Chapter 13 - Tahta Kerajaan

Rosa bangun dari tidurnya, karena banyak suara grasak-grusuk yang cukup menganggu telinga. Ketika Rosa berjalan keluar dari pintu kamar, Rosa melihat dua pelayannya sudah menundukkan kepala, Mereka memakai kain hitam di lengan Kirinya. membuat Rosa memegang gagang pintu dengan begitu erat.

"Ada apa?." Tanya Rosa, berusaha memastikan bahwa pikirannya kali ini salah. Berharap bahwa apa yang di lihat di lengan kiri para pelayannya hanya halusinasi Rosa.

"Ampun yang mulia Puteri Rosa, Saya sangat bersalah menyampaikan kabar duka ini." Dua pelayan itu langsung bersujud meminta ampun dan hal itu cukup membuat Rosa langsung terjatuh ke lantai.

Rosa menatap lantai dengan pandangan kosong, Jantungnya mendadak terhenti dan dunianya terasa begitu hampa..

Tidak... Tidak mungkin..

Kakeknya!!! Tidak!!!

"Tidak!!!! Tidak Mungkin!!! Siapa yang berani memberikan kabar buruk begini! Siapa! jawab aku!!." Rosa sudah berteriak marah, air matanya mengalir deras. rasa sakit ini sungguh menyayat hati Rosa..

Sekarang apa lagi? kenapa kakeknya meninggalkan Rosa? Padahal Rosa hanya bergantung hidup pada kakeknya..

"Ampun yang mulia Puteri Rosa, Kabar ini kami dapat dari panglima kerajaan Centaurus. Beliau berkata bahwa yang mulia Raja meninggal dunia akibat tidak bisa bertahan dengan racun yang ada di tubuhnya." Salah satu pelayan berkata dengan berani, Rosa semakin lemas mendengar hal itu.

Jika panglima kerajaan yang sudah mengatakan ini, itu berarti ini adalah berita benar..

Rosa bangun dari jatuhnya tadi dengan susah payah, Rosa mengangkat gaun tidurnya dan berlari kencang untuk pergi ke kamar kakeknya.

sepanjang jalan menuju ruangan Raja, Rosa dapat melihat semua pelayan dan pengawal menunduk hormat, tapi bukan itu yang membuat Nafisah semakin bersedih. Lengan kiri mereka terdapat kain hitam...

kain hitam sebagai tanda bahwa kerajaan ini sudah kehilangan Rajanya, hal ini membuat Rosa semakin kencang berlari..

Ketika pintu besar itu terlihat, Rosa langsung menerobos masuk. Melihat banyaknya kepala dewan dan juga pejabat penting yang sudah berada di sekitar Jasad kakeknya.

Rosa melangkah dengan kaki yang bergetar hebat, tangisnya semakin pecah.. ketika wajah pucat kakeknya terlihat jelas, ketika tangan Rosa memegang tangan dingin yang selalu mengelus kepala Rosa..

semua kenangan Rosa dengan kakeknya, membuat Rosa semakin terpukul sangat dalam.

"Kakek...!" Rosa berkata dengan pelan, Memeluk kakeknya dan menangis di dalam pelukan itu.

Tidak ada yang berani menginterupsi tangisan seorang Puteri dari kerajaan Centaurus. Tidak ada yang berani berkata untuk melepaskan tubuhnya dari tubuh Raja Centaurus.

Karena mereka semua tau, Bahwa saat ini Yang memeluk sang Raja adalah cucu kesayangan. Cucu yang selalu di bangga-banggakan untuk menjadi penerus tahta.

Mereka semua tau, Bahwa Puteri Rosa adalah berlian indah yang selalu di jaga dan di sayangi sang Raja..

Tangisan itu semakin terdengar pilu, ketika salah satu pemuka agama menyanyikan syair lagu kematian. apalagi Ketika alunan musik sendu mengalun syahdu di dalam ruangan sang Raja.

Pemuka agama memberikan doa-doa terakhir untuk sang Raja. Bunga mawar hitam di lemparkan di atas tubuh Raja mereka. Rosa masih saja memeluk kakeknya, tidak pergi menjauh atau melepaskan tubuh yang sudah membeku itu.

Aroma bunga melati dengan kayu manis, memenuhi seluruh ruangan. mereka memberikan penghormatan terakhir, dengan memegang sebelah tangan mereka ke depan dada. lalu membungkuk setengah badan.

semua itu di lakukan, sampai doa dari pemuka agama berakhir..

