Aku seorang petualang rank F yang baru baru ini menjadi petualang, namaku Dird seorang warior level 12 ku bersama kedua teman ku, Chal sorcerer level 10, dan Zhia seorang healer level 10, hanya Zhia perempuan di team kami, umur kami bertiga 12 tahun.
Kami berada di desa yang sempat hancur beberapa bulan yang lalu, ku dengar dari warga ada 3 orang petualang level 12 yang mengalahkan monster yang mengancurkan desa ini.
Kami berjalan ke main post, kami ke papan misi dan melihat sebuah selebaran dengan bahan yang belum pernah ku lihat, selebaran itu seperti kertas tapi lebih tahan dan terlihat tahan air, selebaran itu penuh dengan warna, tidak seperti kertas lain, dan bertuliskan.
KAMI MENCARI ANGGOTA GUILD, TIDAK ADA PERSYARATAN KHUSUS, BERAPAPUN LEVEL MU ASALKAN LULUS TES KAMI, ANDA BISA BERGABUNG KE GUILD KAMI, TERTARIK SILAHKAN KE TEMPAT YANG ADA DI PETA.
Ku dan temanku melihat tempat yang di tandai peta itu.
"Yang di tandai di peta ini hanya rumah kecil kosong, apa mereka membeli nya?" Ucap Zhia.
"Apa kalian tertarik? Kelihatan nya guild ini cukup bagus, lagian dia menerima siapa saja asal lulus tes" ucap chal.
"Kalau begitu, kita coba saja"
Kami pergi ke tempat yang di tandai peta itu, kami mengetuk pintu rumah itu lalu dibuka oleh anak kecil berambut hitam dengan mata yang berbeda warna, terlihat seumuruan dengan kami.
"Ooh.."
Clop*
Saat melihat kami dia langsung menutup pintu nya.
"huuh... langsung di tolak" ucap ku dengan lesu.
Tiba tiba pintu itu terbuka lagi, kali ini yang membuka nya seorang laki laki berambut hitam.
"Kalian datang karena melihat selebaran di papan?"
""Iya""
"kalau begitu masuk lah"
Kami bertiga masuk lalu mengikuti pria itu, pria itu mengantar kami ke sebuah kamar, yang hanya ada meja dan kursi, kami di suuh duduk di kursi yang ada di depan meja.
Di tangan nya tiba tiba ada kertas, dan benda bulat panjang hitam.
Kami diberikan masing masing satu.
"Silahkan di isi"
"Anoo, benda ini apa?" Tanya Zhia.
"Itu pen, alat tulis, begini cara pakai nya"
Tiba tiba di tangan nya ada kertas dan benda yang di bilangnya alat tulis, lalu dia menujukkan cara pakai nya.
Kami mencoba nya, lalu mengisi kertas yang di berikan nya pada kami, isi kertas nya hanya pertanyaan, alasan menjadi petualang, apa serius menjadi petualang, dan alasan bergabung dengan guild ini.
Setelah selesai mengisi pria itu membaca kertas yang kami isi.
"Hmm ok, sekarang kita lakukan tes nya"
"Eeh tadi bukan tes" tanya Chal
"Bukan, kalian berdiri lah"
Kami berdiri, dan tiba tiba kami berada di sebuah lapangan.
"Dird, kamu warrior kan, tes mu adalah memukul ku"
"Eh?, tapi anda tidak memakai zirah dan tidak bersenjata"
"Tidak, kamu hanya perlu memukul ku sekali, dan tentu saja aku tidak diam, ku hanya akan menghindar"
"O-ok"
Ku mengambil pedang ku, lalu maju dan menebaskan pedang ku ke kanan, saat pedang ku hampir mengenai perut nya, dia mundur 2 langkah, ku kemudian mencoba menyerang kaki nya, dia meloncat dan menginjak pedang ku, dan pada akhirnya ku tidak berhasil menyentuhkan pedang ku pada nya.
"Hmm hanya segini kemampuan mu?"
"Uukh"
Orang ini memiliki reflek yang gila, matanya juga sangat cepat.
Karena kesal ku melempar pedang ku ke arah nya, tiba tiba di tangan nya ada ranting pohon dia menangkis pedangku dengan ranting pohon itu lalu ku berlari ke arah nya dan menabrakan kepala ku ke perut.
