Hari ini semua kembali seperti semula Althar menjemput Rizka, Rafka menjemput Aulia dan duo gaje jalan berbarengan. Hari senin adalah hari termalas dan sialnya Althar dan Rizka terjebak macet karena ada kecelakaan di pertigaan depan. Althar menerobos jalan mencoba cari jalan tikus. Karena mencoba gang-gang kecil dan perjalan semakin jauh mereka telat ke sekolah. Untuk pertama kalinya Althar risih dengan kebawelan Rizka kali ini.
"Lo bisa diam gak? Gue juga telat bukan lo doang" ujar Althar karena melihat gerbang sekolah sudah ditutup.
"Ih ini kan salah lo juga. Lo yang datengnya kesiangan terus kejebak macet coba jalan salah mulu. Ini hari pertama belajar masa gue telat gak bagus banget kan" cerocoh Rizka
"Berisik" celetuk Althar.
Rizka diam seribu bahasa tidak biasanya Althar ngomong seperti tadi. Rizka hanya diam saat Althar mencoba merayu pa satpam sekolah. Karena merasa tidak berhasil , Althar menghampiri Rizka.
"Gak berhasil"
"Yah terus gimana dong? gue mau belajar Al" rengek Rizka.
"Sekarang cuma ada dua cara, kita bolos atau kita coba pintu belakang " kata Althar .
"Bolos? Oh no Al, reputasi gue sebagai murid terajin hancur dong. Kita lewat pintu belakang aja. Ayo cepet" ajak Rizka. Althar hanya mengikuti kemauan Rizka . Saat tiba di belakang sekolah Rizka melihat pintunya di gembok. Rizka putus asa dengan hari ini, fix hari senin yang sial.
"kata siapa lewat situ "
"Lah terus lewat maana coba?"
"manjat" kata Althar yang sudah bersiap memanjat tembok belakang sekolah.
"Eh lo gila Al, gue make rok gak mungkin manjat"
"Terserah"
"Lah gue gimana? Gue gak bisa manjat"
"Cepet sebelum guru piket patroli "
"Iya iya tunggu atas"
"Hmm"
"Al bantuin ke" setelah sudah diatas tembok, Althar melompat lebih dulu . Althar melandas dengan baik tanpa lecet sedikit pun. Sekarang giliran Rizka.
"Lo serius nih Al?" Rizka ragu. Dia takut jatuh, kan lumayan kalau nantinya dia mencium lantai dibawah sana.
"Cepet"
Kemudian Rizka loncat sambil memejamkan matanya
namun tiba-tiba
cup
saat merasa bahwa ada yang menempel di bibir . Rizka membuka matanya , ternyata dia sudah ada digendongan Althar. Muka keduanya sangat dekat hingga napas mereka saling bertemu.
Rizka melotot kan matanya , sama halnya dengan Althar keduanya diam. tidak ada yang menjauhkan diri. Althar merasakan rasa tegang yang berlebih diseluruh tubuh. Sedangkan Rizka menatap kaget setelah kecupan itu terlepas. mata Althar mamancarkan sinar kaget dan shock sama dengan dirinya.
"Hmmm Al. bisa turunin gue?" ucap Rizka gugup.
"Eh iya." Althar menurunkan Rizka.
Rizka sambil merapihkan baju dan rambut panjangnya.
"Lo berat banget " kata Althar sejurus kemudian berjakan meninggalkan Rizka yang sedang murka.
"Althar sialan. Awas lo ya" balas Rizka sambil mengejar Althar. Jadilah mereka saling mengejar, untung saja upacara sudah selesai koridor yang tampak ramai. Rizka dan Althar terus lari hingga masuk ke dalam kelas, saat masuk kelas mereka mendapat tatapan bingung dari seisi kelas.
"Lo ngapain lari-lari ? Terus tadi kemana gak ikut upacara" tanya Rafka.
