Saya mendengar bahwa disini ada seorang anak pindahan, yang merupakan ketua gangster di sekolah lamanya dulu, apakah itu benar? kebetulan sekali saya Sofia akan mengajar disini, dan sebagai hadiah aku akan menjadi wali kelas baru kalian.
Sofia adalah kembang sekolah ini, bukan hanya guru dia adalah panutan para murid laki-laki, tidak ada murid yang tidak akan menuruti Kata-katanya, bukan hanya cantik tubuhnya juga sangat modis dan seksi, dia mendatangi leo dan duduk di sebelahnya, leo menjadi pusat perhatian, Yuna yang menahan emosi dan kekesalan, sepertinya dia cemburu?
"wah wah, aku ini guru mu loh jangan di cuekin kaya gitu dong, seharusnya... kau menyapa ku dan memperkenalkan diri mu." memepet ke leo.
Apa peduli ku? aku tidak suka dengan guru seperti mu, apa lagi dia adalah wanita, aku tidak melihat kehormatan dari dirinya, kenapa mahluk sepertinya harus ada di sekolah ini, setidaknya aku tidak boleh terjerumus dalam perangkapnya.
Bu Sofia memegang dahi leo "wah wah kamu lagi demam ya, apa kamu mau di rawat di ruangan ibu?" Leo sebenarnya sudah memaksa untuk tidak mau di rawat di ruangan bu Sofia.
Bu Sofia mengeluarkan smartphone dan membuka Galeri, dia menunjukan foto saat dia berada di kamar mandi wanita dengan yuna, foto itu terlihat seperti leo melakukan hal yang tidak baik kepada yuna , dia mengancam leo, jika tidak ikut dengannya dia akan menyebarkan foto itu ke internet.
Mau tidak mau leo menurutinya, dan kalian pasti tau apa yang di rasakan yuna bukan? ya begitulah aku juga tidak mengerti bagaimana perasaannya yuna, wanita itu susah di tebak, tetapi selalu melakukan teka teki yang membuat pria tidak peka hampir frustasi.
"Itu bukan sebuah curhatan, aku menceritakan ini semua karena... yuna adalah adik ku, ku dengar ayahmu bukan hanya seorang motivator kan? tolong bantulah aku!" menggenggam tangan leo.
"Tapi bukankah mengorbankan adik mu dalam kejadian itu adalah hal yang tidak bisa di maafkan, apakah kau tidak kasihan padanya? sekarang dia tidak bisa bicara loh, apa yang terjadi ya... jika dia tau semua ini?" memegang dagu.
Bu sofia terus meminta mohon bantuan kepada leo, tetapi karena semuanya sudah terlambat leo tidak bisa melakukan hal itu, mana mungkin dia melakukan hal yang di luar takdir, yuna sudah tidak bisa bersuara, leo tidak bisa menerimanya, ini adalah pertamakali dimana leo merasa patah hati.
dia bukan hanya seorang guru yang mesum, tapi dia emang seorang guru yang gila, seorang guru yang pernah melakukan kejahatan kepada keluarganya sendiri, dan hal itu dilakukan hanya untuk keinginannya dan kesenangan, walau perkataan maaf sudah tidak ada untuknya, tapi bertaubat itu selalu ada kapan saja, walau manusia tidak bisa memaafkan, tapi dia akan selalu memaafkan, dia lah sang pengampunan.
"Baiklah, bukan kah katamu masi banyak orang yang mengincar yuna, jika mereka bukan mafia seperti yang kau bicarakan, bukankah artinya mereka adalah musuh sesama ku?" mengambil cutter.
"yah, begitulah aku mohon lindungi dia, aku merasa bersalah atas kejadian itu, aku kira dengan melakukannya mereka akan benar benar berhenti meneror dan mengejar keluarga ku, MOHON BANTUANNYA!" Di saat itu bu sofia mengatakannya dengan percaya diri, dia meneteskan air mata yang menjadi bukti bahwa dia benar benar menyayangi adiknya, namun cara yang dia lakukan dulu salah.