"Ooh kami berhasil memukul ku, kamu lulus, ambil lah ranting ini"
Dia memberikan ku ranting itu, ku mencoba mematahkan nya tapi tidak bisa, ku kemudian mengambil pedang ku dan memotong nya, tapi tetap tidak patah juga, karena bingung ku memasukan ranting itu ke kantong tas ku.
"Ok Chal sekarang giliran mu"
Suara bukan suara laki laki tapi perempuan, perempuan itu berambut hitam pendek.
Saat Chal melihat wanita itu, tiba tiba dia jatuh dan pingsan.
"Oh dia lulus tes nya" ucap pria itu.
"Yah, tapi dia nya pingsan" ucap wanita itu.
Sebenar nya apa yang terjadi?, mungkin ku tanyakan pada Chal saat dia bangun.
"Sekarang giliran mu Zhia"
"Uuh, uh ya!"
Dari pintu yang ada di depan kami keluar gadis yang membuka pintu tadi, lalu dia berjalan ke arah kami.
Gadis itu membawa pisau, lalu dia menggores ujung jari nya, lalu setetes darah keluar dari luka nya.
"Sembuhkan"
"I-iya"
Ku melihat Zhia menggunakan heal nya, namun luka kecil itu masih belum sembuh, zhia menggunakan heal nya lagi namun belum sembuh juga.
"Ada apa Zhia, apa heal mu tidak bekerja"
"Itu bekerja, heal ku memulihkan 200 hp per heal, dan luka kecil ini, luka ini..."
Dia terus menggunakan heal pada jari itu, setelah sekitar 15 dia menggunakan heal, luka kecil itu akhirnya tertutup.
"Ooh kamu menyembuhkan nya" ucap pria itu.
"Hmm.."
Lalu zhia melontarkan 1 pertanyaan.
"Maaf ini mungkin tidak sopan tapi berapa max hp anda?"
"...."
"Aah maaf"
"Tidak, ku menghitungnya, 7 digit angka"
""APA!?""
Tak lama kemudian Chal pun bangun.
"Ok sekarang waktu nya memperkenal kan rekan rekan ku" ucap pria itu.
Kami berpindah tempat lagi, sekarang kami berada di depan pintu, pria itu membuka pintu itu dan kami melihat isi rumah itu, kami melihat 5 wanita duduk di sofa, dan 2 diantara nya telah kami temui.
Setelah berkenal kami mengetahui, yang berambut ungu itu Myira, lalu berambut merah Licca, berambut kuning itu Iris, dan rambut hitam itu Hika dan yang matanya berbeda warna itu Yeia.
"Uum siapa ketua guild nya?" Tanya Zhia.
"Di belakang mu"
Kami bertiga melihat ke belakang dan melihat pria itu bersandar di dinding.
"Perkenal kan, ku guild master nama ku reya, dan yang barusan kalian kenal itu CO leader sekaligus rekan pendiri guild ini, ada beberapa aturan di guild ini, satu kalian tidak boleh membully anggota lain, dua jangan menganiaya budak yang ada di dalam dan sekitar rumah ini, tiga kalian bebas berbuat apapun tapi tidak dengan hal yang tidak senooh, jika melanggar akan langsung di keluarkan dari guild ini"
Lalu Myira berjalan ke samping Reya.
"Kalian akan kami latih, sebelum berpetualang, minggu ini kita belum latihan, gunakan minggu ini untuk mengenal rumah dan lingkungan ini"
"Uum apa kami tinggal disini?"
"Ya, kalian bebas memilih kamar kalian, mau sendiri segerombol boleh, tiap kamar ada toilet dan kamar mandi, dan makanan di sediakan guild"
"Umm kami harus membayar semua ini?"
"Tidak tidak, seperti peraturan umum semua guild, perbulan anggota harus memberikan 10% hasil pendapatan mereka sebagai petualang"
Kemudian seminggu telah berlalu, ku dan Chal tinggal sekamar dan Zhia berada di samping kamar kami, kami juga telah menghapal struktur rumah dan sekitar nya, ku juga mengahapal beberapa budak yang ada disini.
"Rumah ini seperti markas kerajaan aja, sangat luas dan fasilitas nya lengkap" ucap Zhia.
"Ya" jawab ku
"Latihan macam apa yang akan kita jalani?" tanya Chal.
Kami bertiga di suruh ke lapangan latihan, kami masuk dan disana telah kak Licca.