"Hah? Bentar tarik napas dulu "Rizka menetralkan pernapasannya " gue telat terus satpam gak mau bukain gerbang. Terus Althar malah ngajakin gue manjat tembok belakang untung pa Soleh belom patroli" jelas Rizka .
Pa Soleh ada guru BK kelas 10 yang killernya melebihi macan ngamuk. Pa Soleh juga tidak segan-segan memberikan hukuman istilah andalannya' bapak ngehukum itu tidak pandang bulu, mau cantik ke mau ganteng ke mau pintar atau anak pejabat . Bapak tidak peduli namanya salah tetap salah' tetapi syukurnya Rizka tidak mendapat hukuman hari ini.
Jam belajar dimulai , guru fisika yang sangat baik sudah memasuki kelas. Dengan aba-aba dari sang ketua kelas Dani mereka membaca doa dan memberikan salam. Setelahnya, dikeluarkan buku paket kelas sebelas. Buku paket yang sudah diambil oleh mereka diperpustakan jum'at kemarin. Mereka menikmati pelajaran fisika dengan seksama, Althar yang sangat pintar dipelajaran fisika juga tampak serius. 2jam sudah berlalu, guru fisika berganti dengan matematika. Kurang lengkap apa coba sudah upacara ketemu fisika dilanjut matematika.
Saat bel istirahat berbunyi semua murid kelas XI IPA 1 bernafas lega. Segera mereka berhamburan menuju kantin. Kantin di sekolah ini ada 3 karena setiap gedung mempunyai kantin masing-masing. Karena kantin gedung B lebih luas jadi wajar saja kalo kantin ini lebih ramai oleh siswa dan siswi. mereka berenam biasanya makan dikantin gedung B.
"Lo gak bawa makanan ka?" tanyaZaky.
"Gak, gue gak mood masak tadi pagi. Kalau mau gue masakin nanti kita ke rumah siapa ke numpang masak sama bahannya hehe"ajak Rizka.
"Wah boleh tuh, yuk ah rumah siapa nih? " tanya Zaky dengan antusias.
"Rumah Althar aja tuh dari kemarin gak dapet giliran" celetuk Bagus.
"Yaudah" balas Althar dengan cuek.
sebenernya Rizka masih males kalau harus berurusan dengan Althar. karna kejadian tadi membuat Rizka ingin menghindar saja.
Tiba di kantin mereka duduk di meja pojok kantin, walau posisinya berada dipojok tetapi tetap saja menjadi pusat perhatian. Wajar saja cogan dan cecan SMA Gardala ada di sana. Hari ini giliran Rafka yang memesan makanan. Ya memang mereka membuat jadwal untuk siapa yang memesan makanan bayar tetap masing-masing.
"Pesen apa nih pada?" tanya Rafka
"Hmm gue nasi goreng sama jus mangga aja" kata Rizka.
"Samain aja dah gue" kata Bagus.
"Yaudah samain aja semua minumnya gue air mineral aja Raf" kata Aulia.
"Oke deh" kata Rafka.
Saat Rafka sedang memesan nasi goreng di bu yati ponselnya bergetar, ada pesan masuk dari Rafka Tetapi Rafka hiraukan dia perpikiran paling juga operator atau fansnya yang memenuhi chatnya. Setelah memesan semua makanan dan minuman, Rafka duduk disamping Rizka. Rizka yang sedang asik dengan akun sosmed tidak menyadari Rafka sudah ada di sampingnya.
"Hape mulu, Ini lagi ngumpul lo lupa apa?"sindir Rafka..
"Eh gak lupa cuma ngecek bentar doang ko. Sensi amat si kalau gue udah megang hape" balas Rizka kemudian memasukkan hapenya di kantong saku rok.
Ada rasa tidak suka saat ia melihat Rizka dan Rafka begitu dekat . Althar tidak mau merusak persahabatan mereka cuma karena hal konyol dengan perasaanya saat ini. Bisa hancur segalanya kalau itu terjadi. Tak lama makanan mereka sampai di meja. Mereka segera menghabiskannya karena jam istirahat tinggal 15 menit lagi.
