Seminggu setelah berdirinya guild Bullet Hell.
"Huaaah tidak ada yang datang ke sini" keluh Myira.
"Sabar aja Myira siapa tahu akan ada yang datang" ucap Licca.
Ku yang sedang tiduran di sofa berencana mengambil laptop untuk mengusir kebosanan kami, ku membuka menu lalu melihat sebuah pesan, seperti biasa dari Dia, saat ku mau membuka, tiba tiba Hika keluar dari lingkaran sihir dan berteriak..
"GAWAT, DI COLOSSEUM TIBA TIBA ADA GUA DAN ADA SUARA NAFAS NYA!"
"Huuh? Nafas apa?" Tanya Licca.
"Ntah, nafas nya terdengar sangat jelas, seperti hewan raksasa di dalam nya"
Ku menutup menu ku.
"Mau di periksa?"
"Iya"
"Myira panggil yang lain datang"
"Ok"
Myira mengirimi Yeia dan Iris pesan, lalu mereka muncul dari lingkaran sihir, kami ber enam pergi ke colosseum lalu melihat gua raksasa, seukuran 2 orichalcum golem kami mendekat dan mendengar suara nafas.
"Apa isi gua ini, dari ukuran nya apa mungkin giant basilik?" Ucap Licca.
"Hydra" ucap Yeia.
"Golem yang lebih besar?" Ucap Hika.
"Golem bernapas?" Tanya Myira.
"Ada beberapa golem bisa mengeluarkan nafas dari celah tubuh nya, contoh nya fire humanoid golem"
"Itu mah nyembur uap dan api" ucap Licca.
Ku membuka menu ku lalu membaca pesan yang di kirim Nya, lalu mataku terbuka lebar, Iris yang menyadari menanyai ku.
"apapun yang di dalam harus kita bunuh" ucap ku.
""Heeh?!""
"Setelah selesai ku akan memberitahu kalian"
Ku memasuki gua itu, para gadis itu kemudian mengikuti ku.
"Ada apa $eya?" Tanya Myira
"nanti saja, kita fokus dulu dengan yang di depan"
Semakin kami berjalan masuk, semakin keras suara nya, kami pun menyiapkan senjata kami, myira menggunakan panah baru nya, cycles, panah nya terlihat seperti panah kayu biasa, awalnya panah nya itu berbentuk luar biasa norak, panah adamantite, berwarna warni dengan dengan bulu griffin dimana mana, karena norak ku menghilangkan sebagian wujud panah nya dan ku gabungkan dengan panah kayu, kemampuan panah nya adalah mengumpulkan angin di sekitar nya dan menjadikan nya anak panah, karena terbuat dari angin, itu akan meledak jika terkena api
Kemudian Licca, dia membawa androgynos, 2 pedang yang terlihat mirip, tapi memiliki elemen yang berbeda, yang 1 nya berwarna biru, berelemen es, petir, dan satu kuning, berelemen api dan cahaya.
Lalu Yeia, peralatan nya cukuo besar, dia memegang 1 perisai seukuran tubuh dan di samping atas nya ada 2 perisai berukuran sama terbang mengikuti nya, luar biasa menarik perhatian.
Hika, tidak membawa apa apa
Iris membawa sebuah tongkat merah, ku tidak tahu tongkat apa dan apa kekuatan nya.
Oh iya, kemampuan khusus Yeia adalah all resistance, benar benar cheat
Ku seperti biasa mengandalkan pisau dan skill melempar pisau ku, ku saat bosan membuat beberapa skill baru.
Star shooter, hasil penggabungkan dari 4 kali menggabungkan rampart shooter, pertama ku menggabungkan rampart shooter dan rampart shooter hanya mendapat rampart shooter lagi.
Skill star shooter memeliki kekuatan seperti meteor, saat ku mencoba melempar kan pisau oricahlcum ku dengan skill star shooter ke langit, pisau yang ku lempar seperti sebuah cahaya yang naik ke atas lalu hilang, ku mencoba mengambilnya dengan storage, yang ku dapat adalah lelehan orichalcum
Ku mencoba menggabungkan 2 star shooter tapi level ku tidak mencukupi.
