"Akhirnya kamu inget aku juga, Sin. Aku baik, cuma ya kaya gini nih" ujar Shandy sambil menunjuk tulang kakinya yang patah dan masih digips
Sindy menghampiri Shandy lebih dekat, "Bang Shandy kenapa?" Tanya Sindy dengan nada yang dibuat agar terlihat bersimpati
"Biasa lah, kalau cowok kan udah biasa kaya gini. Kamu gimana kabarnya? Bang Boby juga gimana kabarnya sekarang?" Tanya Shandy
"Pasti karena nggak hati-hati naik motornya dan pasti kebut-kebutan deh, ya kan?" Tanya Sindy
Shandy meringis dan menggaruk belakang kepalanya
"Btw, aku juga baik-baik aja, Bang. Aku tumbuh jadi lebih cantik kan, Bang?" Syila berdiri dan berputar tepat di hadapan Shandy
"Iya, kamu semakin cantik" ujar Shandy
"Hmmm... ini baru namanya Abang. Sekali-kali muji adeknya nggak kaya Bang Boby" kata Syila dengan ekspresi wajah yang sedih
"Kenapa Bang Boby?" tanya Shandy
"Diem aja, nggak pernah kasih pujian" jawab Sindy
"Hahaha... emang dingin abangmu itu, makanya dulu dia jomblo terus" bisik Shandy