Hari ini aku mengenakan dress biru pemberian Rafiz semalam,
Si brondong memang penuh kejutan,dia menyiapkan segalanya tanpa sepengetahuanku.
Aku berdandan natural,tidak berlebihan karena aku tau ibu pasti akan mencemooh aku.Setidaknya persiapan mental diperlukan untuk bertemu dengan ibu dan saudariku itu.
Ddrtz..ddrtz...
Mama calling
"Assalamualaikum nduk..."
"Wa'alaikumsalam ma...."
"Wes siap to nduk kerumah ayahmu?ojok ragu,,,hadapi semua"semangat mama
*sudah siap nak kerumah ayahmu? jangan ragu,,, hadapi semua
"Iya ma,,"
"Rafiz wes ngerti to bedanya Mama,Bunda sama Ibu?"
*Rafiz sudah ngerti kan bedanya mama, bunda sama ibu?
"Sudah Ma...paling pembaca aja yang bingung ma,orangtua aku banyak banget"
"Guyon ae awakmu,tak dungakno lancar nduk..."
*bercanda aja kamu, tak doakan lancar nak
"Iya ma..."jawabku penuh dg haru
Mama memutuskan sambungan telponnya
Semoga acaraku hari ini lancar,sebuah harapan untuk masa depanku bersama orang yang aku sayangi
Drrtz..ddrtz...
My๐
Aku udah didepan sayang๐๐๐๐
Soulmate
Lebay๐ซ๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
Aku turun kebawah,mengambil tas dan brownies kesukaan ayah
๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐
"Eh bRo ganteng banget...baru sekarang rapi.mau ketemu mertua ya. "
Rafiz tampak menawan, dengan jas yang tampak epik di tubuh atletisnya. Sungguh tamvan brondongku ini, pikirku
"Kesan pertama itu penting,aku gak mau ditolak sama ayah kamu" ucapnya
"Kamu PD abis" balasku
"Ini berusaha PD dengan segala kemampuan yang ada.Beneran gemetar aslinya" Ucap Rafiz sambil cengengesan tapi tetep Ganteng
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
"Udah nyampek sayang"kataku
"Serius ini rumah ayah?"tanyanya
Rafiz tampak tidak percaya melihat rumah Ayah yang bisa dibilang cukup mewah, berbanding terbalik dengan rumah mama ataupun bunda.
Kehidupan keluarga ayah memang lebih beruntung dibandingakan keluarga bunda. Ayahku memiliki usaha dibeberapa bidang, sehingga beliau memperoleh profit dari pundi pundi uangnya
"Biasa aja dong,,,kaget amat" ucapku sambil menarik tangannya untuk segera keluar dari mobilnya
"Ya Aneh aja,kog kamu..."ucapnya
"Udah,gak usah mikir macem macem ntar gak jadi ngelamar aku ke ayah.Kamu nanti malah mikir yang lain"potongku
Rafiz pun mengangguk dan mengikuti langkahku.
Aku menatap rumah ayah yang menjulang tinggi didepanku.kontras memang,aku yang seorang kasir minimarket dan Ayah seorang Pegawai Bumn sekaligus Pengusaha sukses.
Rafiz menggenggam tanganku,seolah mengerti ketakutan yang aku perangi sedaritadi.
"Assalamualaikum..."
"Wa'alaikumsalam" ucap seseorang dari dalam rumah
Muncul sosok Krisna adek bungsuku yang kini duduk dibangku kelas 3 SD
"Mbak Cherly,,,,kog baru dateng Kris kangen tau"
"Maaf dek,mbak kan kerja cari duit.Ni mbk bawain brownies keju buat kamu"kataku sambil memberikan 2 bungkusan brownies beda rasa untuk ayah dan adekku
"Makasih mbak...udah ditunggu ayah didalem.kata ayah,mbak mau bawa pacarnya ya?"
Rafiz pun mengulurkan tangannya
"Hei bro,,,nama kakak Rafiz.nama kamu siapa?"
"Krisna Putra Adytama ,panggilannya Kris"katanya sambil menyambut uluran tangan Rafiz"Eh mbak ayo ke ruang tengah,ditunggu ayah sama ibu.Ibu sampai ijin ke tempat kerjanya,kepo sama pacar kakak"
Polosnya anak ini,batinku
Ya, ibu sambungku juga masih bekerja,beliau sosok pekerja keras dan tegas.
