Chapter 11 - Pertama Dan Terakhir Kalinya

Kami berangkat ke ibu kota dengan wagon yang Myira beli, aku dan Licca bergiliran mengendalikan wagon nya, untuk ke ibu kota kami harus melewati 4 desa 4 kota, kami berangkat saat pagi hari, setelah siang kami mengistirahat kan kuda kami, kami berhenti dekat sungai, ku mengikat kuda kami dan berjalan ke arah sungai.

Ku duduk di dekat sungai, ku melihat ke dalam sungai, ada sebuah benda putih panjang menggantung di dalam air, ku mengecek info nya.

Giant parasite

Level 50

'Buset, apa ini berparasit di dalam tubuh monster, diamaternya seukuran jempol loh, panjang nya mungkin bisa 20 meter'

Ku langsung mengambil garam lalu memperbanyak garam itu lalu iu tuang ke atas giant parasite itu lalu ku kembali ke wagon kami, ku melihat Myira sedang tidur di bawah pohon, licc6a mengsummon serk dan melatih serk untuk bersikap seperti pelayan, Iris sedang memainkan hp nya, Hika dan Yeia memanggang se ekor ayam kalkun, dan Lia dia duduk murung di dalam wagon, ku berjalan mendekati nya.

"Ada apa lia?"

"Kakak, ku merasa aneh, ku merasa seakan-akan ku akan menghilang, perasaan ini tiba tiba ada, ku merasa seperti itu akan menjadi kenyataan"

"Hmm..., hanya perasaan mu kan?, jangan kwatir sekarang semuanya aman, tidak akan ada ancaman lagi"

"Ku harap begitu"

Tak lama kemudian Hika berteriak bahwa ayam nya sudah matang, ku mengajak Lia pergi, Licca sudah menunggu di sana, Iris berjalan ke sana dan Myira berjalan dengan mata hampir tertutup.

Selesai makan kami melanjutkan perjalanan kami, dan malam nya para gadis tidur di dalam wagon, ku memberi makan kuda, lalu tiba tiba log ku muncul bahwa ku mendapatkan exp, mungkin dari cacing yang ku timbun dengan garam.

Ku kemudian mengambil mie instan di storage ku, dan memakan nya, lalu ku membuka menu serikat, dan melihat tidak ada perubahan pada jumlah anggota, Drd dan kawan kawan naik 8 level, sedangkan Clad dan teman nya level nya tetap.

Ku kemudian melihat ada pesan baru, dari Dia yang bertuliskan trima kasih dan maaf, ku tidak mengerti maksud dari kata maaf nya tapi ku tidak mau terlalu memikirkan nya.

Ku meminum ramuan pemulih stamina, lalu ku berjalan jalan, ku melihat sebuah cahaya, seperti api unggun, ku memutuskan untuk tidak mendekati sumber cahaya itu, ku kemudian menemukan sungai, sungai nya cukup luas dan dalam, ku melihat ke dalam sungai itu, dan melihat sebuah ikan yang ukuran nya sebesar badan ku, ku mengambil pisauku dan melempar ke arah ikan itu, karena tepat mengenai kepala, ikan itu mati, ku memasukan mayat ikan itu ke storage, lalu ku mendengar suara teriakan, suara itu berasal dari api unggun yang ku lihat, karena penasaran ku mengguna stealth dan conceal dan berjalan ke arah api unggun itu, ku melihat 7 orang petualang, 2 pengguna pedang di depan, 3 mage dan 2 supporter, mereka melawan sebuah medium basilik, ukuran basilik itu sendiri 6 kali lipat tubuh manusia, setinggi manusia dan panjang nya seperti 2 wagon.

Level basilik itu 190 dan petualang itu hanya 120 ku melihat ke kedua petualang itu terluka, mana mage dan supporter nya hampir habis, ku memutuskan untuk menolong nya, ku mengambil masker nuklir, dan jirah besi karatan, ya peralatan yang ku pakai saat menyamar, ku mengambil 1 pisau dan melempar ke arah basilik itu dengan rampart shooter, pisau ku menembus kepala basilik itu, basilik itu tumbang, lalu ku berjalan keluar dari persembunyianku lalu memasukkan mayat basilik itu de dalam storage, lalu menggunakan teleportasi untuk pergi, tujuan nya agar tidak di ikuti, sebelum pergi ku melihat ke arah petualang itu, mereka melihatku dengan muka syok.