Sepanjang Doa Rosa sudah berpikir banyak hal, Apa yang akan terjadi pada hidupnya setelah ini? apakah ibunya akan membuang Rosa? Apakah ibunya masih mau mengurus Rosa di kerajaan ini?

Rosa tidak berharap banyak, Setelah ini.. pasti Rosa akan menjadi sebatang kara dan hidup di jalanan..

Selamat Tinggal Kakek! Selamat tinggal dan semoga kau tenang di atas sana..

*****

Pemakaman sudah berjalan dengan sangat khidmat, Sepanjang jalannya acara Rosa hanya bisa diam. Bahkan ketika dirinya duduk di salah satu bangku kerajaan, dan di hadapkan oleh semua anggota dewan dan tetua kerajaan.

Rosa tetap diam tanpa mengeluarkan suara apapun, Rosa tidak berniat untuk tinggal lebih lama di kerajaan ini.

Mungkin Rosa akan berkelana dari satu desa ke desa yang lainnya.

Panglima kerajaan Centaurus mulai berjalan ke tengah-tengah semua orang.

Dia membuka gulungan coklat yang merupakan surat wasiat dari Raja Rendra. setiap raja memang selalu menulis surat wasiatnya jauh sebelum meninggal dunia..

Dan Raja Rendra sudah menulis surat itu sejak pertama kali di angkat sebagai Raja..

"Saya sebagai Panglima kerajaan dan Tangan Kanan Raja Rendra. Akan membacakan surat wasiat yang sudah di tulis Raja pada tahun Bunga anggrek.. Surat ini berisi tentang pembagian wilayah kerajaan dan juga penerus tahta yang pantas ada di singgasana.

1. Wilayah Timur akan tetap di pegang oleh Keponakan Raja Rendra yaitu Pangeran Daniel. Atas semua hal yang dia lakukan, Raja meminta Tetua adat membantu sang Pangeran.

2. Wilayah bagian barat akan di pegang oleh Puteri Madeleine, Sebagai anak perempuan dari Raja Rendra. Atas semua hal yang dia lakukan, Raja meminta Tetua adat membantu sang Puteri.

3. Wilayah bagian Timur akan di pegang oleh Permaisuri Leisa, Sebagai Istri sah Raja Rendra. Atas semua hal yang dia lakukan, Raja meminta Tetua adat membantu sang Permaisuri.

4. Untuk kerajaan Centaurus, Melihat dari segala pertimbangan serta Rapat yang sudah di adakan oleh anggota dewan dan juga Tetua. Kerajaan Centaurus akan di pegang oleh Puteri Rosa Centifolia, Cucu pertama dari Raja Rendra.

"Apa!!!! Bagaimana bisa!!!." Madeleine berteriak marah.. "Siapa yang membuat surat wasiat itu? Bagaimana bisa anakku yang menjadi pewaris tahta? Sedangkan aku adalah ibunya! aku anak dari Raja Rendra! Seharusnya aku yang menjadi Ratu disini!!" tanya Madeleine dengan wajah yang sudah memerah.

Panglima memutar surat wasiat tersebut dan terlihat jelas cap kerajaan dan juga sidik jari dari darah Raja Rendra.

"Tidak mungkin!!." Kata Madeleine yang masih tidak percaya.

Rosa yang mendengar namanya disebut tadi, tentu saja sama kagetnya. bagaimana bisa Rosa menjadi penerus kerajaan Centaurus?

Bukankah seharusnya ibu Madeleine?

"Maafkan kami yang mulia Puteri Madeleine, tapi semua ini sudah tertulis sebelum Raja Rendra meninggal dunia. Bahkan semua ini sudah di setujui oleh anggota dewan dan juga Tetua.. anda bisa bertanya langsung pada mereka." Panglima menunduk hormat, Madeleine hanya bisa meremas tangannya dengan amarah yang sangat dalam.

Jadi? selama ini Madeleine sudah di bodohi oleh semuanya? Ternyata selama ini ayahnya sudah menulis wasiat? bahkan anggota dewan dan Tentu menyetujui hal ini? Sialan!!!!

Madeleine benar-benar tidak menyangka bahwa anaknya sendiri menusuknya dari belakang! anaknya Mengambil Hak yang seharusnya milik Madeleine

Anak sialan!! bahkan Madeleine tidak tau siapa bapaknya yang sebenarnya!