"Kalian berdua mau jadiin gue sopir pribadi kalian? Enak ya kalian berdua duduk di belakang kaya tuan besar. Padahal seharusnya yang ada di situ siapa ya? Kan gue yang punya mobil" sindir Hito pada Arizal dan Iam
"Oh, iya" ujar Arizal
"Lo gimana sih, Zal? Malah ikutin gue duduk di belakang" ujar Iam
"Anjrit! Perasaan gue mulu yang salah dari tadi" keluh Arizal
"Nggak ada yang mau pindah depan?" tanya Hito lagi
"Lo aja sana, Am" ujar Arizal
"Anjrit! Yang duluan masuk dan duduk di belakang siapa?" Iam tidak mau kalah
"Pantat gue udah menemukan posisi yang nyaman nih, nggak mau lagi dia beranjak" ujar Arizal
"Pantat gue juga" sahut Iam
Hito mulai tidak sabar. Dia menggemborkan mobilnya
BRUUUM… BRUUUM… BRUUUM…
"Gue hitung sampai tiga nggak ada yang mau pindah ke depan, gue bikin mabok darat kalian berdua" Hito penuh dengan emosi
Arizal dan Iam masih saling dorong tidak mau ada yang mengalah
"1…" Hito mulai menghitung