Setelah kembali ke ke dekat wagon ku melepas penyamaran ku, ku mengeluarkan mayat basilik, lalu ku mengatur pose nya agar bagus, karena basilik itu kadal berkulit zirah besi besar, ku membuat basilik itu seakan berdiri, dengan dua tangan nya terbuka dan mulut nya terbuka, ku menahan tubuh basilik itu dengan kayu, setelah terlihat pas ku mengambil batu berwarna kuning emas, lalu menggabung kan nya, dan jadi sebuah patung basilik yang terbuat dari batu berwarna kuning emas, patung itu bisa berdiri tanpa di topang.

Merasa puas ku, memfoto patung itu dan lalu memasukan nya ke storage

Ku kemudian mengeluarkan ikan yang ku bunuh tadi, ku mengambil sebuah kaca berwarna biru, lalu ku menggabungkan nya, tercipta patung ikan biru transparan

"Semoga ku bertemu banyak monster langka di perjalanan ini"

Tak lama kemudian Myira bangun, dia berjalan ke arah ku.

"Kamu tidak tidur Reya?"

"Tidak, ku sibuk membuat sesuatu"

"Hmm hobi anehmu masih kamu jalani?, kukira kamu telah berhenti"

"Yaah ku tadi menemukan basilik, tapi aneh juga mengapa basilik bisa di tempat damai seperti ini?"

"Summon?"

"Mungkin..."

Tiba tiba ada suara raungan dari langit, ada se ekor wyvern di atas, memutar mutar kami.

"Sepertinya hari ini hari keberuntungan ku"

"Kamu mau membuat patung itu juga?"

"Iya, ku akan memajangnya di taman rumah"

"Hmm ide yang bagus"

ku mengambil pisau ku lagi dan melempar ke arah wyvern itu, meskipun tidak mengenai kepala nya, namun masih mengenai dada wyvern itu, wyvern itu jatuh ke bawah dah ku berlari ke arah wyvern jatuh, Myira mengikuti ku dari belakang.

Setelah berlari agak jauh ku sampai di tempat wyvern itu, ku melihat wyvern nya masih hidup, ku menusuk kepala wyvern itu, lalu wyvern itu mati, ku membuat pose nya secepat yang ku bisa karena wyvern cepat mengeras jika mati, saat ku mencoba membuat wyvern itu berdiri tiba tiba ada tiang cahaya membuat wyvern itu berdiri.

"Ku bantu"

"Trima kasih Myira"

Setelah kami berhasil membuat wyvern itu berpose seperti baru akan terbang, ku menggabungkan mayat wyvern itu dengan baru berwarna hijau muda.

Ku melihat patung wyvern ku dengan bangga lalu Myira mengucapkan 1 kalimat dengan suara kecil.

"Aku harap aku bisa bersama mu setiap hari seperti ini"

"Huuh tadi kamu bilang apa bisa di ulang"

"Tidak lupakan aja"

'Aaaaah apa telingaku error!?, tidak ku kira myira berpikir seperti itu, aaaaaaaaaaaaaa, apakah ini mimpi, tidak ku harus tetap tenang'

"Oh baiklah, tapi ku masih penasaran dengan apa yang kau ucapkan tadi"

"Bukan apa apa, tadi aku hanya bicara sendiri" dan muka nya memerah.

'Aaaa, ini benaran??, aaaaah bagaimana ini, membalas apa yang dia bilang?'

Tiba tiba ku mendengar suara seretan, ku melihat ada giant slime di belakang ku.

""Gyaaaaaaaah, Yeiaaa!?"" Teriak ku dan Myira

Slime itu tetap mendekat, ku mengecek info nya.

"Itu bukan yeia, itu hanya monster"

"Ooh, kalau begitu kita bunuh"

Ku dan myira menyiapkan senjata kami, saat kami menyerbu ku mendengar suara di belakang.

