Halimah sudah sampai dirumah sejak tadi sore ketika sampai rumah Ia langsung mencari Ibu nya Ia ingin meminta penjelasan pada Ibunya itu kenapa dirinya harus dijodohkan dengan pria yang Abangnya sendiri bilang bahwa pria itu adalah orang yang baik dan Sholeh tapi mana buktinya setiap pertemuan merekapun selalu berakhir tidak baik
Dikarenakan sang Ibu sedang berada dikamar mandi Halimahpun memilih untuk kembali kekamarnya lalu mandi dan pada akhirnya Ia lupa akan niatnya itu dan malah tertidur
Disisi lain seorang pria masih dengan balutan handuk yang hanya menutupi setengah badan berototnya itu baru selesai mandi ,Ia pergi ke pantry untuk mendapatkan air minum dan meneguk nya ,Ibrahim Hanya tinggal sendiri di Apartemen ketika malam tiba ,namun ketika waktu siang akan ada pekerja paruh waktu yang membersihkan Apartemen nya
Baru saja Ia hendak menonton Televisi tiba-tiba Handphone nya berdering ,Dilayar segi empat itu tertera nama sang bunda
"Assalamu'alaikum Ma "
"Waalaikumsalam Nak Gimana kabar Kamu hari ini baik ?"
"Hmm Alhamdulillah baik, Mama sendiri gimana kabar nya ?"
"Alhmdulilah sehat ,Hmm Nak ? "
"Ya"
"Gimana hubungan kamu sama Halimah baik-baik aja kan ?" tanya sang Bunda yang memang belum mengetahui hubungan mereka berdua setelah satu minggu lebih sehabis tunangan
"Hmm baik " bohongnya
"Baik Gimana maksudnya ?"
"Ya gak gimana-gimana "
"Lah piye toh ,Kamu pasti bohong sama Mama " Ibrahim hanya terdiam
" Ibrahim ,Kamu tuh harus belajar buat deketin Halimah Harus bisa terbuka jangan cuek-cuek kayak gini ,Harus bisa dapetin hatinya Dia"
"Ngapain sih Ibrahim harus ngelakuin itu , Udah jelas banget mah kita gak saling mencintai "
"Iya mama paham , Mama juga tahu ini gak mudah buat Kamu yang Mama mau saat ini adalah Kamu bisa menerimanya dengan Ikhlas Nak , bisa jadi apa yang terjadi ini adalah takdir yang terbaik dari Allah . soal cinta itu urusan gampang Nak , cinta bisa datang kapan saja ,Asal kita bisa berusaha untuk mendapatkan hatinya " jelas sang Bunda yang tak ada hentinya
Ibrahim hanya tidak mengerti mengapa dulu ketika ia nemiliki hubungan dengan kekasihnya yang dilandasi atas dasar cinta tidak direstui oleh Orang tuanya ,Mereka malah menyuruhnya untuk berpisah dengan orang yang begitu membekas dihatinya itu , Sedangkan kini Ia dipaksakan harus menumbuhkan cinta terhadap orang yang tidak dicintainya ini , Apa yang bermasalah? mengapa rasanya takdir mempermainkannya
"Nak ? Nak? " panggilan sang Bunda menyadarkannya dari bayangan pedih
"Ya ma.. "
"Malam ini kamu ke rumahnya Halimah ya? "
Ibrahim mengernyitkan kening
"Mau ngapain? "
"Ya apelin Calon Mantu lah ,Kamu kan harus berusaha untuk dapat kan hati sang Calon mantu dan Calon besan, Jangan lupa bawa buah pangan "
"Nggak Ma ,Aku ngga..."
"Eitss gak ada penolakan ya pokonya harus , Nih Mamah mau nelpon Ibu Rita mau ngasih tahu kalau Kamu mau datang Biar diizinin ngajakin jalan Halimah, Dah ya Assalamualaikum "
"Wa'alaikum salam " Balas Ibrahim pelan ,Ia sangatlah tidak ingin menemui Halimah apalagi mengajak nya jalan , Tapi tetap saja sang Bunda sudah terlanjur Memberitahukan pada Camer bahwa dirinya hendak ngapeli Anaknya .
