Selesai dari diving, kami kembali kepantai lagi. Dave dan Rio sedang melepas pakaian diving nya menyisakan celana pendek selutut yang dipakai mereka berdua. Seperti tadi aku mengalihkan pandanganku agar tidak melihat keduanya yang sedang setengah naked. Dengan aku yang juga sibuk melepas pakaian divingku. Setelah itu kami bertiga menghampiri Fara yang duduk diatas pasir dengan wajah lesu.
" ngapain Lo disini? ", tanya Dave.
" menurut lo? ", jawab Fara cuek. Dave yang seolah mengerti maksud Fara, hanya menghela napas pendek.
" sayang banget tadi Lo gak ikut Ra! ", Sahut Rio. Fara memberi tatapan tajam ke Rio. Lalu Dave memukul lengan Rio pelan.
" Lo gak usah ngajak ribut Yo! ", ucap Dave.
" ngajak ribut apaan sih bro! gue kan cuma bilang doang! ", sangkal Rio.
" sama aja bego! ", umpat Dave.
" Lo masih kesel gara-gara tadi? ok deh gue minta maaf, itu juga kan demi Lo Ra ", ucap Dave ke Fara. Demi Fara? emang ini ada apa sih? Entah sejak kapan Fara dan Dave kadang bertingkah aneh didepanku. Aku merasa ada yang ditutup-tutupi Fara dan Dave dariku. Tapi aku lebih memilih diam dan tak ikut campur dengan urusan pribadi mereka berdua. Mungkin memang aku tidak boleh tahu tentang itu. Huh! Aku jadi sedih memikirkannya. Rasanya aku seperti orang lain bagi mereka, bukan sahabat lagi. Ataukah ini cuma perasaanku saja?
" dis! ", suara itu mengagetkanku. Lihatlah sekarang wajah Fara tampak lebih ceria dan bersemangat dari sebelumnya.
" yuk dis! ", ajaknya.
" kemana? ", tanyaku bingung.
" main banana boat dishaa ", ucap Fara
" hah? banana boat? ", tanyaku cengo
" iya! Rio tadi yang ngajakin, kamu kan tadi dengerin masa gak tau sih! atau kamu sedang melamun ya? ", ucap Fara. Astaga! Ternyata tadi aku melamun saat memikirkan soal Fara dan Dave. Sampai-sampai aku tidak sadar soal obrolan tentang banana boat itu.
" enggak kok, cuma..cuma lagi mikirin sesuatu aja Ra! ", jawabku.
" yaudalah apapun itu gak usah terlalu dipikirin dis! sekarang kita happy-happy aja disini, ok! ", Aku mengangguki ucapan Fara.
" bukannya tadi kamu yang cemberut ya? sekarang kenapa mendadak bersemangat? ", kataku setengah menyindir. Kami berdua sudah berjalan menyusul Dave dan Rio. Mereka berdua berjalan lebih dulu untuk menyewa banana boatnya.
" hehe itu kan tadi dis! habisnya aku sebel gak dibolehin ikut diving sama Dave, aku kan juga pengen liat pemandangan bawah laut! tapi karna Rio udah ngajakin naik banana boat, jadinya aku seneng deh hahaha ", jelas Fara. Aku tertawa tanpa suara menanggapi Fara.
" oh ya Ra! aku perhatiin kamu kalo sama Dave dan Rio bawaannya pastiii ribut mulu! kenapa sih Ra? ", tanyaku penasaran. Fara menoleh kearah ku sebentar lalu terkikik.
" ah masa sih? perasaan biasa aja deh Dis! "
" iya Ra! kamu aja yang gak sadar. Aku tuh selalu perhatiin kamu tau! "
" ulu ulu sweet banget sih dis! ", ucap Fara sembari mencubit kedua pipiku.
" hmm kalo sama Dave sih udah bawaan dari dulu dis haha, kayak gak enak gitu kalo gak ribut sama dia. Dave itu udah kayak kakakku sendiri dis "
" kakak? tapi kalian berdua cocok banget loh ra ", Fara malah tertawa keras mendengar perkataanku.
" hahahaha cocok apaan dis! kamu ngaco banget sih! aku jadi pengen ketawa dengernya "
" apanya yang lucu sih Ra! "
" ucapan kamu barusan, buat aku pengen ketawa dis! Dave kalo denger aku ngomong suka sama dia, pasti ketawa juga tuh orang hahaha "
" kenapa gitu? "
" ya gak mungkinlah dishaa, entar deh aku tanyain ke Dave kalo kamu gak percaya "
" eh gak perlu gitu juga kali Ra! ", ucapku. Fara kalo sudah begitu pasti dia gak main-main. Kadang ucapan yang aku katakan padanya gak sinkron dengan tindakan yang dilakukannya.
