yang belum menunjukkan dirinya dan segera memberikan perintah untuk segera menyelesaikan aksi mereka secepat mungkin. Hal ini dikarenakan, selain sosok sang hantu, Bram menjadi salah satu sosok yang paling berbahaya bagi mereka.

"Mengapa Bos merasa khawatir seperti itu? Sang hantu juga tidak terlihat selain Bram. Bukankah ini akan memudahkan aksi kali ini," gumam Jacob.

"Meskipun begitu, bos pasti memiliki pandangan tersendiri," gumam Jacob.

Tidak berapa lama, Jacob memanggil beberapa anggotanya untuk ikut pergi mengambil paket yang berada di kendaraan FFS yang tidak meledak, dan meninggalkan instruksi kepada salah satu anggotanya untuk menangani masalah yang ada dihadapannya.

"Tempatkan beberapa penembak jitu untuk melindungi kendaraan FFS yang satunya lagi, karena aku akan pergi ke sana sekarang," ucap Jacob memberikan instruksi pertamanya.

"Lalu, pisahkan kekuatan MOP dengan IDM ( Internal Division of the Militery ) agar memudahkan aksi kita. Kau ... aku berikan tanggung jawab tersebut, dan jangan sampai gagal kali ini," ucap Jacob memberikan instruksi berikutnya kepada salah satu anggotanya agar dapat memimpin anggota yang lain untuk menahan pergerakan MOP.

"Siap, Bos!!" ucap anggota yang ditunjuk tersebut.

"Sementara, sisanya bentuk pertahanan di sekitar kendaraan FFS sampai aku berhasil mendapatkan paket tersebut. Setelah itu, persiapkan kendaraan untuk segera pergi dari sini," ucap Jacob sembari memeriksa keadaan senjatanya.

"Siap, Bos!!" ucap anggota yang lain.

"Baiklah, kalian semua mengerti?" tanya Jacob satu kali lagi agar aksinya tidak mengalami kesulitan.

"Mengerti, Bos!!" ucap seluruh anggota yang ada disekitarnya secara bersamaan.

"Ayo kita pergi sekarang!!" ucap Jacob memulai pergerakannya.

"Bagaimana dengan geng itu, Bos? Apa kita tidak perlu membantu mereka juga?" tanya salah satu anggota yang lainnya.

"Tidak perlu. Sebenarnya kita bekerjasama dengan mereka hanya untuk mempermudah aksi kita kali ini. Bukan untuk membantu mereka mendapatkan prorotype tersebut dan menjualnya kembali dengan harga tinggi di pasar gelap," ucap Jacob menjelaskan lebih detail.

"Tapi, Bos. Mereka dari tadi mencoba untuk menghubungi kita agar mendapatkan bantuan untuk menghadapi IDM," ucap anggota tersebut.

"Biarkan saja mereka, kita tidak ada urusan dengan mereka lagi," ucap Jacob tersebut yang sedikit emosi dengan pertanyaan yang tidak perlu diketahui jawabannya tersebut.

"Apalagi kalau aku sampai menghadap Bos dengan membawa paket tersebut, pastinya aku akan mendapatkan imbalan yang besar dan menaikkan peringkatku di anggota inti Mafia Barat," gumam Jacob merasa senang.

Tidak menunggu lama dan membuang-buang waktu kembali selain adanya perintah dari Daniel, Jacob segera pergi dengan cepat meninggalkan lokasi komando penyerangan ke tempat kendaraan FFS yang memuat paket tersebut.

******

******

"BRRAAAAKKKK!!!" bunyi bangunan penyangga yang rubuh.

"KAK BIIIILLLLLLYYYYYY!!" teriak Jack.

Dengan masih menggenggam STEN 3, Jack berlari ke arah kepulan debu-debu yang beterbangan akibat reruntuhan tersebut yang kemungkinan tidak sanggup lagi berdiri karena hujan peluru Draco AK 7.62x39 dari IDM dibawah komando Ketua Jones.

