Empat hari sudah berlalu, kini Chilla dapat sekolah seperti biasa. Ya tepat hari senin masa skors Chilla habis.
"Yaudah gue masuk dulu" Chilla bergegas ingin memasuki kelasnya.
"Gue ikut ada yang mau gue omongin" Reyhan.
"Tumben banget mau ngomong make dikelas gue" tanya Chilla heran.
"Emang engga boleh?" Reyhan langsung memasuki kelas Chilla, dan meninggalkan Chilla didepan kelas sendiri.
"Kok aneh sih, tumben-tumbenan Re mau masuk kekelas gue" batin Chilla.
Setelah itu Chilla ikut memasuki kelasnya. Chilla melihat Reyhan duduk di bangku sebelahnya yang berarti bangku milik Nella.
"Kata nya mau ngomong sama gue, tami malah ninggalin gue"
"Chil sini duduk" ujar Reyhan menarik tangan Chilla untuk duduk dibangku milik Chilla sendiri.
"Gue mau nanya sesuatu sama lo"
"Yaudah nanya aja kali"
"Hmm... teman sebangku lo siapa namanya?" Tanya Reyhan pura-pura tidak tahu. Ia hanya sekedar basa basi saja untuk membuka percakapan yang sebenarnya.
"Ngapain lo nanyain temen sebangku gue"
"Ya engga papa cuman kepo aja. Emang engga boleh?"
Chilla menatap mata Reyhan dengan curiga.
"Nama nya Nella. Emang dia ada urusan apa sama lo"
"Engga ada sih. Udah dibilang gue Cuma kepo aja" Hening sesaat.
"Dia pendiem ya. Kok kalian udah setahun sebangku tapi engga pernah main"
"Sok tau lo. Lo aja yang engga pernah liat kami main" Bohong Chilla.
"Masa? Trus menurut lo Nella orangnya gimana?"
Belum sempet Chilla membalas perkatan Reyhan. Nella tiba – tiba masuk kedalam kelas. Reyhan yang melihat kedatangan Nella segera berkata kepada Chilla.
"Gue balik kekelas dulu ya Chill. Jangan kangen" ujar Reyhan buru-buru berlari keluar dari kelasnya.
"Kok Reyhan aneh banget ya?" batin Chilla.
Nella yang melihat Reyhan berlari keluar dari kelasnya hanya menantap binggung. Lalu ia kembali melajukan langkahnya menuju tempat duduknya.
"HI Chill... Lo engga papa kan?" tanya Nella. Chilla yang mendengarkan perkataan Nella merasa bingung. Karena baru kali ini Nella memulai percakapan dengan nya selain membahas tugas sekolah.
"Emang gue kenapa?" tanya balik Chilla.
"Gara–gara gue lo kena skors"
"Oalah masalah itu toh. Santai aja Nel, gue engga kenapa-kenapa kok" balas Chilla menenangkan Nella. Agar Nella tidak selalu merasa menyesal.
"Gimana kalo nanti waktu istirahat, gue teraktir lo?"
"Engga usah repot-repot Nel. Waktu itu gue bener-bener tulus ko bela lo tanpa embel-embel apapun"
"Pllise ya Chil. Gue engga enak banget sama lo. Setidaknya dengan neraktir lo mungking rasa engga enak gue bisa berkurang" mohon Nella.
Chilla yang melihatnya pu merasa tidak enak hati. Kelihatan sekali bahwa Nella merasa tidak enak pada dirinya.
"Yaudah deh kalo gitu"
"Gitu dong" balas Nella sambil tersenyum.
Sedangkan Reyhan yang kini berada didalam kamar mandi sedang memegang dadanya sambil berujar "Ya Tuhan jantung gue kenapa?".
*
Istirahat
"Ayo Chill kita keantin"
"Yok" Setelah nya Chilla dan Nella berjalan beriringan menuju kantin.
"Biasanya kamu makan apa Chill kalo istirahat?"
"Bakso apa engga Mie ayam Nel, tapi sekarang gue lagi pengen Bakso"
"Yudah gue pesen dulu" ujar Nella berlalu meninggalkan Chilla yang duduk di bangku biasa ia duduki bersama Reyhan.
DOR
"Anjing... lo bisa engga sih ngga usah make acara kaget kagetan kalo gue jantungan gimana?"
"HAHAH"
"Lucu?" sinis Chilla.
"Banget"
"Bodo amat, sana pergi" usir Chilla.
"Engga mau"
"Gue bosen liat muka lo. Gue mau cari temen baru aja"
"Emang ada yang mau temenan sama lo selain gue?"
