Kunjungan Rafiz kerumah ayahku berjalan dengan baik,ayah menunggu kedatangan Rafiz dikediamannya.Dan kami sepakat untuk mempertemukan keluarga besar dirumah mama.
Dan hari ini si brondong malah ngajakin kerumahnya.Memperkenalkan aku dengan ayahnya Wira Gautama Wijaya.
"Kamu dadakan banget ngajakin aku ketemu ayah kamu"protesku
"Papa yang minta,katanya ada waktu luang pagi ini.Habis itu jam 11 siang papa mau ke Bali buat liat proyek renovasi Villa sama Resort disana"
"Tapi gak pede bro,aku belum beli dress yang kece"
"kamu cantik kog pake itu" ucapnya
Aku hanya menggunakan dress selutut warna floral dan rambutku dikuncir ekor kuda.
Tanpa persiapan,terkesan simple dan sederhana.
😒
"Gombal aja terus,biar aku gak komplain kan ?"cecarku
"Aish....sesembak darting terus dari tadi.lagi PMS ya?"
"Lagi kena syndrom auto panik ketemu camer"jawabku ketus
"Asiiiappp..."kata Rafiz disertai senyuman sumringahnya.Tetapi senyumannya tiba tiba berubah menjadi sinis
Aku menyerngitkan dahiku,dan menepuk bahunya
"kenapa?"
"Aku Lupa kalo ada randy,kamu jangan jauh jauh ntar dari aku" ucapnya seraya memberikan warning kepadaku
"Ya ampun...masih inget aja dia.Jangan mulai deh ,baru juga mesra mesra an kamu udah bikin aku jatuh"
"Kan jaga jaga sayang,kamu tau Randy kayak apa?"
"iyain aja biar cepet"
Mobil Rafiz pun sudah parkir dengan apik didepan rumahnya,kami masuk kedalam rumah rafiz dengan bergandengan tangan macam truk gandeng.
Kebetulan saat itu seluruh keluarga wijaya sedang sarapan.Oma yang menyadari kehadiran kami terlebih dahulu mempersilahkan kami untuk bergabung.Dan saat ini keluarga Wijaya berkumpul di ruang tengah
"Oma senang kamu mau main kesini lagi cher,hari ini kamu libur atau..."
"cherly kerja oma,nanti masuk jam 3 sore.kemaren baru libur"
"Mi,,cherly udah pernah kesini?"tanya om Wira
"Iya ,waktu itu si Kinara mau jodohin Rafiz sama Aleyssa jadi Rafiz bawa Cherly kesini"jelas nenek
"Maaf ya cher,kesan pertama kamu waktu kerumah om keadaannya tidak baik." ungkap om wira
"Gak Apa apa kog Om"
"Tau juga kalo rafiz ada kembarannya?si Randy ini"kata beliau sambil menunjuk Randy yang masih menatap tajam ke arahku
"Iya Om"
"Ntar kalo sudah nikah,jangan sampai ketukar ya...bisa bahaya"candanya
Aku tersenyum kaku,dan si brondong mulai keki
"Papa ngajakin Ribut atau gimana nih pa?"
"Papa cuma bicara kenyataan Fiz,kali aja Cherly ntar salah.Kan gak ada salahnya papa Warning dari awal,tegang banget sih kamu"
"Rafiz sensitif pa kalau masalah itu" protes brondongku
"Iya papa minta maaf,jadi hasil lamaran kamu ke ayah cherly bagaimana?"
Pertanyaan om Wira membuat Randy menegang
"Lamaran pa?"tanya Randy
"Iya,Rafiz bilang dia kemaren mau ngelamar cherly.Soalnya ada yang mau nikung dia,makanya papa iyain.Kamu gak tau apa Ran,maafin papa lupa bilang" kata om Wira santai, tidak menyadari kesalahan dalam ucapannya yang sensitif di telinga kedua pentolan wijaya
Rafiz melirik tajam ke arah Randy,
"Lagian kamu masih muda Fiz,yakin mau nikah?"mamanya mulai ragu
"Yakin,Mama jangan mulai bikin Rafiz keki lagi deh"
"Mama cuma takut pernikahan kamu buat mainan.karena kamu gak pernah seserius ini,beda sama Randy yang hidupnya lurus gak kayak kamu belok belok gak jelas mana cewek idamannya.Gonta ganti pacar seperti ganti baju"protes mamanya
"Makanya ma,biar gak belok belok lagi..Rafiz mau nikah.Biar gak buat dosa ma"
"Tapi kamu belum tau kan gimana bibit, bebet dan.... " belum juga mama Rafiz selesai berbicara oma sudah memotong nya
"Nara...."interupsi nenek
Mama Rafiz pun keki, kemudian dia melampiaskannya ke Randy
"Nara bener ko ma,mama liat aja kan kelakuan cucu kesayangan mama.Dan kamu Randy,bukannya kamu bilang kalau setelah balik dari luar negeri kamu bakalan ngenalin calon istri ke mama.Nah ini kog malah duluan Rafiz"
Randy tersenyum masam,"Dia sudah sama orang lain ma"
"Tapi kan belum nikah Randy,sebelum janur kuning melengkung kamu bisa rebut perempuan itu.Papa dukung kamu nak,sekali kali buat hal yang ekstrem kayak Rafiz" dukung Wira yang masih tidak peka dengan keadaan
Rafiz melotot"Papa !!!"protesnya
"Apaan Fiz??kan bener papa bilang.Sekalian irit biaya kalau kamu sama Randy bisa nikah barengan" jelas om Wira
"Dengan cewek yang sama maksud Papa?"tatapan Rafiz mulai horor
"Ya bedalah Fiz,masak iya papa cuma punya satu mantu"jawab papanya
"Gimana gak mau satu mantu pa,kan yang mau nikung Rafiz dia"tunjuk rafiz santai
Om Wijaya,Tante Nara dan Oma terkejut.Dua pentolan Keluarga Wijaya memperebutkan satu wanita yang sama,lagi??
