"Iya, Kak?" sahut Dina
"Mbak Dina mending berhenti aja jadi tulang punggung, biar aku yang jadi tulang punggungmu dan kamu jadi tulang rusukku. Eaaaak" kata Lutfi menggombali Dina
Dina tersipu malu
"Nah, kan. Apa kata gue" tukas Varel
Chelsea langsung melemparkan sebungkus permen di hadapannya pada Lutfi
"Anjrit! Orang lagi serius malah diajak bercanda" maki Chelsea kesal
"Loh... siapa sih yang bercanda? Gue serius kali, Mbak Dina tawaran aku itu beneran loh" ujar Lutfi
"Diem nggak lo! Gue lempar toples nih kalau lo masih berisik aja" ujar Chelsea dengan penuh penekanan
Lutfi kemudian diam dan kembali menatap layar laptopnya. Varel dan Vito yang melihat Lutfi langsung terdiam justru malah terkekeh
"Kan gue Cuma mau menvairkan suasana dan bikin mbak Dina nggak tegang lagi, emangnya niat baik gue salah ya?" tanya Lutfi lirih
"Nggak sih, tapi emang lebih baik lo diem" jawab Vito
"Eem... tolong jangan dengarkan teman kami yang gila itu ya, Mbak" ujar Chelsea