"Oh kalian sudah datang, hari ini kalian melakukan simulasi melawan dire wolf"
Di belakang nya muncul lingkaran sihir dan keluar se ekor dire wolf.
"Bunuh dire wolf ini"
""Baik!"
Kak Licca pergi ku kursi dan berteriak mulai, dire wolf itu maju dan meloncat ke arah kami, ku maju dan menahan serangan dire wolf itu, lalu chal menembakkan ice spike ke kepala dire wolf itu, lalu dire wolf itu pecah menjadi kepingan cahaya.
"Baik, kerja sama yang bagus"
kak Licca berjalan ke lapangan lagi.
"Zhia, jawab pertanyaan ku, apa rugas seorang healer"
"Menyembuhkan team yang terluka?"
"Memang benar tapi healer ada tugas lain lagi, yaitu memerhatikan keadaan sekitar, memperhatikan alur pertempuran, dan juga memberi intruksi kepada team nya, ku harap kamu bisa mengingat dan melakukan itu"
"I-iya!"
"Ok sekarang 2 dire wolf semoga beruntung"
Di belakang nya muncuk 2 dire wolf, kak Licca pergi ke kursi lagi dan memberi aba aba mulai, 2 dire wolf itu maju, ku hanya bisa menahan se ekor dire wolf dan yang satu nya berlari ke arah Zhia.
"Bind!"
Suara itu berasal dari Zhia, seriga yang berlari ke arah nya terikat oleh rantai.
"Chal bunuh serigala yang ku tahan lalu bantu dird"
"Ok"
Chal menembakkan ice spike ke serigala yang di tahan Zhia lalu ke arah serigala yang ku tahan.
Setelah selesai ku menanyai Zhia.
"Zhia, kamu punya skill bind?"
"Tidak, ku baru dapat, saat mendengar kalimat uang di ucapkan kak licca ku langsung mendapat skill analize dan bind"
Kak Licca tiba tiba ada di belakang kami.
"Baiklah sekarang 3"
""Eeh??""
akhir nya sore, pada akhirnya kami bisa mengalahkan 7 dire wolf sekaligus.
"Selamat, Dird besok kamu ke sini, chal besok pergilah temui Hika di basement, dan Zhia kamu akan di jemput Iris di kamar mu"
""Ok""
Besok pagi nya kami bertiga berpisah, ku berjalan ke lapangan latihan, dan di lapangan ada kak Licca dan kak Myira sedang berbicara.
"Dia sudah datang"
"Oh iya"
Kak Myira berjalan ke arah ku dan memberikan ku sebuah pedang.
"Ayun itu sebanyak yang kamu bisa"
"Baik!"
Saat ku mengambil nya, pedang nya sangat ringan dan ku terus mengayunkan nya, setelah 60 kali ayunan ku merasa kelelahan, padahal pedang nya sangat ringan.
"Letakkan pedang itu di tanah, lalu ambil lagi"
"Baik"
Ku meletakkan pedang itu di tanah lalu mengambil, saat mengambilnya ku merasakan sesuatu yang berbeda, seakan akan itu lebih berat dari sebelum nya.
"Ayunkan lagi"
"Baik"
Ku mengayunkan pedang itu.
"Dird, lakukan ini sampai siang, lakukan selama seminggu, teman teman mu juga latihan dengan yang lain, setelah siang kalian bertiga bebas mau ngapain, oh iya di kalau kamu keluar dari sini dan berjalan melewati kebun akan ada sebuah gerbang, di balik gerbang iu ada hutan, kalian bisa melatih kerja sama team kalian disana"
"Baik"
Ku melakukan apa yang kak Myira suruh, tiap siang, aku Chal dan Zhia pergi ke hutan memburu beberapa hewan.
saat hari ke tujuh, kak Myira datang ke lapangan latihan.
"Kamu masih menyimpan ranting kayu yang di berikan Reya?"
"Uum iya, ku juga membawa nya"
"Coba patahkan"
"Baik"
Ku memgambil ranting itu dari kantong celana ku, lalu mematahkan.
"Hmm sekarang kamu bisa mematahkan mirthil, mendingan kamu mengecek str mu berapa"
"Ini mirthil?"
"Iya"
Ku mengambil kartu petualang ku dan melihat str ku ada 300.
"APAAAA!?!?!!"