"Ran?"tanya Tante Nara tidak percaya"Rafiz bercanda kan?mama gak mau keulang lagi loh Ran"tegurnya
"Cewek yang mau Randy kenalin ke mama 5 tahun yang lalu itu memang Cherly.Tapi mama sama papa keduluan ngira Randy suka sama Shafia anak om Dharma yang waktu itu pacaran sama Rafiz,tanpa kalian cek kebenarannya dan mengirim Randy ke London.Jadi Randy belum sempat ketemu Cherly,karena Randy sama Cherly ketemu lewat dunia maya.Dan saat Randy kembali,Rafiz sudah ngenalin dia sebagai ceweknya."Jelasnya"Tapi Randy gak keberatan kalo Cherly mau poliandri,Randy mau kog"
Dan lagi semua terkejut mendengar pernyataan Randy,termasuk aku yang mulai tidak nyaman dengan situasi ini.
Randy yang menyadari kesalahannya langsung mencoba mencairkan suasana
"Randy bercanda,tapi papa serius bilang kalo Randy boleh nikung sekarang?"
"Ehem...,Papa serahkan sama Cherly karena papa gak tau kalau kalian berdua mencintai wanita yang sama.Siapapun yang Cherly pilih,om akan menghargainya.Mungkin karena mereka kembar jadi seleranya sama"ucap beliau sembari meminum kopinya,jelas sekali om Wira masij shock dengan keadaan inj
"Cherly...kamu sudah mantap memilih Rafiz?atau mau ganti ke Randy.Tante hanya ingin kamu memantapkan hati kamu,karena anak anak tante kembar identik"
"Ma!!!!!"Rafiz mulai kesal dengan mamanya yang lebih memilih Randy daripada dirinya
Aku tersenyum dan mulai menggenggam tangan Rafiz.
"Insyaallah Cherly memilih Rafiz.Walaupun tanpa sengaja awalnya Randy dan cherly lebih dulu kenal"
"Tapi Rafiz itu Labil loh cher?" tanya mama Rafiz mencoba menggoyahkan pilihan Cherrly
Lagi,
"Mama Kinara!!!!!" protes Rafiz
"Iya Rafiz Radhitya Wijaya,Mama Cuma mau Cherly itu tegas memilih biar gak kayak yang dulu dulu lagi.Karena yang akan tersakiti nantinya anak anak mama.Please deh jangan sok drama sama lebay gitu,mama nanya kayak gini gak ada maksud menjatuhkan kamu " protes Tante Nara
"Jadi Cherly ,,,,kamu sudah yakin nak?"tanyanya lembut
"Iya tante"
"So,,kapan om bisa datang kerumah kamu?"
"Cherly masih nunggu rafiz ketemu Mama sama Bunda dulu om.setelah itu nanti Rafiz akan beri tau kapan om sekeluarga bisa kerumah cherly"
"Ok""Ran,kamu harus lapang dada,Cherly sudah memilih adik kamu"
Randy beranjak dari tempat duduknya,tanpa merespon apa yang om Wira katakan
"Randy ke kantor dulu pa"katanya sembari pergi meninggalkan kami
"Semoga semuanya baik2 saja "ucap tante Nara
"Kita serahkan semua sama Allah,karena Jodoh itu ditanganNya kita hanya bisa berupaya menyatukan dalam ikatan pernikahan Nara" ucap Oma
Rafiz pun menggenggam tanganku lebih erat dari tadi,Aku tersenyum kearahnya menyalurkan energi positif dengan jawabanku.
"Terima kasih Om,tante dan Oma sudah mau menerima Cherly sebagai bagian dari keluarga Wijaya"
"Seharusnya kami yang mengucapkan terima kasih.karena kamu sudah menyembuhkan luka di hati anak kami,Rafiz"ucap om Wira
Aku hanya bisa tersenyum,tanpa menjawab.Karena aku tau,aku sudah menorehkan luka ke putra mereka yang lainnya,Randy.
.
.
.