"Ada dong, itu Nella lagi mesenin gue bakso. Kami mau makan bareng jadi lo pergi sana" ujar Chilla menunjuk Nella yang sedang mengantri memesan bakso.
"Yudah deh karna gue baik, gue biarin lo makan berduan ma Nella" entah kenapa Reyhan selalu merasa canggung bila ditengah tengah Chilla dan Nella.
"Ih engga jelas"
"Ini Chill baksonya ujar Nella yang datang dengan membawa nampan berisikan dua mangko bakso dan dua jus jeruk.
"Makasih Nel"
" Iya sama-sama Chil"
Setelahnya mereka banyak mengobrol. Kemungkinan mulai sekarang mereka akan menjadi teman.
Sedangkan Reyhan dari ujung kantin sedang memperhatikan diam-diam interaksi antara Chilla dan Nella.
*
Sepulang sekolah Chilla dijemput oleh Kennan karena mereka ada acara keluarga.
"By Re... Gue duluan ya" Chilla.
"Tiati. Jangan kangen ma gue"
"Engga akan" Bales Chilla sambil memasuki mobil Kennan.
"Hallo abang. Kangen kan sama gue?" ujar Chilla sambil menyalami tangan Kennan.
"Pede amet lo jadi manusia"
"Lah suka-suka gue dong"
Sedangkan Reyhan yang ingin memasuki mobilnya. Melihat Nella didepan pagar seperti sedang menunggu atau mencari seseorang. Reyhan tidak mau melewatkan kesempatan ini. Ia berjalan menedekati Nella.
"Lo lagi nunggu siapa" tanya Reyhan.
Nella yang merasa paertanyaan yang dilontarkan itu untuknya, menengok menghadap Reyhan.
"Gu..gue lagi nunggu angkutan umum Re"
"Kalo engga salah angkot yang biasa mangkal disini itu udah pergi tadi" balas Reyhan sok tau.
"Ohh.. yaudah deh gue pesen taksi online aja" Nella mulai sibuk dengan ponsel miliknya.
"Gimana kalo pulangnya sama gue aja?"
"Engga usah deh, takut ngerepotin lo"
"Engga ko. Ayo" tanpa menunggu persetujuan Nella, Reyhan langsung menarik tangan Nella menuju mobilnya.
"Tapi Re"
"Udah engga papa, ayo masuk" Nella dengan malu-malu masuk kedalam mobil Reyhan.
Lima menit perjalanan hanya ada keheningan saja. Reyhan yang bingung ingin membuka percakapan apa karena ia tidak berpengalaman mendekati wanita. Selama ini hanya Chilla lah wanita yang dekat denganya. Sedankan Nella merasa sangat canggung dengan situasi engga jelas ini.
"Gue laper nih. Gimana kalo kita makan dulu?" inisiatif Reyhan agar lebih lama menghabiskan waktu dengan Nella.
"Bo..boleh"
Setelah mendapatkan persetujuan Nella, Reyhan melajukan mobilnya kearah Cafe biasa yang sering ia dan Chilla datengin.
"Ayo turun"
"Iya Re"
Reyhan dan Nella memasuki Cafe itu dengan berjalan beriringan.
"Kita duduk dipojok situ aja ya" Reyhan
"Iya Re, gue ikut lo aja"
Setelah Reyhan dan Nella duduk dipojokan, datanglah pelayan Cafe yang biasa melayaninya dan Chilla.
"Eh mas Rey toh. Tumben engga sama mbak chilla. Mbak Chilla nya mana mas?" tanya pelayan yang lebih muda dari Reyhan itu yang bernama Tina setelah menyadari Reyhan bersama wanita lain.
"Iya Tin, Chilla nya lagi ada acara keluarga"
"Oh gitu toh mas. Mas Rey mau pesen apa?"
"Kaya biasa aja Tin. Nell kamu mau pesen apa?" tanya Reyhan kepada Nella.
"Samain aja sama punya kamu Re" Tina yang mendengar Nella memanggil reyhan dengan sebutan 'Re' merasa aneh. Setahunya tidak ada yang boleh memanggil Reyhan dengan sebutan itu selai Chilla. Karena waktu ia pertama kali melayani Reyhan dan Chilla ia memanggil Reyhan dengan sebutan 'Re' langsung diperingati oleh Chilla.
"Tin kok bengong?"
"Eh engga kok mas. Yaudah tunggu bentar ya mas, mbak"
" Iya Tin"
"Kamu sama Chilla sering kesini ya"
"Iya nell... Ininih cafe favorite Chilla dari jaman SMP dulu"
Nella yang mendengar perkataan Reyhan hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
***