"Master, Myira berhenti"

"Yeia?, ada apa" tanya Myira.

Myira berjalan mendekati slime itu.

"Ooh begitu, baiklah, silahkan kembali ke tempat mu"

Slime itu kemudian meleleh.

"Yeia tadi itu apa?" Tanya ku

"Slime pengirim surat"

"Huuh ada yang seperti itu juga ya"

"Slime itu bilang, sepertinya ada penyusup masuk ke rumah, tapi berhasil di hentikan oleh Clad dan teman teman, dan mereka di bawa ke main post oleh para budak"

"Ooh berita yang bagus" ucap Myira.

Kami bertiga kembali ke wagon, rupanya sekarang giliran Myira berjaga.

Myira kembali wagon dan tidur, dan aku mengambil selimut tipis ku dan tidur.

Besok paginya saat bangun, ku terkejut karena Yeia tidur di samping ku dalam wujud manusia.

Kami melanjutkan perjalan kami sampai ke ibu kota, kami juga sempat mengunjungi main post tiap desa dan kota yang kami lewati, kami menempelkan selembaran kami di tiap main post, serta membuat sebuah markas di setiap desa dan kota dan membuat lingkaran teleportasi di markas kami.

Sebulan telah berlalu kami akhirnya melihat dinding batu yang tinggi.

"Huaaaah, ini kah ibu kota hebat sekali dinding nya" teriak Hika

"Ini pertama kali kalian ke ibu kota, kalau aku sih dah sering" ucap Iris.

Kami semua terdiam mendengar ucapan Iris.

"Haha jadi kamu pernah ke sini huuh?"

"Iya"

"Kamu tidak memberitahu kami?"

"Ngak emang kenapa?"

"Kita tidak perlu menggunakan wagon selama 1 bukan tahu, kita bisa menggunakan teleportasi" ucap Licca.

Kami berlima hanya bisa menggeleng geleng kepala, Lia hanya terdiam mungkin karena tidak ngerti, sedangkan Iris meminta maaf.

Kami kemudian di berhentikan penjaga saat di gerbang, kami menunjukkan kartu petualang kami, lia sudah kami daftarkan, mata penjaga itu terbuka lebar, lalu kami mengambil kembali kartu kami dan kami melihat kartu kami, level kami lupa kami samarkan, ku segera membujuk penjaga itu agar tidak memberitahu pada siapapun, ku memberi 1 koin adamantite agar dia tutup mulut, penjaga itu menerima koin itu dengen senang hati dan bersumpah tidak memberitahu pada orang lain, mungkin 1 koin adamantite cukup untuk menghidupi keluarganya selama bertahun tahun atau selama hidup nya.

"Baiklah mari kita jalan jalan di ibu kota ini!, ada yang mau ikut?" Teriak Hika.

"Aku akan ke main post dan mencari penginapan"

"Reya aku ikut" ucap Myira

"Masih ada yang mau ikut aku ke main post?" Tanya ku

"Ku jalan jalan aja" ucap Licca

"Ku mau makan" ucap Lia

"Aku harus menjaga Hika, takutnya dia kelepasan" ucap Iris

"Master, ku jalan jalan" ucap Yeia

Ku dan Myira berjalan ke main post, tidak ada satu pun dari kami yang memulai pembicaraan, lalu Myira mulai bicara.

"Sudah lama ya sejak pertama kita bertemu kita jalan berdua"

"Eh.. ah iya, waktu itu ku sama sekali tidak mempunyai uang"

"Sejak awal di hutan ku sudah.., ku sudah.."

"Ah myira, lihat ada.. ada"

"Huuh? Ada apa?"

"... tidak.., lupakan aja"

"Ooh.., hei Reya ada eskrim, di dunia ini ada eskrim"

"Es krim? ku bisa membuat nya kalau kamu mau"

"Benarkah?, kalau begitu nanti pulang buatkan aku eskrim, tapi sekarang ku mau eskrim"

"Ok..."

Ku pergi membeli 2 es krim, ku membelikan satu padanya.

