Kennan masuk kedalam kamar Chilla tanpa mengetok, saat Chilla sedang asik rebahan dengan memainkan ponselnya yang membuat Chilla menatap abang satu satunya itu dengan kesal.
"Apaan sih bang, kalo mau masuk itu ngetok dulu, ngga sopan banget" Chilla menatap abangnya sedang menatap nya dengan serius.
"Bang apaan sih, kenapa coba... ngga jelas banget. Ish jangan natap Chilla kayak gitu, serem tau" ujar Chilla saat masih melihat abangnya menatapnya dengan tajam.
"Maksudnya ini apa?" Tanya Kennan dengan menunjukan sebuah surat panggilan orang tua yang diberikan oleh guru BK nya Kara.
"K...ko bi...bisa sa...sama abang?" Ujar Chilla dengan menegakan tubuhnya yang sedari tadi rebahan menjadi duduk.
"Tas lo di sofa ruang tamu, niat nya gue mau masukin sampah, eh malah dapet ginian. Jelasin!" sial Chilla lupa membawa tasnya sehingga terjadilah drama seperti ini.
"I..itu... jadi...." dan Chilla menggulang kembali cerita yang terjadi pada dirinya tadi pagi tanpa menutupi sedikit pun.
"Bang pliss jangan kasih tau ayah sama bunda ya" ujar Chilla dengan memelas menatap abangnya saat ia telah selesai bercerita.
Kennan hanya diam menatap Chilla "Bang pliss" ujar Chilla tambah memelas.
"Oke... trus yang datang ke sekolah lo siapa" tanya Kennan
"Hehe abang ya, pliss pliss pliss"
"Engga mau Chil, yang ada gue dikejer kejer sama kakak kelas cabe cabean lo lagi" ujar Kennan menggingat kembali kejadian dimana Reyhan sakit yang membuanya terpaksa menjemput Chilla ke sekolahnya, dan dengan seenak jidat nya Chilla menyuruhnya menjemput setengah jam lebih cepat dari jam pulang sekolah sebenarnya. Dan saat pulang sekolah Chilla ke kamar mandi terlebih dahulu yang membuat Kennan di serbu oleh cabe cabean sekolah Chilla.
"Ih ngeri gue, ngak mau ah"
"Aish abang plis ya" ujar Chilla yang matanya mulai berkaca kaca, sebenarnya hanya akting, tapi membuat Kennan tidak tega.
"Huft... oke deh" ujar Kennan dengan setengah hati dan berlalu keluar dari kamar Chilla.
"YES" teriak Chilla saat pintu kamarnya ditutup oleh Kennan. Sekarang ia tak perlu khawatir lagi siapa yang akan datang kesekolahnya.
Awalnya ia akan menyewa jasa pengganti panggilangan orang tua. Tapi sekarang ia tidak perlu repot-repot mengeluarkan uangnya lagi.
*
Keesokan harinya seperti biasa Chilla bersiap siap untuk kesekolah agar kedua orang tuanya tidak curiga. Pagi ini Chilla bangun lebih awal, karena sejak kemarin ia susah untuk tidur.
Saat Chilla sampai diruang makan, sudah ada Ayah, Bunda, dan Abang Chilla beserta manusia yang sudah tidak mampu membeli beras, siapa lagi kalo bukan Reyhan.
"Pagi semua"
"Pagi"
Setelah itu semuanya memulai ritual sarapannya.
"Abang mau kemana pagi- pagi gini udah rapih aja, bukanya jadwal kuliah abang nanti siang ya" Bunda Chilla
Chilla yang mendengar pertanyaan sang bunda, tersedak ludah nya sendiri. Sedangkan Kennan berusaha untuk tetap tenang.
"Hehe abang mau kerumah temen dulu bun, nanti dari sana abang langsung ke kampus bun"
"Kerumah siapa bang, mau ngapin?"
"Kerumah Kevin bun, biasalah main game" kaku Kennan.
"Gara-gara nih bocah gue harus boong sama bunda" batin Kennan.
"Oalah, abang jangan nyanpe bolos ya, bunda engga suka kalo nyampe anak bunda jadi berandalan"
Chilla yang mendenagar perkataan Kailla pun semakin merasa menyesal. Kalo sampai ayah dan bundanya tau, pasti kedua orang tuanya itu akan kecewa.