*
Saat jam belajar berlangsung ponsel Rafka bergetar kembali. Karena risih dia ingin mengubah mode diam di ponselnya. Namun saat melihat dua pesan yang sangat menarik. Rafka jadi membuka aplikasi sms. Ketika melihat dua nama mengirim pesan itu, Rafka gelisah sekarang pandangannya ke arah Rizka. Zaky yang merasakan kegelisahan Rafka pun bersuara.
"Kenapa?" tanya Zaky sambil berbisik .
"Leon sama Daniel ky" dua nama bisa membuat Zaky merasakan kegelisahan Rafka.
"Dia sms lo atau gimana?" tanyanya lagi.
"Nanti aja dirumah Althar" jawab Rafka.
Mau mencoba sefokus apa pun sama jam pelajaran terakhir tetap saja pikiran Rafka dipenuhi oleh dua pesan itu. Rafka tidak menyangka rasa sayang yang berlebihan bisa membuat orang yang disayang justru dalam bahaya. Rafka juga menyayangi Rizka tetapi ia ingin melindungi bukan mencelakakan orang itu. Ya Rafka sudah menyadari perasaannya dia sayang sama Rizka atau tepatnya Rafka jatuh hati sama Rizka.
*
"Ul ambilin udangnya dong" kata Rizka sambil mengoseng sayuran yang lain
Mereka sekarang sudah dirumah Althar, mami dan Ana sedang keluar jadi rumahnya sepi. Aulia dan Rizka sedang memasak beberapa makan , Rizka menepati janjinya untuk memasakkan makanan buat para sahabatnya.
"Iya bentar" Aulia menghampiri Rizka "nih udangnya. Cuma 3 lauk aja kan? "Tanyanya.
"Iya ini yang terakhir. Siapin meja makan aja ul" kata Rizka.
"Oke"
Dilain tempat mereka sedang membahas tentang dua pesan yang di terima Rafka. Saat ini mereka ada dikamar Althar, Rafka belum membuka obrolan kali ini. Jadi Zaky dan Bagus sibuk dengan playstation sedangkan Althar sibuk dengan bola basket di tangannya.
"Leon sama Daniel sms gue" kata Rafka dengan tatapan kosong.
"Hah ?" tanya Bagus.
"Kuping apa pajangan? "celetuk Zaky.
Semua jadi fokus ke arah Rafka karena masalah ini ada hal penting bagi mereka.
Rafka membuang nafas kasar.
Leon Mahardika
Inget gue masih ngincer Rizka. Kapan pun dan dimana pun gue bisa aja ganggu dia . Jadi lo gak usah sok jadi pahlawan dia lagi , Rizka bakalan jadi milik gue camkan itu.
Itu sms dari Leon berbeda dengan Daniel.
Daniel Alexandra
Jauhin dia, atau lo bakalan kehilangan semua ada yang jadi milik lo sekarang ini. Rizka harus jadi milik gue lagi apapun caranya. Dan lo gak usah jadi penghalang.
Althar, Bagus dan Zaky semakin khawatir dengan Rizka. Mereka tau seperti apa Daniel dan Leon itu, mereka itu orang yang bakalan menghalalkan berbagai cara dari mulai halus hingga kasar. Mereka tidak akan tinggal diam saja. Kemungkinan besar Aulia akan terseret masalah ini ntah dengan Leon atau Daniel.
"Terus kita mesti gimana? Ancaman Leon sama Daniel udah melebihi batas" tanya Bagus.
Tiba-tiba Rizka membuka pintu kamar Althar. Dia sempet mendengar kata Leon dan Daniel apa ada dengan mereka.
"Eh ngomongin siapa lo pada? Cowo kaya cewe aja ngerumpi bawa-bawa Daniel sama Leon pula" kata Rizka
"L-lo denger semuanya-a ?" tanya Rafka gugup.
**
Vote jangan lupa.