Hari ini Aku baru bisa tidur jam 3 pagi.Mata ku tidak bisa diajak kompromi,masih terasa berat.Aku meraba sisi kanan ku mencari guling teman tidurku supaya posisi mager terlengkapi
Aku menyerngitkan dahiku,kenapa gulingku kotak kotak macam rotik sobek??
"Pagi Istri...."sapanya
"Rafiz!!!!""Ngapain coba?"
Pertanyaan macam apa yang aku lontarkan pada suamiku, sejenak aku melupakan statusku sebagai seorang istri.
Si Tampan didepanku adalah Suamiku, Masyaallah...
"Lagi mandangin bidadari surga aku"katanya cengengesan
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 9 sayang...."
"Kita telat sarapan sama oma fiz" ucapku panik
Dan sebuah kecupan di rambutku membuat pipiku merona,
"Mas Rafiz sayang,kan udah nikah.Kalau masalah oma sudah beres.Tadi aku bilang kamu masih capek,jadi oma maklum.Mending kita lanjutin yang semalam yuk sayang.."
Somplak ini orang,aku masih capek banget dan dia mau nambah lagi?
Dosa gak sih kalau aku nolak ajakan dia?
"Are you seriously??"tanyaku
"Just kidding,aku tau kamu butuh istirahat soalnya ntar jam 3 kita harus ke acara perusahaan papa.Randy mau tunangan"
"Randy??"
"Mama jodohin dia sama Acha,anak teman mama.Dulu waktu kecil kita sering main bareng kalau gak salah sih sekarang dia masih kelas 3 SMA.Asli kocak si Acha"
"Serius?""Mama ngejodohin Randy ama anak SMA?"
Rafiz mengangguk kan kepalanya,
"Tapi Aku gak yakin randy secepat itu move on dari kamu"
"Jangan mulai deh sayang,aku gak mau kamu punya prasangka buruk sama sodara kamu.Lagian kan kita udah sepakat buat buka lembaran baru"
"Iya"dan dia mengecupku singkat
"kamu tau gak sayang,tiap hari rasa sayang dan cinta aku selalu nambah buat kamu,terima kasih ya sayang kamu sudah jadi milik aku seutuhnya dan kamu sudah jaga Harta itu hanya buat aku suami kamu. Maaf ya, aku belum bisa jadi yang pertama buat kamu. Tapi aku pastiin kamu yang terakhir dan tempat aku buat pulang"
Meleleh hayati Abang ....Gak kuat dimodusin terus sama suami brondong ku....
.
.
Setelah bermalas malasan, kami segera membersihkan diri.
Mengisi tenaga, dengan sarapan di dalam kamar hotel.
Rafiz tidak mengizinkan aku keluar kamar hotel, alasannya klasik.
Dia tidak ingin aku dilihat pegawai hotel, karena aku cantik menggunakan gaun pilihan oma.
Semua perempuan cantik, kalau laki laki pasti tampan .Benarkan?
"Kamu cantik,pake gaun ini" pujinya ntah ke yang berapa kalinya
"Tapi harusnya gak semewah ini sayang,kan ini acara tunangan randy sama acha.bukan nikahan kita" jawabku
"Iya,sekaligus perkenalan kamu jadi Ny.Cherrly Wijaya"kata rafiz sambil mencium tangan ku
Dan saat kami sedang berpelukan Randy datang dengan Tunangannya, Nathasya alias Acha
"Pepet terus...kalo orang baru nikah mah bebas,yang lain dianggap ngontrak"protes randy
"Resek lo" balas Rafiz
"Kenalin ,dia Nathasya tunangan aku""Sya,kenalin ini Cherrly istrinya rafiz" Ucap Randy sambil mengenalkan aku dengan Nathasya
Nathasya mengulurkan tangan dan tersenyum kepadaku,dia sangat cantik dan ramah persis seperti yang digambarkan Rafiz kepadaku.
"Nathasya mbak,panggil Acha aja biar akrab" pintanya
"Cherrly"sahutku sembari membalas uluran tangannya
"Asli cha lo kayak princess hari ini,biasanya juga lo anti pake ginian"kata rafiz
"Kalo gak acara tunangan ya kali gue pake gaun ginian fiz.lo pikir gue sekalem ini?" protesnya
"Harusnya lo dipilihin nyokap buat Rafiz bukan si esya itu.kali kalian cocok!!" Usul Randy
"Terus lo sama bini gue?ngarep!!"