Jam menunjukan pukul 9 malam dan Ibrahim baru Datang menemui Halimah , Ia turun dengan buah pangan seperti intruksi dari mamanya agar datang tidak dengan tangan kosong , Ia pun mencoba menekan bel ,dan tak lama kemudian munculah sosok sang camer dari balik pintu
"Assalamu'alaikum tante "
"Wa'alaikum salam " Ibrahim menyalami tangan Rita
"Ayo masuk nak "
"Iya tante .."mereka pun masuk ke dalam rumah
"Ah Tante ini saya belikan cake ,semoga Tante suka "
"Alhamdulilah makasih yah ,repot-repot sih "
" Oh ya mending kmu duduk dulu biar Ibu panggilkan Halimah nya ya "
"Baik Tan " Ibrahim pun duduk untuk menunggu
sedangkan ditempat lain Halimah masih sibuk di dunia mimpinya ,Ia begitu lelah sampai-sampai rasanya susah untuk bangun
"Apaa sih Bu , Adek ngantuk banget ini "
"Ayo bangun temuin tamu dibawah "
"Tamu siapa? "ucapnya masih mengumpulkan nyawa
"Udah liat aja dulu sendiri "
dengan terpaksa Ia menginjakkan kaki dan melihat dari tangga ,Ia melihat seorang Pria dengan baju kaos oblong celana pendek dan topi hitam membuat penampilannya sangat keren , dan terlihat muda , siapa dia? Halimah tidak bisa melihat nya dengan jelas karena wajahnya tertutupi oleh topi
"Wah kalo dilihat -lihat dari postur tubuhnya kayak nya orang ganteng nih ..tapi siapa ya?"
Halimah penasaran siapa yang malam-malam seperti ini ada yang datang menemuinya ,jika Farhan Rasanya tidak mungkin
"Ah biarin , Rezeki inimah gak boleh ditolak "ujarnya dalam hati , ia pun merapihkan kerudungnya dan sedikit menepuk-nepuk pipinya agar terlihat fresh , lalu ia pun turun untuk menemui sang lelaki itu
" Maaf Cari siapa ya? " tanya nya Saat sudah berada didepan pria itu , lalu sang pria pun menengok ,menatapnya dan seketika senyum Halimah luntur
"Kamu!" Setelah itu dia hendak berbalik tapi tak sempat karena Ibrahim menarik ujung kerudung nya membuatnya tertarik kebelakang
"Aduh aduh aduh lepasinn "gaduh nya , Ibrahim pun melepaskannya
"Ngapain sih ah , Mau apa kesini ? " tanya nya kesal
"Kenapa belum siap -siap "
"Siap -siap kemana ?"
"Tadi mama nelpon buat ngajakin kamu jalan "
" Oh nggk usah kalo gitu , Saya gak mau pergi jalan , Apalagi sama orang yang gak bisa ngejaga omongannya "
"Maksudnya? "
"Huh .. soal kesalahan sendiri aja gak tahu , dasar ..''
"Saya gak ngerti kamu ngomong apa ? Mau jalan enggak ? Kalo enggak ya udah saya cabut"
"Ya sudah pergi saja , Saya juga tidak mau " Ucapnya acuh ,Kali ini Halimah tidak mau mengalah lagi pada sosok yang angkuh dan tampan ini
Baru saja Ibrahim hendak pergi namun Sosok Rita Ibu Halimah menghampiri dengan membawa minuman
"Loh Nak mau kemana? " tanyanya
"Hmm Ibrahim mau Pulang Tante "
"Loh kok pulang ?"
"Sepertinya Halimah sedang tidak ingin pergi ke luar"
"Kenapa toh Nak kok gak mau ?Gak baik loh , Nak Ibrahim udah bela-belain kesini buat ajakin Kamu jalan "
"Tapi Bu Halimah .."