Selama ini Chilla emang tidak bisa dikatakan anak baik- baik tapi tidak pernah sampai panggilan orang tuan dan kena skors seperti sekarang.
"Yah, bun Rey sama Chilla berangkat dulu ya, takut telat" Reyhan.
"Hati-hati ya Rey, jagain anak gadis Ayah"
"Siap yah"
"Ken juga mau pergi dulu yah, bun"
"Hati-hati bang"
"Iya bun"
Sebelum pergi, Chilla, Reyhan dan Kennan terlebih dahulu menyalami tanggan Edward dan Kailla.
Dihalaman rumah Chilla
"Gara-gara lo kan, gue jadi bohong sama bunda"
"Maaf bang, Chilla juga engga ada maksudnya mau bohongin bunda. Chilla engga mau aja liat ayah sama bunda kecewa"
"Makanya lain kali jangan ikut campur urusan orang"
"Ish masa abang ngajarin Chilla buat engga peduli sama lingkungan"
"Ya bukan gitu juga sih, tapi liat sikon juga lah kalo mau nolongin orang, jangan nyampe lo yang rugi kayak gini"
"Iya- iya bawel. Yaudah Chilla bawa mobil Re trus abang sama Re kesekolahnya naik mobil abang, entar Chilla jemput kalo udah pulang sekolah"
"Seenak jidat lo ya nyuruh-nyuruh gue nebeng" Reyhan
"Hehe lo kan bestie gue jadi harus baik dong"
"Y... Lo mau kemana?"
"Paling rumah pohon lagi"
"Awas aja nyampe lupa sama gue lagi, jangan nyampe ketiduran lagi!"
"Iya-iya bawel, by gue duluan. Bang gue berangkat ya"
"Hm"
Setelah itu Chilla pergi meninggalkan Reyhan dan Kennan.
*
Reyhan dan Kennan berjalan beriringan keluar dari mobil Kennan. Benar tebakan Kennan bakalan banyak manusia yang memperhatikanya.
"Ruang BK nya dimana Rey"
"Abang belok kiri aja ruangan nomor dua paling ujung"
"Oke"
"Yaudah bang, Rey masuk kelas dulu ya"
"Hm"
Setelah itu Reyhan berjalan sendiri menuju kelasnya yang tak jauh lagi.
Brak
"Maaf-maaf gue engga sengaja" ujar gadis yang tidak sengaja menabrak Reyhan dengan buru-buru berjongko mengambil buku- buku yang terjatuh berserakan.
"No problem" Reyhan ikut berjongko membantu mengmpulkan buku buku milik gadis itu yang bukan lain adalah Nella.
"Maaf dan terimakasih" Fanella bangkin dengan membawa buku-bukunya.
"Iya engga papa. Emangnya lo kenapa buru-buru"
"Gue dipanggil bu Wina, buat nganter buku pr".
"Lo sendiri bawa buku sebanyak ini"
"Hehe iya, soalnya Chilla lagi engga masuk" Nella adalah seorang bendahara kelas dan Chilla adalah sekertarisnya.
"Oh lo temen sebangkunya Chilla ya?" ujar Reyhan pura- pura tidak tau. Padahal selama ini ia selalu memperhatikan Nella dalam diam setiap ia berkunjung kekelas Chilla.
"Iya lo kan yang sering sama Chilla kan"
"Iya... Kenalin gue Reyhan anak IPA 1 temennya Chilla" Reyhan menggulurkan tanganya kepada Nella.
"Gue Fanella bisa dipanggil Nella, temen sebangku Chilla" bales Nella menerima jabaan tangan Reyhan.
"Yaudah yok gue bangtu lo bawa bukunya. Pasti berat kan"
"Eh engga usah Re, gue bisa sendiri kok, gue takut ngerepotin lo" Baru kali ini Reyhan mendengar namanya dipanggil dengan sebutan 'Re' selain Chilla. Selama ini hanya Chilla yang ia bolehkan memanggil sebutan itu. Tapi sekarang entah kenapa ia membiarkan Nella yang notabenya orang baru dikehidupanya memanggilnya dengan sebutan 'Re'.
"Santai aja kali. Ayo tunjukin ruanganya yang mana" Reyhan mengambil langkah disamping Nella. Dan Nella menunjuk arah ruangan dengan tanganya.
***
VOTE AND KOMEN.