Ku juga menggabungkan 2 dagger rain of destruction, dan mendapat bullet hell mode, ku pergi ke pegunungan kosong, lalu menyalakan mode itu, tiba tiba pandangan ku melihat semua yang ada di sekitar ku melambat namun ku tetap bisa bergerak dengan normal, ku melempar 1 pisau ku, dan sama aja, lalu ku melempar sekitar 10 pisau dan tidak ada yang berbeda, ku kemudian mengajak Myira, ku mengaktifkan mode itu di depan myira, lalu melempar 10 pisau lalu mematikan nya.
"Apa ini?"
"Huuh sudah ku duga tidak berguna"
"Haah?, tidak berguna?, yang ku lihat tiba tiba dari badan mu di tembakkan 10 pisau dakam waktu kurang dari 2 mili sekon"
"Apa!?, kalau begitu coba hitung berapa pisau yang ku tembak dalam waktu sedetik"
Ku asal lempar ke depan lalu ku menghentikan nya, ku merasa ku telah melempar sekitar 4 menit
"..."
"Kenapa diam saja"
"Kamu nge cheat"
"Haah?"
"Kamu nge CHEAT!"
Myira berjalan ke arah ku dan memukul mukul punggung ku, karena str tinggi nya ku merasakan sedikit rasa sakit.
Yah itu skill ke dua yang ku dapat, skill ketiga adalah viguple shoot, belum pernah dengar?, jika 2 itu double, maka 20 iru viguple, ku tidak tahu bagaimana cara kerja nya, yang pasti saat ku menggunakan skill ini, tiba tiba ada 20 pisau ku lempar, padahal perasaan ku hanya 1 yang ku pegang
Soal status ku, ku lebih mengisi ke agi, yaah 40% agi 30% str dan 20% dex, dan 10% vit, karena ku tidak memakai sihir ku, soal scroll yang ku beli, ku tidak memakai nya karena terlihat tidak berguna bagi ku, kecuali poke, ku memberikan pada Licca.
Setelah agak dalam berjalan kami mulai bisa merasakan hembusan nafas nya, kami melihat ruangan besar di depan kami, tiba tiba ada api menyembur ke arah kami.
"Warp!"
Yeia tiba tiba berada di depan ku, lalu ke tiga persai nya menahan api yang datang, api nya menyembur agak lama, tiba tiba ku mencium bau daging panggang, ku terkejut dan melihat ke belakang, dan melihat myira memanggang sebuah ayam dengan api semburan naga itu.
"Ku kira kalian terbakar" keluh ku.
"Huuh.., kalau pun terbakar iris akan menyembuh kan kami" ucap Hika
"Dan jika kami mati Iris akan menghidup kami lagi" ucap Licca
"Umm teman teman, ku jadi malu dengar nya" ucap Iris sembari menutup mukanya dengan tangan dan mengoyang goyang kan tubuh nya.
Setelah beberapa menit api nya berhenti, kami kemudian berjalan ke luar gua.
"Ooh rupanya manusia" ucap sesuatu bernada berat.
"Kasar sekali sambutan nya... tuan elder dragon"
Ya di depan kami ada seekor naga berwarna hitam, tinggi nya seperti orichalcum golem, dan panjang nya luar biasa panjang.
"Ooh reya kamu sudah tahu ada dia di dalam" tanya Myira.
"Ku baru tahu tadi"
Ku berjalan ke arah elder dragon itu.
"Kamu sudah tahu kan naga tua"
"Ohoo.. berani juga kamu memanggil ku begitu, yah tapi memang faktanya ku tua, soal itu, ku tidak bisa berbuat apa apa"
"Kenapa"
"keberadaan ku ini tidak boleh di ketahui banyak orang, ku hanya di kenal sebagai mitos"
"Hooh.."
"Karena itu lah ku merasa bosan akan hidup ini, hampir 9000 tahun ku hanya tiduran di dunia ini, dan ku sering bertanya apa tujuan terciptanya diriku ini"
"Yaah, mungkin keberandaan mu untuk saat ini"
"Kurasa kamu benar, kalau begitu kalah kan AKU , DAN AKU AKAN MEMBERIKAN HAL ITU UNTUK KALIAN!"