"Berat pedang yang kau ayun itu 200kg loh"
"Haah!?, hahahahah"
"Jangan menggila seperti itu, Licca bisa mengangkat benda 5 ton dengan 2 tangan nya"
"Berarti selama ini dia menahan dirinya saat membuka pintu?"
"Kamu peduli amat sama hal seperti itu, namun jawaban nya tidak, kami sekarang dalam mode damai, kekuatan kami di batasi, namun akan hilang otomatis jika kami mau diserang atau darurat"
"Huuh.."
"Besok kalian akan berlatih untuk menaikan level kalian, sekarang kamu istirahat lah"
"Baik"
Saat ku memasuki kamar ku melihat Chal tersenyum senyum.
"Ada apa Chal?"
"Kamu tahu?, aku bisa menggunakan 4 elemen sekaligus dan bukan hanya itu, ku bisa membuat bola api sebesar golem besi"
"Wow"
"Kalau kamu hasil latihan nya apa?"
"Ku bisa mematahkan batang mirthil"
"Apaaaa!?"
Tiba tiba pintu kami terbuka.
"Horee!! Ku bisa menahan gerakan wyvern dan juga memulihkan bagian tubuh yang terlepas"
""Wooow""
Besok nya kami latihan melawan banyak jenis monster, kami latihan selama 3 minggu, dan level kami naik hingga ke level 147.
"Ok sekarang saat nya mengetes kemampuan kalian, kalian akan melawan Yeia, semoga beruntung"
"Tu-tunggu kak myira, kami akan melawan kak Yeia!?" Tanya Chal
"Iya"
Ku kak Yeia tiba tiba muncul di depan kami, namun dai tidak membawa peralatan apapun.
"Serang" ucap kak Yeia dengan nada datar.
Ku maju dan menebas pedang ku ke badan kak Yeia, kak Yeia menangkis serangan ku dengan tangan nya
"Sekarang Chal!" Teriak Zhia
Ku meloncat kebelakang, Chal menembakkan bola api se ukuran golem besi, bola api itu menghantam kak Yeia, lalu api itu hilang dan terlihat kak Yeia tidak terluka sama sekali, tidak ada yang terbakar, kami menggunakan semua strategi dan taktik yang kami punya, dan berakhir ketiga pedang ku pecah dan mana Zhia dan Chal habis.
"Hebat, kalian mengurangi 10% darah yeia, max hp yeia itu 3juta lebih, kalian memberikan 300k damage tidak di ragukan lagi kalian bisa mengalahkan chimera" ucap kak myira
"Chimera monster level 178 itu?!" Tanya Zhia
"Iya, tapi jangan terlalu percaya diri, kalau Yeia serius, kaliah bahkan tidak bisa melukai nya, dan kalau melukai nya dia alan regenerasi seperti air yang di belah"
"Huuh!?, seperti air yang di belah?" Gumam Chal
"Yeia tidak apa kan ku memperlihatkan pada mereka"
"Iya"
Ku melihat dari tangan kak myira muncul panah, dia menembakkan sebuah panah ke arah perut kak yeia, perut kak yeia berlubang sebesar tinju seorang pria dewasa, Zhia berteriak melihat luka di perut kak Yeia, namun expresi muka kak Yeia biasa saja, ku mengedipkan mata saat ku membuka kembali perut kak Yeia kembali semula.
"Yah seperti itu"
"Sebenarnya kakak level berapa?" Tanya Zhia
"Maaf tanpa izin reya ku tak bisa mengatakan nya"
"Katakan saja"
Ku mendengar suara yang familiar, ku melihat ke belakang ketua ada di belakang.
"Baiklah reya, level ku 312, tolong rahasia kan ya"
""....""
"Kak monster macam apa yang kakak lawan?" Tanya Zhia.
"Elder dragon, monster level 412, monster itu bisa di temui crenelatrlix, dungeon tersembunyi di bagian terbawah gua golem" ucap kak Myira.
"Oh iya, ketua, job ketua apa sih" tanya Zhia.
"umm Reya, Reya itu..."
"Nanti saja beritahu nya, Myira cepat panggil yang ke sini, mereka sudah datang"
"Apa!?, yang benar saja, bukan nya di prediksi 3 tahun mendatang!?"
"Sesuatu membuat mereka lebih cepat bangkit"
"Cih, baiklah, ku pergi dulu"
"Ketua sebenarnya apa yang datang?"
"Iblis, makhluk terkutuk yang seharusnya tetap tertidur di pusat dunia ini"