" kalo sama Rio? ", sambungku menghentikan pembicaraan soal Dave.
" Rio? kenapa Rio? ", tanya Fara.
" yaahh pertanyaanku tadi kan belum kamu jawab semua Ra! "
" oohh yang itu! kalo sama Rio sih... gimana ya Dis? gak tau juga tapi bawaannya kayak pengen marah-marah gitu haha ", jawab Fara.
" atauu jangan-jangan kamu suka kali Ra sama Rio ", ucapku. Kali ini Fara lebih keras lagi ketawanya.
" aku? suka sama Rio? no no no ", sangkal Fara.
" lebih baik sama Gerald dis ketimbang sama Rio ", sambungnya. Aku menepuk dahi pelan. Apa-apa selalu dibandingin sama Gerald, aku gak habis pikir lihat Fara. Aku sama Fara sudah sampai ditempat penyewaan banana boat, banyak sekali ternyata yang mengantri disini.
" Dave! ", panggil Fara. Dave dan Rio menghampiri kami berdua.
" bentar kita masih harus nunggu giliran kita Ra! ", ucap Fara. Aku dan Fara mengangguk paham.
" Dave! gue suka sama lo! ", ucap Fara. Sontak kami semua menoleh. Jangan-jangan Fara mau buktiin yang tadi? seketika aku menyesal menanyakan hal tadi ke Fara. Dave masih diam sedikit terkejut dengan ucapan Fara yang tiba-tiba. Rio melotot tak percaya melihat Fara. Aku sendiri diliputi perasaan gugup dan khawatir.
" hahaha Lo ngomong apaan sih Ra? Lo salah makan obat atau gimana? Lo gak sedang stress kan? ", ucap Dave sembari memegang dahi Fara yang segera ditepis olehnya. Sesuai dengan perkataan Fara tadi, Dave tertawa mendengarnya.
" yaudah makasih banget buat jawaban lo! ", ucap Fara dengan menekan setiap kata yang diucapkan. Kemudian Fara menoleh kearahku.
" kamu lihat sendiri kan dis! benerkan kataku ", sambung Fara. Aku bingung harus jawab apa. Fara membuatku merasa malu.
" Apanya yang bener Ra? ", tanya Dave.
" enggak bukan apa-apa Dave! lupain aja yang tadi, gue cuma bercanda! kalo gue kasih tau Lo, yang ada Lo malah besar kepala lagi! ", ujar Fara. Dalam hati aku merasa lega karna Fara tidak menceritakan soal yang tadi ke Dave.
" gue anggep Lo hutang penjelasan ke gue! ", ucap Dave.
" kepo amat sih lo! kalo gue gak mau gimana? ", ucap Fara.
" yahh lo pasti taulah gue bakal ngapain ", ucap Dave terlihat seperti mengancam. Fara hanya membuang muka sebal.
Kami berempat masih menunggu giliran kami untuk bermain banana boat. Hari sudah semakin terik, pakaian yang kami gunakan tidak bisa melindungi kami dari sinar matahari. Untung saja aku sama Fara sudah memakai sunblock tadi sebelum main ke pantai. Pulang dari sini pasti membuat kulitku semakin gelap. Tapi tak masalah, jika dibandingkan dengan kesenangan yang kami dapatkan disini. Sambil menunggu, Dave membelikan kami semua minuman dingin khas pantai. Es kelapa muda yang disajikan dengan kelapanya sekaligus juga beberpa makanan kecil untuk mengganjal perut kami. Dave banyak sekali mentraktir kita semua. Entah berapa banyak uang yang bawa olehnya.
" dis! kamu mau? ", ucap Fara dengan menyodorkan sunblock kepadaku.
" kamu membawanya Ra? "
" iya dong dis! aku kan gak mau sepulang dari sini kulitku jadi gosong ", aku menerimanya dari Fara dan mulai memakaikan di seluruh bagian tubuhku yang memungkinkan terkena sengatan matahari lebih banyak. Mulai dari tangan, kaki, leher, juga wajah. Walau tadi sudah memakainya, tapi tidak salah juga memakainya lagi. Biar perlindungannya double! hihihiš¤
Rio mengecek sekali lagi soal banana boatnya. Kemudian kembali lagi ke kami.
" gimana? ", tanya Dave.
" udah yukk! habis ini giliran kita! ", ucap Rio. Tanpa menunggu lagi kami dengan semangat berdiri dan langsung bersiap-siap untuk bermain banana boat dilaut.