Ku reflek meloncat ke belakang, Yeia menyiapkan perisai nya, Myira dan Licca mengambil pose, Hika dan Licca membentuk puluhan lingkaran sihir di belakang nya.
Naga itu meraung, dan mengarahkan cakar nya ke arah kami, cakar seukuran 4 container nya itu menghantam Yeia, namun yeia tetap berdiri di tempat.
"Hooh? Luar biasa manusia"
Myira menembakkan 20 panah segaligus dan hanya menusuk kulit terluar naga itu.
"Hooh, bisa menamcap di kulit ku, luar biasa"
tangan Licca kemudian bersisik hitam, dia berlari ke depan namun cakar naga itu ber gerak ke arah nya, Licca reflek ber henti dan menebas cakar naga itu, benerapa jari di tangan naga itu putus, namun cakar naga itu masih bergerak ke arah Licca, Licca terhantam dan terlontar ke dinding, membuat sebuah retakan yang besar licca berdiri lagi namun hp nya 400k tersisa 20k, lalu Iris meng heal nya.
"Selesai!, all elemental magic!, radiant sunset!"
Tiba tiba kami serasa seperti di luar angkasa, lantai dinding langit langit menghilang, menjadi hampa, lalu muncul lingkaran sihir yang tak terhitung jumlahnya yang memancarkan berbagai warna cahaya lurus, seperti laser, cahaha cahaya yang terpadu itu terlihat seperti matahari terbenam dan berkilauan, ku melihat HP naga itu terus menurun dari 10 juta menurun hingga 800k lalu cahaya itu hilang, serta naga nya, dan semua kembali normal.
Bruk*
Ku melihat Hika jatuh.
"Mana ku habis, energi ku habis sisa nya kalian keroyok saja dia"
"dia sudah hilang" ucap Iris.
Iris memulihkan mana Hika.
"luar biasa, benar benar sihir pengmusnah, kalau saja kamu tidak memindah kan kita ke dimensi lain ku jamin dunia ini akan hilang tiga per empat bagian nya" suara itu muncul dari asap debu, suara nya bukan suara naga tapi suara seperti pria dewasa.
Asap nya menghilang dan terlihat pria berambut hitam panjang, panjang acak, seperti tumpukan duri.
"Spike hell!"
Tiba tiba ada ribuan duri merah meluncur ke arah kami
Ku segera mengaktifkan bullet hell mode dan menggunakan viguple dan dagger rain of destruction secepat yang ku bisa, setelah memastikan tidak ada lagi duri ku melempar ke arah pria yang bergerak dengan lambat, tiba tiba pria itu menghindari lemparan ku dengan mudah.
Bullet hell mode ku kemudian berhenti otomatis.
"Luar biasa, apa apa an tadi itu, kalau saja ku mengedipkan mata ku, ku pasti telah tewas, waktu nya ku menyerang lagi"
Pria itu mengeluarkan pedang raya berwarna hitam pekat, dan menyerbu ke arah kami.
Yeia menggerak perisai terbang nya ke arah pria itu, lalu dia menabrakkan badan nya ke pria itu.
Pria itu menghindar dan memotong yeia menjadi dua.
"Yeia!!"
"Heh, dasar manusia terlalu optimis paa.. eh"
Perut pria itu tertusuk oleh sebuah pisau, pisau itu di pegang Yeia, ya, badan Yeia utuh kembali.
"Apa!?"
"Kejutan.."
Pria itu menendang Yeia, Yeia menangkap kaki nya dan melempar pria itu ke belakang nya.
Licca maju dan menebas dada pria itu dengan ke dua pedang nya, dan membuat luka bertanda X, pria itu mundur beberapa langkah lalu menebaskan pedang nya ke Licca, tiba tiba ada gerigi cahaya menahan pedang pria itu, dan memotong pedang hitam itu.
"apa!?"
