Sudah 2 jam Chilla dan Reyhan shooping didalam mall. Lebih tepat nya hanya Chilla yang berbelanja dan Reyhan yang membayar dan membawa barang yang baru saja di beli Chilla.
Reyhan bukan lah pria pengingkar janji. Dia sangat konsisten dengan janjinya. Bisa dikatakan dia adalah goodboy.
"Bochill udah belum, gue capek ini. Udah dompet gue menipis lagi" ujar Reyhan yang sedang membawa banyak sekali paper bag yang berisikan macam macam jenis keperluan Chilla.
"Ish sabar Re. Lo kan sahabat gue yang paling baik jadi harus selalu ada buat gue".
"Mana ada sahabat yang seneng liat sahabatnya menderita" ucap Reyhan mendengus kesal.
"Hehe bisa aja lo. Ini tinggal beli novel lagi kok, habis itu kita makan".
"Ha makan lagi?"
"Iya. Kok lagi kan baru tadi istirahat kita makan"
"Huft siap siap habis nih duit" dengus Reyhan pelan, tapi mampu didengar oleh Chilla.
"Haha... yaudah deh sekarang gue yang teraktir"
"Eh enak aja. Engga engga cowok apaan gue. Udah ntar gue tetep yang bayar. Buru ah kalo mau beli novel"
"Ah makin sayang deh" ujar Chilla berjinjit mencium pipi Reyhan dan berjalan meninggalkan Reyhan.
'Giliran ada maunya aja baik nya pake banget, coba aja kalo lagi badmood yang ada gue habis dipukul pukul' ' dengus Reyhan kesal dan tetap mengikuti Chilla yang berada didepan nya.
*
"Makasih untuk hari ini bestfriend gue yang paling baik" ujar Chilla yang masih didalam mobil milik Reyhan. Lebih tepatnya sudah didepan gerbang rumah mereka yang berhadap hadapan
"Ck untung gue sayang"
"Haha... yaudah gue masuk dulu. Lo mau mampir engga?"
"Engga ah gue capek"
"Yaudah by" Chilla keluar dari mobil milik Reyhan dengan membawa banyak sekali paper bag "dan satu lagi. Jangan ngerokok" Chilla menunjuk wajah Reyhan dengan jari telunjuknya lewat kaca mobil yang diturunkan.
"Hust jangan keras keras" ujar Reyhan berbisik dengan menaruh jari telunjuknya didepan bibirrnya.
"Makanya jangan ngerokok"
"Gue usahain"
"Awas aja. Udah ah gue cape by" Chilla melambaikan tangan nya dan berjalan membuka gerbang tinggi yang berada dihadapan nya.
"Hu untung bastfriend" ujar Reyhan yang membelokan mobilnya memasuki gerbang rumahnya
Dirumah Chilla
"HALLO SEMUA CHILLA YANG PALING CANTIK UDAH PULANG" teriak Chilla yang sudah sampai di ruang tengah rumahnya sambil meletakan seluruh paper bag miliknya di atas sofa.
"Toak banget sih lo dek" ujar Kennan yang baru saja datang dari arah dapur.
"Hehe kan abang gurunya"
"Ish enak aja. Eh tu banyak banget belanjaan nya"
"Hehe biasa" Kennan menaikan alisnya dan menatap Chilla curiga.
"Ih abang apaan sih nantap Chilla gitu. Tenang aja ini semua dibeliin sama Re"
"Masa.... dengan cuma cuma gitu?" Tanya Kennan masih curiga. Takut adiknya ini memaksa Reyhan menterkatir membelanjainya.
"Hehe ngak sih" Chilla cenggegesan dan menggarut belakang lehernya.
"Trus?"
"Tadi Chilla marah sama Re, trus Re nya bilang mau ngabulin semua permintaan Chilla. Ya Chilla mau nya ini" jawab Chilla santai dengan menunjuk ke arah peper bag nya.
"Ckck.... kesian gue sama Rey. Dari orok tahan sama lo yang wujudnya kek gini. Kalo gue jadi Rey udah gue buang lo ke jurang, tiap hari kerjaan nya cuma bisa morotin doang"
"Ish abang jahat banget sih. Lagian kan Re itu ngak kayak abang. Re itu MY BEST FRIEND nya Chilla. Mana mau dia buang Chilla ke jurang orang dia sayang sama Chilla".