"Lindungi, Kak Jack!!" ucap salah satu anggota geng lain.

"Drrrreeeeerrrddddddd, Drrrreeeeerrrddddddd, Drrrreeeeerrrddddddd!!!!" desingan peluru AK 47 dan RUGER AC-556 menyerbu ke arah sumber serangan IDM untuk melindungi Jack yang menghampiri Billy.

Dengan cepat Jack menyingkirkan beberapa puing reruntuhan bangunan yang menimpa Billy dan menggotongnya keluar dari reruntuhan tersebut. Billy ternyata tidak mengalami luka yang cukup serius dan hampir kehilangan kesadaran dirinya.

"Kau tidak apa-apa, Kak Billy?" tanya Jack sembari mendudukkan Billy.

"Aku tidak apa-apa, uuhhhuuuuukkkk ... uuhhhuuuuukkkk," balas Billy lalu terbatuk-batuk.

"Bagaimana tindakan kita sekarang, Kak Billy? Sepertinya keadaan ini diluar prediksi kita sebelumnya," ucap Jack.

"Kau tenangkan dirimu dulu, uuhhhuuuuukkkk ...," balas Billy terbatuk.

******

Rencana semula yang dibicarakan kepada Jack, pendukung Billy, Kapten Philip serta teman-teman yang lainnya adalah:

Satu, salah satu teman Billy dan Philip merupakan pimpinan kontraktor yang menangani salah satu pembangunan kawasan pusat pertokoan yang akan dibangun, sehingga tempat tersebut cocok untuk melakukan aksi mereka tanpa membuat warga sipil menjadi korban. Tentunya hal tersebut berkat bantuan Bram melalui Kim yang berhasil meretas lampu lalu lintas sehingga arah kendaraan FFS berubah, dan itu terbukti berhasil.

Dua, rute pelarian yang telah dipersiapkan oleh salah teman sepermainan Billy dan Philip yang bekerja di salah satu bagian tata kota yang menangani proyek instalasi listrik maupun saluran air bawah tanah melalui terowongan jalur bawah tanah tersebut belum menemui titik terang. Sebab, ledakan yang diakibatkan oleh salah satu kendaraan FFS menutup jalur rute pelarian mereka untuk menghilangkan jejak sekaligus menyelamatkan Jack untuk dijadikan kambing hitam. Sehingga, hal ini belum menemukan titik terang.

Tiga, salah satu teman sepermainan Billy dan Philip yang bergerak di jasa penyewaan kendaraan telah mempersiapkan kendaraan untuk memindahkan setelah rombongan Billy berhasil melarikan diri dari terowongan pembuangan air bawah tanah belum dapat dilaksanakan. Hal ini diakibatkan, ternyata dugaan Billy terbukti dengan tidak adanya bantuan yang diberikan para mafia kepada geng mereka sebab para mafia ternyata juga ikut mengincar paket yang membawa prototype tersebut.

Empat, Philip akan mengkoordinir pasukannya untuk mengambil arah yang berlawanan dari lokasi Billy berada. Namun, hal itu tidak dapat dilaksanakan karena dua hal, yaitu pertama karena konfrontasi yang diberikan para mafia diluar perkiraan mereka, dan dua adalah rute pelarian yang tertutup dikarenakan ledakan kendaraan FFS. Sementara, terowongan lain yang dapat digunakan oleh Billy beserta rombongan berada di belakang rombongan IDM.

Lima, ketua geng Billy telah tewas ditempat karena sebuah tembakan yang tidak diketahui oleh Billy ( fakta: sebuah peluru meluncur kencang dari laras AWM milik Hana yang bersembunyi di atas salah satu gedung menggunakan peredam suara dan berada tidak jauh dari lokasi ). Pada akhirnya, instruksi yang diberikan berakhir pada tangan kanan pimpinan geng yang sibuk untuk menyelamatkan dirinya sembari ingin mengambil paket tersebut dan memecah geng tersebut menjadi dua bagian ( meskipun pada awalnya Billy menginginkan pembagian kelompok terjadi ).