Iris memulihkan mp dan energi semua orang, dan Hika tergeletak di pojok karena masih merasa lelah.
Myira menembakan panah ke perut pria itu, pria itu kemudian tidak mampu berdiri dan kaki nya yang tidak bisa menahan beban tubuh akhirnya jatuh.
"Ukh, ku kalah, akhirnya hidup ku berakhir disini, ku tidak perlu lagi tersiksa, mereka mengenal ku dengan makhluk terkuat, padahal ku hanyalah orang kesepian"
"Semoga kamu di reinkarnasikan sebagai manusia biasa"
"Ya, ku berharap begitu, dengan bagini tugas ku selesai, ku juga akan terbebas dari penjara ribuan tahun ini"
Badan pria itu perlahan menghilang menjadi abu.
"Ku punya 1 permohonan"
"Apa itu"
"Berjanjilah bahwa kamu akan memenangkan nya"
"Baik"
Level kami naik signifikan.
"Jadi apa yang mau kamu kasih tahu" tanya Iris.
"Teman teman, begini, ku baru mengetahui tujuan kita ada di dunia ini"
"Kamu tahu!?" Tanya Licca.
"3 tahun lagi iblis akan bangkit dari pusat dunia ini, jika mereka muncul sudah di pastikan dunia ini akan hancur, dan para iblis itu akan menyerang dunia lain"
"Jadi kita yang akan mengalahkan iblis itu" tanya Iris.
"Iya, level mereka masing masing di atas 200, dan elder dragon yang kita bunuh adalah pemilik exp terbanyak di dunia ini"
"Jadi kita membunuh nya untuk mendapatkan exp?" Tanya Myira.
"Iya"
"Kau kejam Reya!"
"Sudahlah myira, lagian elder dragon sendiri yang ingin itu terjadi" ucap Licca.
Kami ber enam meninggalkan gua itu.
Lalu kami latihan terus untuk menguasai semua skill yang kami miliki, kami juga berencana untuk melatih anggota pertama kami dengan baik, agar bisa menangani guild ini jika sesuatu terjadi pada kami, tumbuhan yang di tanam para budak juga tumbuh besar, dan siap di panen, di peternakan hewan yang siap di potong hanya lah ayam.
Lalu suatu hari ada suara ketokan pintu di depan rumah Myira, Yeia datang menemui ku dan memberitahu apa yang terjadi, ku buru buru pergi ke rumah Myira, kemudian Myira, Licca, hika dan iris bereaksi sama
Ku berusaha bersikap setenang yang ku bisa, ku membuka pintu ku dan melihat 3 orang pertualang muda dan mengecek level nya kami memutuskan untuk mengetes mereka dengan kesulitan lebih tinggi, dan mereka bertiga berhasil, kami pun memutuskan untuk melatih mereka
Suatu hari ku mendapat pesan dari Dia dan mengatakan iblis telah bangkit, ku terkejut membaca pesan nya dan segera ke lapangan latihan, ku menjelaskan semua nya pada Myira dan anggota baru kami.
"Kami akan bantu!"
"Iya kami pasti bisa membantu!"
"Level kami sekarang seratus lebih, ku pasti bisa mengalahkan para iblis"
Ku mendengar mereka bertiga yang terlihat optimis.
"Dengar kalian bertiga, level terendah iblis itu adalah 200, kalau kalian ingin membantu, maka evakuasi lah para budak ke basement, lalu ke lantai 4 dan masuk ke lingkaran sihir yang di sana, kalian akan sampai ada di desa, kalian evakuasi seluruh warga disana"
""Baik!""
Ku melihat mereka berlari memberitahu para budak.
"Reya gawat!, desa nya diserang!" Teriak Licca.
"Apa!? Cepat amat"
Kami berenam pergi ke desa, kami melihat lautan darah, dan di tumpukan mayat, di tengah tengah ada seorang gadis berumur 13 tahun membawa sebuah katana yang berlumuran darah, berambut hitam panjang dengan sebuah bando yang ku kenal dan memakai baju putih untuk bertamasya.
"L-lia" ucap ku.
"Kakak?" Balas gadis itu.
....