"just kidding bae,gitu aja ngambek.kan gue dah gentle ngakuin kekalahan gue.Gue ama Nathasya ke balkon dulu,mau nyapa Om juna .Lo dicariin bokap,jangan lo kekep mulu tu istri lo.Dia gak bakalan ilang kemana mana"kata Randy sambil tersenyum usil ke arah kami
Rafiz mendengus kesal,
"Untung sodara kembar gue.coba kalo bukan,udah gue timpuk tu anak"
Aku mengelus lengannya pelan,mencoba menenangkan brondong manisku
"Mending kamu ke papa dulu deh,aku mau ke toilet dulu" ucapku
Rafiz menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan aku.
Aku bergegas ke toilet,sungguh sudah tidak tahan rasanya.
Setelah dari toilet sayup sayup aku mendengar suara randy dan acha disebuah ruangan.
Bukannya mereka ke balkon?
Pikirku
Pemandangan didepanku berbanding terbalik dengan drama manis saat aku dan Rafiz di depan mereka. Tersirat gurat permusuhan dan tatapan luka, ntah benar atau hanya tebakan ku saja. Maka aku memutuskan untuk mencuri dengar percakapan mereka
"Lo udah setuju sama pertunangan palsu kita ini.Dan kita itu hanya partner gak lebih"
"Gue sadar diri.jadi lo gak usah ngingetin gue buat hal itu.lagian gue udah tau kalo lo belum bisa move on dari istri adek lo kan kak?"
"Lo?" tunjuk Randy pada Nathasya
"Kenapa kaget gitu?""Tatapan mata lo sudah mengisyratkan semuanya,gue emang masih SMA tapi gue gak bodoh.Lagian pengalaman gue tentang laki itu banyak.Lo gak usah ngajarin gue tentang ini itu.Kita jalanin aja pertunangan ini"
"Lo masih kecil tapi songong banget sih!"
"Daripada lo,sudah tua tapi gak sadar diri.Gue juga nerima perjodohan ini demi oma bukan karena gue suka sama lo ,apalagi lo dah ngancem gue buat ngebongkar tabiat gue di sekolah sama nyokap .Jadi lo gak usah nguliahin gue terus terusan. Bosen gue dengernya, Ngerti !"
"Bagus deh kalo lo sadar diri "
"Dih...kalo gak demi oma,gue ogah jadi tunangan lo.Makanya jadi cowok jangan kayak Kulkas.Liat kan hasilnya gak Laku laku"
"Lo...."
"Kenapa?Lo mulai cinta ama gue?"
"Lo sakit!!!"
Randy pun meninggalkan Nathasya di ruangan itu.Aku memberanikan diri memasuki ruangan itu,aku gak mau nathasya berpikiran buruk tentang hubungan kami,
"Ngapain lo balik,mau gue timpuk pakai sepatu!!"
"Eh,kak cherrly...maaf kak.kirain..."
"Kamu pikir aku Randy?" tanyaku
Wajahnya terlihat kaget,dan dia mulai menganggukkan kepalanya
"Maaf,aku tadi gak sengaja dengar pembicaraan kalian.Aku juga gak ada maksud buat nguping.Tapi kamu percaya sama aku,kita..."
"Kakak tenang aja,aku baik2 aja kog.Udah biasa berantem sama kak randy"ucapnya sambil tersenyum
"Kamu boleh kog cerita sama aku kalau kamu butuh teman,aku siap dengerin cerita kamu"
"Terima kasih kak"
"Aku harap kamu gak salah paham sama aku"
"Gak kog kak,kak Randy itu jinak jinak merpati"
Aku tersenyum dan meraih dia kedalam pelukanku dan terdengar isakan tangis nyaris tanpa suara,
Karena aku pernah merasakan cinta sendiri,maka aku mencoba menjadi sandaran bagi Nathasya calon kakak iparku.
Karena tidak selamanya kata baik baik saja bermakna sesungguhnya dan bisa menjadi sebaliknya.
Berat beban Nathasya ,dia menunjukkan seolah olah bahagia. Namun tidak seperti itu adanya.
Semoga berjalannya waktu Randy bisa membuka hatinya untuk Nathasya.