Happy Reading š
___________________________________________
Pagi ini setelah sarapan seperti biasa gue pergi ngampus bareng mas senja. Tapi saat diperjalanan gue kepikiran lagi tuh tentang hak yang belum gue beri, lalu gue beranikan diri untuk bertanya kepadanya.
"Mas! " Panggilku
"Iyaa"
"Boleh nanya? "
"Nanya apa? "
"Ekhem gini mas mau punya anak berapa? "
Sstttttt dia langsung ngerem mendadak ketika mendengar perkataanku tadi.
Lalu dia menaikan sebelah alisnya dan berkata.
"Kenapa kamu tiba tiba tanya soal itu? " Jawabnya sambil mulai melajukan mobilnya
"Yaa pengen tanya aja sih"
"Owhh"
Anjim dijawab ohh ajaa - batin cinta
"Berapa mas jawab dong, kepo tau"
"Dua, kenapa sih emangnya ngebet banget pengen tau jawabannya"
"Yakan cuma tanya masa gaboleh"
"Heem"
"Mau buat gak mas" Ini gue tanya kek gapunya malu gtu yak, wkwkk
"Hah? " Kagetnya
Gue nahan ketawa ini woii mukanya yalord bangke.
"Bukannya jawab malah hah, mau buat nggak? " Ini kok kesannya gue yang ngebet yaa, tapi gpp lah sama suami sendiri juga, wkkwkw
"Gausah becanda kamu, emangnya kamu udah siap?"
"Siap kok beneran"
"Gak akan nyesel ntar "
"Gak ini udah aku pikirin mateng mateng kok, lagian kalau bukan sekarang suatu saat pasti juga akan terjadi kan, jadi lebih cepat lebih baik" Tumben gue bijak nih
"Iyaa"
Wahh bagoes gue ngomong panjang lebar cuma dijawab iyaa
"Iya apa nih maksudnya? "
"Iyaa buat"
"Owhh"
Sumpah sebenarnya gue deg deg an woii mau buat anak, wkwkwk
Kenapa ambigu banget dah bahasa gue
Skipp
Sekarang gue udah sampai kampus dan lagi perjalanan menuju kelas gue. Saat gue udah sampai Kelas langsung saja kuping gue budeg grgr dua curut yang mulutnya kek toa
"Woiii baru dateng aja lu" Teriak iyaa
"Anjim gausah teriak teriak malu gue"
"Heheh sorry"
Skipp
Sekarang ini gue lagi dikantin sama sahabat gue buat makan, yaiyalah makan masa boker
"Mau pesen apa kalian biar gue pesenin" Ucap ani
"Nagor sama es teh" Ucap iyaa
"Yaudah samaain aja biar gak ribet"
Ani pun mengangguk dan langsung saja pergi untuk memesan makanan.
Setelah selesai makan gue pun buka suara.
"Ekhem gaiss gue mau bicara serius sama kalian"
Lalu mereka pun mengangguk dan ica pun menjawab
"Heem bicara apaan? "
"Tapi jangan lu pada potong pembicaraan gue ini, dan jangan teriak
Janji"
Mereka berdua mengangguk dan langsung saja mendekat ke arah ku.
"Gue udah nikah"
"Owh nik.... Hah? Nikah? " Teriak ica yang langsung gue bekap mulutnya tuh
"Gue kan udah bilang jangan teriak dodol"
"Hehehe maaf replek mbak" Cengirnya
"Serius lu cin udah nikah? Kok gak ngundang kita kita sih" Nah kalau ini si ani nih yang tanya
"Maaf, gue nikah juga karena dijodohin dan emang sengaja pernikahannya disembunyiin"
"Owhh, terus suami lu siapa? Ganteng gak? " Tanya icaa lagi
"Kepo lu, ahhahaha" Tawa gue karena liat muka tuh dua anak udah kepo abiss
"Ihh lo mah suka gtu cin" Kesal ani
"Duh duh jangan ngambek lah, suami gue tuh mas senja"
"Hah!! Serius lo cin? Jangan ngadi ngadi deh" Jawab mereka kompak
"Cieee kompakan, hahahahaha"
"Ishh serius cin" Jawab mereka kompak lagi
"Cieee barengan lagi"
"Tau ah males" Jawab ani nih
"Ishh gausah ngambek, gue serius itu"
"Jadi lo sekarang istrinya pak senja dong? " Tanya ica memastikan
Dan gue pun hanya menganggukan kepala.
Setelahnya gue pamit ke mereka karena gue mau ke cafe untuk urusin masalah kemarin tuh.