"Udah ayo naik ke atas siap-siap cepat "
"Tapikan Bu Halimah.." Belum selesai lagi Ia bicara namun sang Ibu menyeretnya ke atas agar siap-siap untuk pergi
Kenapa Ibunya ini tidak ingin untuk mendengarkan penjelasannya coba , Padahal tidak masalah juga kan Ia menolak ,Ibunya tidak tahu bagaimana sikap Ibrahim yang sebenarnya
Dan pada akhirnya merekapun pergi Jalan-jalan ,Ya jalan-jalan hanya dijalanan Ibrahim tidak berniat untuk mengajaknya Menonton film dibioskopkah , Makan direstorankah atau Shopping ,Setidaknya mampir di suatu tempat nyatanya tidak sama sekali
Halimah merasa kesal dan bibirnya sudah tidak kuat menahan diamnya yang sedari tadi memang tak ada suara satu pun yang menghangatkan suasana
"Mas , sebenarnya kita mau kemana sih "
"Jalan "
"Ya jalan kemana ? "
"Gak kemanapun. " Ucapnya tanpa mengalihkan tatapan dari jalanan
"Maksudnya cuman jalan-jalan dimobil gak turun? Atau gak mampir disuatu tempat? " tanya nya yang tak menyangka bahwa Ibrahim melakukan ini padanya
"Hmm"
Halimah melongo mendengar jawaban Ibrahim , Dia benar-benar tidak menyangka hati Bos sekaligus calon Suaminya ini begitu dingin tak berperasaan ,Tak ada romantis -romantisnya ingin sekali Halimah mencaci maki Ibrahim ,Namun pada akhirnya Ia hanya memilih diam saja Karena tidak mau menimbulkan perdebatan lagi
Setelah lumayan lamanya mereka mengelilingi kota Jakarta yang hanya berada didalam mobil itu saja ,Ibrahim pada akhirnya mampir disuatu tempat itu pun hanya tempat angkringan disebuah taman Ia pergi keluar tanpa mengajak Halimah yang membuat hatinya tambah kalang kabut
Tapi ketika melihat Ibrahim tengah memesan makanan Ia jadi sedikit melunakkan hati nya Berpikir positif bahwa orang itu pasti tengah memesankan makanan untuk mereka berdua mungkin saja Ia akan memakannya didalam mobil bersama dengannya
Namun ketika makanan itu sudah siap malah dihidangkan dalam piring saja ,Itu adalah sate maranggi kesukaannya dan ternyata Ibrahim tidak berniat untuk mengajaknya makan ,Ia malah menikmati makanannya sendiri padahal perutnya juga sangat lapar ,Tadi Halimah tidak sempat makan dirumah karena ketiduran ,Hatinya benar-benar sudah tidak kuat
Akhirnya Halimah memilih untuk keluar dari mobil Ibrahim dan pergi tanpa peduli pada Ibrahim yang tengah makan ,Entah orang itu menyadari kepergiannya atau tidak Ia tidak perduli Ia hanya ingin pulang itu saja .
Halimah terus berjalan dari tadi Ia terus mengucapkan sumpah serapah pada Lelaki angkuh itu
Dari tadi Halimah berjalan namun tak satupun ada taksi yang lewat ,Ia tidak berani naik Angkot sebab dulu Halimah pernah mengalami kecopetan sehingga membuatnya trauma ,Lelaki itu bahkan tidak menghubunginya sama sekali Apakah dia tidak merasa khawatir pada dirinya ? Tapi Halimah sadar untuk apa juga Ia memikirkannya tentu saja lelaki itu tidak akan memperdulikannya ,Sudah jelas Dia tidak punya hati
"Gini banget sih hidup,Kenapa sih harus dijodohin sama orang yang kayak gitu Gak punya hati ,Orang dingin dan angkuh Dasar kulkas berjalan, Emang dia itu siapa ..cuman Bos ku dan Calon Suamiku yang terpaksa ahh nyebelinnnn " teriak Halimah dengan kaki yang diinjak-injak ke tanah dan tas yang ia jadikan pelampiasan kekesalan
Jika saja ada yang melihat nya
Seperti ini pasti mereka mengira dia sudah gila ,Baru kali ini Halimah merasa kesal sampai seperti ini.
