"Kok lo ngomongnya gitu sih, Luk?" tanya Fanny
"Lo kan lihat tadi contoh nyata kalau yang namanya pertemanan apa lagi persahabtan itu nggak ada" sahut Luluk
"Cuma kerena Michelle bukan berarti semua pertemanan kaya gitu kali Luk" sahut Vionna
"Iya, kita beda dari dia. Kita aja yang kurang beruntung ketemu dia. Jangan pukul rata gitu dong, nggak adil buat gue sama Vionna" Fanny menimpali
"Aaa… iya. Gue sayang kalian. Sorry ya? Gue terlalu terbawa perasaan sampai sama-samain kalian sama devil itu" ujar Luluk
"Yaudah, jangan sedih-sedih. Jangan mellow. Kita harus selamatkan diri kita. Ok?" ujar Vionna
Fanny dan Luluk mengangguk
"Caranya gimana, Luk?" Tanya Vionna
"Hahaha… kirain lo udah bisa nebak apa yang mau gue lakuin" ujar Luluk
Vionna hanya menggeleng
"Gue mau minta maaf ke Via" ujar Luluk dengan nada datar
"Hah?" pekik Vionna
"Lo serius?" tanya Fanny
Luluk mengangguk dengan yakin
"Kalian nggak mau ikut sama gue?" tanya Luluk