Ini adalah malam yang akan menetukan hidup Halimah ,Kini jawaban itu ada pada diri Halimah sendiri ,setelah memikirkan nya dengan matang -matang ,ia yakin dengan pilihannya ini , Ia berhak bahagia dan bebas menentukan pilihannya ,namun kebahagiaan yang ia miliki takkan lengkap jikalau tak ada ibu disisinya , ia begitu menyayangi ibu ,ibu adalah harta satu satu nya yang ia punya didunia , dan kebahagiaan itu tidak akan lengkap tanpa ibu
Halimah menghembuskan nafas pelan ,Ia pun turun ke lantai bawah untuk makan ,Disana sudah ada Ibu dan Kakak nya Zaki yang sudah menunggu kedatangan nya ,Halimah duduk bersebrangan dengan Zaki disebelah Ibunya
"Nih Ibu masakin makanan kesukaan kamu " ucap ibu pada halimah
"Makasih bu "
"Jadi gimana dek keputusanmu ?" Tanya Zaki To The Point
"Ihh Aa makan dulu atuh Halimah udah laper ini " cicit Halimah yang memang sedang gugup sekaligus lapar
"Ia A..makan dulu ,biar dia tenang " ucap Ibu pelan di akhir kata
lalu mereka pun makan dengan tenang ,Namun tetap saja Zaki sudah tidak sabar untuk mendengar jawaban Adiknya itu
"Duh dek Aa gak bisa sabar pengen denger jawaban kamu " Keluhnya
"Soalnya Aa penasaran banget .."
"Aa...Gak boleh gitu atuh ··" ucap Ibu ,namun disergah cepat oleh Halimah
" iya A.. iya. "
"Iya apa nya ?" Tanya Zaki
Halimah menghembuskan nafas pelan seraya bekata
"Iya , Halimah terima lamaran itu. "
"Alhamdulillah " ucap Ibu dan Zaki barengan
"Tapi .. Baru Tungan dulu aja ya ,Halimah belum siap buat nikah "
"lah kok gitu dek ? Memangnya mau sampai kapan kamu siapnya ?."
"Sampai Halimah benar- benar siap . lagian kan halimah belum kenal betul dengan pria calon Halimah itu , Aa juga gak pernah ngeliatin foto nya dia ? dan selama proses itu pula ,Halimah mau kerja dulu pengen Nyobain gimana Rasanya bekerja ,memiliki uang hasil kerja keras sendiri dan mandiri "
" ehmm kalo masalah foto Aa emang gak punya foto nya sih dek soalnya dia orang nya tertutup , Tapi Aa bisa mastiin kalo kamu gak bakalan nyesel nikah sama dia ,Kalo soal fisik mah Aa nomor dua dia nomor satu " ucap Aa dengan membanggakan dirinya sendiri
'Kalo ganteng nya kayak Aa berarti rata-rata dong ?' pikir Halimah
"Aa kepedean banget ,kalo gantengnya kayak Aa berarti biasa biasa aja gitu ? "
" Ihh kamu, Aa ini ganteng atuh dek , kata istri Aa juga kayak gitu ,apalagi Ibu , Ya kan bu? " Tanya Zaki meminta persetujuan
" iya iya Aa kamu ganteng kayak bapak " jawab ibu tersenyum
"Ya iyalah Bapak mah emang ganteng " Ucap Halimah mengiyakan
"Tapi dek Aa punya fotonya sih cuman dia keliatan mukanya dari samping aja " ucap Zaki seraya mencari-cari foto itu dihape nya ,tak lama ia memberikan itu pada Halimah
Halimah menerima hape Zaki dan melihat gambar di Hape itu yang terlihat seorang pria berjas yang sedang membaca berkas-berkasnya terlihat serius , 'apa benar ini calonnya' pikir halimah
" A..ini beneran calon Halimah? seumuran sama Aa?
"iya dek . gimana gak ngecewain kan ? " tanya Aa dengan menaik naikan alis nya seraya tersenyum
Dan Halimah membalas senyum Aa nya itu 'Apa benar orang ini? ' Rasanya Halimah tidak yakin ,Karena yang ia lihat jauh dari ekspetasi Kakaknya itu .
"Oh ya bu Emang Acara tunangan nya kapan bu? " tanya Halimah
"Besok nak "
"Hah ?besok bu? kok ngedadak gitu sih ? Halimah kan belum siap , dan Ibu juga belum nyiapin apa-apa kan? " Tanya Halimah yang tidak terlalu setuju dengan rencana ini
"Tenang aja ibu udah siapin segala-galanya kok , dan besok kamu pakai baju yang ibu kasih " jawab ibu tenang
"Kok Ibu bisa Yakin banget kalo Halimah bakalan setuju sama lamaranya sih bu ? "
" Sebab Ibu percaya sama Halimah , kamu gak bakalan ngecewain Ibu" ucap ibu tulus, Halimah tersenyum saat mendengarnya
Setelah makan malam usai ,Aa nya Zaki langsung menelepon ke keluarga besan nya nanti bahwa lamarannya telah diterima ,dan keluarga besannya itu tedengar sangat senang
Disisi lain Halimah menatap baju Gamis Pemberian ibu nya itu , Gamis itu berwarna pink dusty dengan corak indah disertai berbagai macam manik2 nya .
Halimah masih diselimuti Rasa tidak percaya bahwa ia besok akan mengikat dirinya oleh sebuah cincin yang pertanda ia tidak akan lepas dari ikatan itu , meski ini baru tunangan tapi rasanya Seperti pernikahan
Ia menghembuskan nafas pelan , siap tidak siap ia harus siap ,meski keraguan selalu menyelimuti diri , ia jadi teringat pada Gambar yang ia pandangi dihape Aa nya tadi , masih merasa tidak percaya 'apa benar dia orang nya' pikir halimah lagi ,Jikalau benar , masalah fisik sepertinya Halimah akan jatuh cinta .