Rain menidurkan tubuhnya dengan keadaan masih menangis. Hatinya begitu sakit. Sangat sakit rasanya. Bukannya ia malah bahagia ketika mendapat kabar dari Arkan, tapi ia malah menangis seperti ini. Siapa yang tidak sakit jika mengetahui laki-laki yang dicintai ternyata selama ini sakit? Ia selalu menyalahkan Arkan atas semua yang terjadi. Ia selalu memaki Arkan selama ini. Padahal Arkan pergi untuk mengobati tubuhnya demi dirinya, namun dirinya malah berpacaran dengan laki-laki lain? Apakah Rain memang tak punya hati?
Rasanya Rain ingin marah pada diri sendiri. Ia ingin mengamuk, merutuki kebodohannya. Apa yang telah ia lakukan selama ini? Kenapa ia begitu jahat dan kejam pada Arkan? Arkan selalu mengingatnya setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik. Tapi dirinya? Dirinya malah mulai melupakan Arkan. Apakah masih pantas Rain untuk dicintai? Tidak! Tapi Arkan masih mencintainya.