Ayah dan ibu tampak sedang asyik membaca,saat mereka merasakan kehadiran kami.ayah langsung meletakkan bukunya menepuk sofa disisinya mengisyaratkan untuk duduk disebelahnya
Namun sebelum itu aku dan rafiz bergantian mencium tangan ayah dan ibu
"Kamu libur hari ini?"
"Iya ayah"
"Sekalian makan malam sama ayah disini ya?ayah pengen kenal sama calon imam kamu"
"Siapa nama kamu?udah kerja?"serobot ibu
"Nama saya Rafiz tante,masih mahasiswa.Insyaallah bulan depan saya sudah skripsi"
Ibu mendengus dan tersenyum menghina
"Ran...."tegur ayah
"Lalu apa yang membuat kamu yakin menemui saya untuk melamar cherly.sedangkan maaf...""kamu belum bekerja dan cherly seperti yang kamu tau dia sudah memiliki pekerjaan" kata ayah tampak hati hati
"Sebelumnya saya minta maaf om,tadi tante kan tanya saya kerja apa""saya memang masih mahasiswa om,tapi saya memiliki usaha cafe om dan Alhamdulilah saya sudah memiliki beberapa cabang"kata brondong manisku penuh wibawa
Ayah menganggukkan kepala dan tersenyum
"Alhamdulilah kalau begitu,saya hanya ingin anak gadis saya tidak kecewa untuk kedua kalinya.Tentu kamu sudah tau cerita dari masa lalu anak om"
"Iya om"
"Yakin kamu milih cherly?ji"nyinyir ibu
Aku sudah memasang wajah keki,segitunya ibu seperti ini sama aku.Walaupun aku anak tirinya seharusnya beliau lebih bijak untuk tidak membedakan antara anak kandungnya dan anak ayah
"Ran..."tegur ayah lagi
"Aku cuma gak mau dia salah pilih lagi.nanti ujung ujungnya ngerepotin kamu mas" bela ibuku
"Tante,kalau saya tidak yakin memilih cherly.Untuk apa saya kesini.."ucap Rafiz mantap
Ibu mendengus kesal,tujuannya belum tercapai.Ibu pun meninggalkan ruang keluarga dan beralih ke lantai atas.
Aku mencoba menahan emosiku,aku gak mau acara ku hari ini gagal.
"Maafin om ya Rafiz,seperti yang kamu tau.Om tidak bisa mempertahankan keluarga om dengan bundanya cherly,alhasil dia menjadi korban keegoisan om dan bundanya.Dari kecil dia hidup dengan neneknya yang biasa dia panggil mama dan yang dia panggil ibu barusan itu istri baru om."
"Rafiz paham om,tempo hari Rafiz sudah pernah ketemu bunda sama mama.Insyaallah besok atau lusa Rafiz akan menemui mama sama bunda"
"Om harap,,,kamu jaga anak gadis om dengan segala kekurangan keluarga kami"
"Insyaallah om,saya sudah mantap dan siap menjadi imam Cherly"
Subhanallah.....
Brondongku kecil kecil cabe rawit,sekali gigit pedes banget..
Semoga ini jawaban Allah dari doa sepertiga malamku selama ini.
.
.
"Kalian masih muda, ada baiknya kalian pikirkan matang matang hubungan kalian kedepannya mau seperti apa. ayah senang jika kalian memutuskan untuk nikah muda. Tapi apa kalian sudah siap dengan segala resikonya? "begitu wejangan ayah kepada kami
.
.
"Iya ayah.. Cherrly akan memikirkan semuanya baik baik. Cherrly gak mau salah langkah "
.
.
"Ayah bukannya ragu sama keputusan kamu. ayah cuma takut kamu dan rafiz nanti menyesal"
.
.
"Saya sudah yakin om"
.
.
"Apa orang tua kamu sudah setuju? "tanya ayah
.
.
"Sebenarnya ada kendala di mama saya om, tapi secepatnya akan saya bereskan om. saya tau kekhawatiran om, karena semua ayah tidak ingin anak gadisnya memiliki mertua yang tidak baik"ucap Rafiz
.
.
"Om serahkan kepada kalian berdua. karena menikah itu tidak hanya menyatukan dua insan ,tapi juga dua keluarga "nasehat ayah
.
.
Aku memeluk ayah, ayah merupakan ayah terbaik. Beliau sangat menyayangi anak anaknya.
Aku terharu, ayah masih memikirkan kehidupanku setelah menikah.
Terimakasih Tuhan, karena Engkau telah memberikan keluarga yang menyayangi ku.Walau tidak utuh, tapi kami tak retak
๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค๐ค