******

"Setidaknya aku berhasil untuk menolong Jack agar tidak menjadi buronan untuk saat ini," gumam Billy.

"Kak!!" teriak Jack melihat Billy yang seakan-akan kehilangan kesadarannya.

"Ohhh ... tenang-tenang. Aku tidak apa-apa," ucap Billy sembari memegangi kepalanya.

"Drrrreeeeerrrddddddd, Drrrreeeeerrrddddddd, Drrrreeeeerrrddddddd!!!" desingan peluru AK 47 dan RUGER AC-556 masih menyerbu ke arah sumber serangan IDM.

"BOOOMMMMM!!!!!" bunyi ledakan.

"Bagaimana ini, Kak Billy?" tanya salah satu tangan kiri pimpinan geng yang telah tewas dan masih berpihak kepada Billy.

"Kita pikirkan saja rute pelarian kita. Untuk saat ini, kelihatannya kita tidak dapat berbuat apa-apa selain melarikan diri,��� ucap Billy serius.

"Baiklah Kak Billy, kalau begitu---" ucap salah satu anggota geng yang merupakan rekan dari tangan kiri pimpinan geng tersebut tidak menyelesaikan perkataannya karena tiba-tiba melihat ada kilatan cahaya yang ditimbulkan oleh lensa senjata yang mengarah ke arah Billy.

"Pssstthh," bunyi peluru meluncur.

"AWAS KAK BILLY !!! Arrrgghhhh," teriak rekan dari tangan kiri pimpinan geng tersebut sembari mendorong jatuh Billy dan akhirnya tewas ditempat karena sebuah peluru telah mendarat tepat dikepalanya.

"SEMUA BERLINDUNG DARI TEMBAKAN SNIPER!!!" teriak Jack kepada seluruh anggotanya.

Tidak berapa lama, Jack lalu meletakkan senjatanya kembali dibalik punggungnya dan merangkul Billy untuk segera berlindung di tempat yang aman dari tembakan penembak jitu sebelumnya. Namun, dikarenakan mereka ada di bagian luar gedung yang sedang berada dalam tahap pembangunan maka beberapa anggotanya ikut tewas ditempat dalam usaha melindungi Jack yang sedang membantu Billy untuk berlindung.

"Terima kasih Jack," ucap Billy yang belum bisa berbuat banyak akibat tertimpa reruntuhan sebelumnya.

"Tidak apa-apa, Kak Billy," ucap Jack.

"Posisi kita sekarang sudah seperti tikus yang terjepit, dalam kondisi yang openfield seperti ini, pihak musuh dapat menyerang kita darimanapun. Aku harus cepat memikirkan jalan keluarnya," gumam Billy.

"Kalian semua ambil posisi bertahan, kita lupakan paket tersebut. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita bisa keluar dari kondisi ini," ucap Jack kepada seluruh anggotanya yang masih hidup dan merasa tidak tahu harus berbuat apa-apa lagi.

"Apa kita tidak mendapat bantuan dari pihak mafia seperti yang dikatakan oleh pimpinan sebelumnya?" tanya salah satu anggota.

"Lupakan itu. Bos kalian sudah tewas, dan tangan kanannya juga sudah hilang tidak tahu kemana dengan membawa anggota yang lain. Sekarang, kita urus diri kita sendiri," ucap Jack dengan tatapan yang serius.

Billy mendengar hal tersebut sungguh merasa bangga sekaligus senang, bahwa Jack setidaknya telah memiliki jiwa pemimpin yang kuat dan kokoh disaat yang dibutuhkan. Dengan jumlah anggota yang tersisa dan amunisi yang hampir habis, Billy berusaha keras untuk memikirkan bagaimana mereka akan keluar dari keadaan ini.