"Iya sayang sebagai best friend aja, engga lebih"
"Au ah gelep" ujar Chilla kesal dan berlalu meninggalkan Reyhan menuju kamarnya yang berada dilantai dua dan tidak lupa membawa semua paper bag belanjaan nya.
*
Saat ini Reyhan sedang berbaring di atas kasur empuknya dengan bermain ponsel. Jam didinding menunjukan pukul 18:28. Reyhan tidak berniat untuk keluar dari kamarnya.
Ketika Reyhan sedang menikmati musik didalam ponsel nya melalui erphone tanpa ia sadari ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya tanpa mengetok terlebih dahulu.
Siapa lagi kalau bukab HASCHILLA THALITA SMITH
Chilla yang melihat Reyhan yang masih fokus dengan ponsel nya dan tanpa menyadari kehadirannya dengan iseng langsung menimpa tubuk Reyhan yang masih tengkurupan membelakangi dirinya.
Duk
"DORR"
"Anjing" kaget Reyhan
"Hehe, fokus banget pak" ujar Chilla dengan santainya dan masih berbaringan di atas tubuh Reyhan .
"Woy bochill diri ngak lo. Badan gue sakit banget anjir" ujar Reyan sesekali merinti kesakitan
"Engga mau ah, enak kek gini" jawab Chilla dengan santai nya.
"Oh ayolah"
"No... lo kan panggil gue Bochill otomatis badan gue kecil dong. Masa badan kecil nimpa badan gajah, gajah nya kesakitan"
"Enak aja lo nyamain gue sama gajah. Lagian ya walaupun badan lo kecil, lo tetep berat"
"No. Asalkan ada syarat"
"Syarat lagi syarat lagi"
"Mau ngak"
"Yaudah apaan"
"Jangan panggil gue Bhochilla lagi"
"Ah ngak mau. Itukan langgilan gue dari dulu buat lo"
"No. Gue ngak suka"
"Ish"
"Mau ngga?"
"Yaudah yaudah awas lo" akhirnya Chilla mengangkat tubuhnya dari atas tubuh Reyhan dan beralih dengan duduk di depan Reyhan yang telah bangkit dari tengkurepan nya.
"Is Bochill sakit kan badan gue"
"Apa lo bilang"
"Kenapa? BOCHILLA wekk" ujar Reyhan bangkit dari duduk nya dan berlari keluar dari kamarnya sebelum mendapat amukan dari Chilla.
"WOY REYHAN SINI NGAK LO" teriak Chilla dan mengejar Reyhan yang sudah terlebih dahulu menuruni tangga.
Dan terjadilah kejar kejaran di ruang tamu dengan mengelilingi sofa
"Sini ngak lo"
"Ngak mau wekk. Kejer sini kalo lo berani"
"Lo ya udah dikasih hati minta empedu"
"Mana sini hatinya"
"LO"
"Eh ada apa ini" datang wanita setengah baya yang masih cantik memisahkan perdebatan yang sedang terjadi di antara anaknya dan sahabat anaknya.
"Itu mah Reyhan nyebelin banget" adu Chilla kepada Shinta Achilles
"Rey"
"Engak kok mah enak aja, orang Bochill tu mah masa nimpah nimpah Rey kan badan Rey sakit jadinnya"
"Eh lo nya yang masih ngatain gue Bhochill"
"Kan lo yan..."
"Udah udah mama cape liat kalian berantem terus. Mending sekarang makan malem aja. Itu papah sama Amen udah nunggu di ruang makan" relai Shinta.
"Hehe ayok mah Chilla udah laper" ujar Chilla menggandeng tangan Shita. Sudah menjadi kebiasan Chilla seperti ini. Bila pagi Reyhan yang menumpang makan dirumah nya dan bila malam Chilla yang menumpang makan dirumah Reyhan, walaupun tak setiap hari. Dan sudah tidak ada kata malu lagi seperti apa yang dilakukan Chilla sekarang. Bukan tidak mampu makan dirumah sendiri. Tapi ya memang Best friend begitu bukan?
***