"Yaudah kalau gtu gue duluan yaa"
Dan mereka pun hanya menganggukan kepalanya
Skipp
Sekarang ini gue lagi diperjalanan untuk ke cafe, dan gue baru keinget sesuatu gue belum ngabarin mas senja. Lalu dengan segera gue kirim pesan ke dia
Mas Senjaā¤
CINTA
Mas aku izin ke cafe pelangi Sebentar yaa
MAS SENJAā¤
Iyaa , nanti pulangnya aku jemput yaa inget gaada penolakan
CINTA
Iyaa, siap bosquee
MAS SENJA ā¤
Good Wife ā¤ā¤ā¤ššš
Aku hanya membaca pesan terakhir mas senja dan yahh aku dibuat blushing dengan pesan terakhirnya ohh yaampun
Sekarang ini gue udah sampai di cafe dan langsung saja gue pergi keruangan gue.
Saat ini gue lagi nunggu kedatangan mila
Tok
Tok
Tok
Terdengar pintu diketok, dan langsung saja gue suruh masuk
"Masuk"
"Siang mbak" Ucapnya ramah
"Langsung aja ke intinya"
"Baik jadi seperti yang saya katakan ditelpon mbak pelaku penggelapan uangnya adalah Sinta dan saat saya tanya apa alasannya dia tidak mau mengaku mbak"
"Baiklah sekarang panggil dia kemari"
Setelah beberapa saat mila sudah datang bersama sinta dengan wajah menunduk
"Duduk" Perintahku
"Apa kamu tau kenapa kamu saya panggil kesini Sinta? "
"I-iiya mbak tau" Ucapnya takut
"Baguss, sekarang kamu jelaskan kenapa kamu melakukan itu"
"Ehm maaf mbak saya tidak bisa memberitahukan alasannya"
"Kenapa? Apa kamu disuruh seseorang? "
"Enn-gak mbak" Ucapnya gugup
"Jawab jujur apa kamu disuruh seseorang? "
"Engga, mbak"
"Jawab jujur Sinta !!! " Ucap gue emosi sambil ngegebrak meja
"I... Iyaa mbak, maafin saya" Ucapnya takut sambil menangis
Saat gue mau lanjutin pembicaraan gue tiba tiba handphone gue berdering dan tertera nama mas senja akhirnya gue jeda dulu interogasi dia
Mas Senjaā¤calling
'Hallo ada apa mas? '
'Mas udah dijalan ke cafe, kamu disebelah mana? '
'Mas nanti tanya saja sama kasirnya ruangan cinta gtu okee'
'Emang kamu diruangan siapa?'
'Ntar aku jelasin , yaudah ntar lagi yaa byee'
Tut
Panggilan telepon terputus
"Siapa yang sudah menyuruh kamu Sinta? "
"Maaf mbak saya tidak berani mengatakannya"
"Katakanlah"
"Maaf mbak kalau saya mengatakannya maka keluarga saya terancam mbak"
"Katakanlah, dan tenang saja keluarga kamu akan baik baik saja saya jamin"
"Ehmm baiklah mbak, dia seorang laki laki dengan ciri ciri blablablabla"
"Siapa namanya? "
"Dia tidak mengatakan namanya mbak"
"Baiklah, untuk kali ini saya maafkan kamu, dan jangan ulangi lagi
Sekarang kembalilah bekerja"
"Baiklah, terimakasih mbak dan saya juga sekali lagi minta maaf"
Gue pun hanya menganggukan kepala
Saat setelah mereka keluar gue kembali memikirkan siapa orang dengan ciri ciri tersebut dan yahh gue teringat satu orang.
Langsung saja gue telepon alex yahh alex itu adalah nama orang kepercayaan gue
"Hallo lex, ternyata dia sudah memulai permainannya"
"Yang bener bos? "
"Iyaa dia sudah mulai dengan ingin menghancurkan bisnisku, dengan cara mengancam salah satu karyawanku"
"Lalu sekarang kita harus gimana bos? "
"Kamu tetap awasi gerak gerik dia jika ada yang mencurigakan langsung kabari aku, dan yahh satu lagi jaga keluarga karyawanku yang bernama sinta nanti akan aku kirim foto dan alamatnya"
"Baik boss"
Pov senja
Sekarang ini gue udah sampai di cafe pelangi dan sesuai perintah cinta gue tanya kasir lalu sangat kasir pun menunjukkan ruangannya, lalu aku pun langsung saja pergi menuju ruangannya.
Sebelum aku masuk aku mendengar dia sedang menginterogasi seseorang, lalu aku urungkan niatku untuk masuk dan berakhirlah aku mengintip semua kejadian dan apa yang dia bicarakan.
Hingga setelah dua wanita itu keluar aku pun mau masuk tapi lagi lagi ku urungkan karena dia langsung saja menelepon seseorang yang membuatku curiga, tapi yasudahlah
"Udah selesai? " Ucapku ketika masuk
Dan aku lihat dia tampak terkejut tapi langsung dia menetralkan ekspresinya lagi
"Suka banget sih ngagetin orang"
"Sekarang jelasin semuanya"
"Ehh iya iya nanti dirumah, sekarang pulang yuk"
'Mencurigakan banget' batin senja