'.... apa yang harus ku lakukan.., ah jangan baperan'

"Myira main post nya sudah dekat ayo cepat habiskan eskrim mu"

"baiklah, aaah kepala ku serasa membeku"

"Itu karena kau langsung mengigit semuanya sekaligus"

Kami memasuki main post, kami membuka pintu dan terdengar suara bell dan lagi, yah ku tak usah memberitahu.

"permisi kami ingin menempelkan selebaran guild kami di main post ini"

"Ooh silahkan"

Ku mengambil selebaran dan lakban, dan menempelkan nya ke papan, kami bertrimakasih dan pergi, lalu kami membeli sebuah rumah kecil, ku meminta Hika untuk datang ke markas baru, dia menyuruh ku membuat sendiri lalu dia mengajari ku cara membuat portal sihir.

"Hei reya bisa kemari?" Ucap Hika

"Huuh ada apa?"

"Ini soal Lia, apa kamu ngak ngerasa ke kwatiran nya itu terlalu berlebihan?"

"Dia memberitahu mu, kurasa dia terlalu kwatir bahwa dia akan hilang"

"Ku berusaha menenangkan nya tapi tetap saja dia gelisah, bahkan Iris sekalipun tidak mampu membuat nya tenang"

"Hmm..."

"Oh iya Reya, kita tidur di sini saja, tidak perlu cari penginapan"

"Benar juga"

Hika kemudian lanjut berkeliling, Yeia, Licca, Iris dan Lia mengikuti nya, Myira kemudian keluar juga, dan tinggal aku sendiri di rumah itu, ada 4 ruang tidur di rumah ini, ku kemudian mengubah isi dalam ruangan itu, ku mengubah nya menjadi sekamar berisi 2 ranjang bertingkat total ada 4 tempat tidur perkamar, ku lalu masuk ke salah satu kamar, ku menempelkan di pintu kalau itu ruangan ku.

Ku kemudian berbaring di atas tempat tidur ku.

'Mengapa lia bersikap seperti itu, apa maksud kata maaf di pesan itu'

Ku berpikir terus soal itu, dan akhirnya ku tertidur, ku bangun saat di bangunkan Myira.

"reya bangun, sudah waktunya makan malam"

Mataku masih belum terbuka, ku langsung bangun dengan mata tertutup, tiba tiba ku merasa kepala ku mengenai sesuatu, dan di bibir ku ada sesuatu yang lembut, ku membuka mataku dan melihat muka Myira menempel dengan ku tepat di depan bibir.

"Aaaaaaaa"

"Gyaaaaaa"

Kami berdua keluar kamar dengan muka merah.

Setelah selesai makan ku kembali ke kamar ku, karena tidak bisa tidur ke ke dapur, saat ku ke dapur ku melihat Licca berdiri dekat jendela.

"Oh Licca kamu tidak bisa tidur juga?"

"Ya, oh iya Reya ada satu hal yang harus kubicarakan padamu"

"Apa?"

"Ini soal Myira, selama ini dia memendam perasaan nya padamu"

"Kamu tahu?"

"Saat di bumi ku sempat belajar membaca susana hati, sandiwara nya sangat baik, namun suasana hati nya begitu bergejolak saat di dekat mu, Reya tolong, jaga perasaan nya"

"Licca.."

"Itu saja yang mau ku beri tahu"

Licca kemudian berjalan kembali ke kamar nya

Beberapa hari kemudian kami berangkat pulang, perjalanan kami mulus dan baik baik saja, dan tidak ada penambahan anggota, malang kami, kami akhirnya sampai di rumah.

Beberapa hari kemudian Lia menghilang, di kamarnya terdapat sebuah surat, kami mencarinya kemana mana dan tidak ketemu, dia tidak ada di team ataupun di guild, dan tak bisa di kirimi pesan, mau dari menu atau hp.

"Kemana kau pergi Lia"

■■■■■● ♡♡♡

Pojok aku punya :b

Trima kasih lagi telah membaca ini cyaa, ku juga ada saran game musik bagi yang berminat, namanya phigros, seru?, pastinya~~~

free loh, gak ada pembelian in game sama sekali, lagunya enak enak