Tiba-tiba saja Suara Klakson mobil yang mengekakan telinga mengagetkannya , Halimah melihat mobil itu dan Ia tidak menyangka bahwa Lelaki itu mencarinya Tanpa berniat turun dari mobil Ibrahim menurunkan Kaca mobilnya
"Ayo masuk " Ibrahim Meliriknya sebentar
Namun Halimah tak perduli dan memilih untuk berjalan kembali ,Halimah ingin memberi pelajaran pada lelaki itu tentang seni meninggi untuk merendah
Ternyata Mobil Ibrahim mengikuti dari belakang
"Ini sudah jam 11 malam biasanya Angkutan umum disekitar sini jarang ada .Yang ada hanya preman malam saja " Ucapan Ibrahim cukup membuatnya merinding Namun Halimah tetap pada pendiriannya
"Ini tawaran yang terakhir kalinya , naik ke dalam mobil atau Saya tinggalkan Kamu disini sendiri " Namun Halimah hanya diam saja tak menjawab ,Yang malah membuat Ibrahim kesal 'ternyata Keras kepala juga 'Pikir Ibrahim
"Terserah" ucapnya lagi dan hendak pergi
"Ehh .. Tunggu , iya deh iya naik nih " Seru Halimah yang ternyata tidak ingin ditinggal sendiri ,Masalahnya bukan apa-apa hanya saja Ia takut terjadi sesuatu hal-hal yang tidak di inginkan apalagi dia seorang perempuan .
Ibrahim menyunggingkan senyum tipis nya yang tidak terlihat oleh Halimah ,Ia merasa bangga bisa meluluhkan perempuan ini.
Setelah menempuh perjalanan yang lama tanpa perbincangan apapun akhirnya mereka sampai dirumah Halimah , Ia pun turun dari mobil dan hendak pergi namun Ibrahim teringat sesuatu dan menurunkan kaca mobilnya
" Hey " panggilnya ,Halimah menengok
"Apalagi " Tanya nya malas
"Nih " Ucapnya dan menyodorkan sekantong plastik putih yang Ia rasa itu adalah sate maranggi yang Ia sukai ,Halimah pun mengambilnya
"Ini .."
"Makanya kalo laper itu gak usah mentingin gengsi "
Halimah melongo mendengarnya tidak mengerti akan ucapan Ibrahim
Lalu Ibrahim pergi setelah mengucapkan salam , Dan Halimah masih memikirkan ucapan Ibrahim dan Sadar akan sesuatu
"Apaaan dia kira tadi aku nahan gak makan karena gengsi ?" Seru nya
Baru saja ia berbalik hendak protes namun mobil ibrahim sudah tidak ada , Dan pada akhirnya ia hanya mendumel sendiri
"Awas saja !!"
====================
Ibrahim sudah sampai dirumah nya , Ia merasa lelah dan memilih untuk merebahkan Badannya dikasur , Menurutnya Kencan itu hanyalah membuang-buang waktu meski yang tadi itu bukanlah sebuah kencan seperti yang pernah Ia lakukan sebelumnya
Ibrahim kembali berpikir tentang Halimah apakah dirinya tidak terlalu jahat pada wanita itu ,Memang rencana mengajak Halimah jalan bukanlah keinginannya namun seharusnya ia tidak harus terlalu dingin pada wanita itu ,tapi apa pedulinya ,kenapa ia harus memikirkannya , ini pun bukan kehendaknya ini adalah karena keterpaksaan
Jikalau saja mereka tidak terikat sebuah janji diatas kertas maka mereka tidak akan bertunangan dan tidak akan melakukan hal yang tidak mereka inginkan
Ibrahim teringat pada moment ketika wanita itu mendumel ditepi jalan terlihat lucu ia pikir pasti wanita itu tengah mengoceh tentang dirinya namun tak ayal aksi nya itu membuat Ibrahim menyunggingkan senyum
Sebenarnya ketika Halimah keluar dari mobil dan pergi tanpa meliriknya Ia tahu .tadinya Ibrahim kira Halimah hendak mencari toilet namun perkiraannya salah dan Halimah malah pergi ke arah yang lain , sehingga membuatnya mau tak mau harus mengikuti nya dan meninggalkan makanannya yang belum habis ,Padahal sate maranggi adalah makanan kesukaannya
Namun bagaimana lagi ia tidak ingin ada kejadian bahwa Halimah menghilang , urusannya bisa tambah berabe dan ia tidak mau terlibat masalah yang lain