Mungkin sebuah kata bahwa guru edan memang cukup untuk menggambarkan dirinya, dia akan melakukan segala hal dan berujung kedalam sifat egoisnya, dalam lubuh hati keras leo, dia cukup kasihan untuk melihat orang seperti ini, pengorbanan bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan karena semuanya ada timbal baliknya.
Saat pulang sekolah, leo dan yuna bertemu di dekat gerbang, yuna bilang bahwa dia sedang menunggu kakaknya untuk pulang, tak lama dia muncul dan mengajak leo untuk mampir ke rumahnya, walau sempat menolak, yuna lagi lagi memberi tatapan penuh harapan pada leo untuk sekian kalinya.
kenapa tatapan yuna harus seperti itu, dan kenapa dia begitu imut saat tatapannya penuh harapan, Kenapa bisa seperti itu! padahal hubungan kita sebatas teman yang baru kenal seminggu, apa ini yang namanya perasaan hah? menyebalkan.
"leo, yuna, apakah kalian cuma sebatas teman?" sambil menyetir. "Memangnya kenapa kalau kita cuma teman?" jawab leo, dia merasakan perkataan yang tak terpikirkan muncul.
Seandainya kau berpacaran dengan yuna, atau hubungan mu lebih kuat sepertinya aku tidak bisa meninggalkan momen momen bangus di hubungan kalian, hah seperti apa? ya seperti ciuman dan lain lain, pada saat melihat mereka berdua aku merasa melihat surga, pakaian yuna yang basah dan leo berada di atasnya, aku akan mengancamnya
Yuna yang tidak Terima, menuliskan banyak kata di papan yang membuat kerusuhan di dalam mobil, sepertinya rasa malunya akibat sikap kakaknya membuat dirinya kesal dan mengamuk di dalam mobil, karena hal itu terjadi sofia meminta maaf pada yuna dan mengatakan itu hanyalah sebuah candaan, walau begitu bagi leo itu berlebihan dan yuna setuju dengan perkataan leo.
Mau bagaimana lagi, sofia mengobrol dengan leo di lampu merah, waktu menunggu nya cukup lama, sekitaran dua menit, entah kenapa di situ sifat licik sofia muncul, dia memanggil leo untuk melihat sesuatu yang ingin sofia tunjukan, leo yang mendadak jadi polos kena jebakannya, dia memeluk wajah leo.
"KYAA... bernafas lah di situ iya teruskan, bergerak terus, terus aahh...." yuna yang tidak terima, menarik leo, dan perebutan lelaki di antara saudara terjadi, dan tidak jauh dari lampu merah mereka berhenti dulu sejenak untuk beristirahat karena duel perebutan itu, leo yang menjadi penengah membentak mereka, leo yang sudah kesal saat itu tidak memandang guru dan murid dia mencaci maki habis sofia, dan leo kesal kepada yuna karena merusak jam tangan pemberian almarhum ibunya.
Yuna meminta maaf, namun leo menolak permintaan maaf yuna, dia menceritakan betapa berharganya jam tangan itu, karena banyak sekali kenangan berharga di balik sejarah jam tangan rusak milik leo, tapi mau bagaimanapun itu hanya sebuah kecelakaan, leo menerimanya, sebagai ganti permintaan maaf dia meminta yuna dan sofia untuk melayaninya dengan baik di rumah mereka nanti, tapi entah kenapa sofia malah keliatan senang, emangnya apa yang dia pikir?
Tidak lama leo merasa bahwa mereka di perhatikan oleh seseorang dari kejauhan, leo melihat seseorang bertubuh besar berdiri di sebrang, dan saat bis itu lewat, segerombolan orang muncul dengan banyak senjata seperti balok kayu dan tingkat baseball.
Sofia mengatakan mereka adalah orang orang yang di sewa itu, leo menarik sofia dan yuna untuk lari, kenapa gak naik mobil aja, maaf aja saat itu lagi macet di depan jadi gak mungkin mereka naik, jadi leo terpaksa mengajak mereka lari melewati kemacetan di tengah kota, sepertinya orang orang maniak itu juga melakukan cara cukup brutal untuk menerobos kemacetan.
Setiap gerombolan itu muncul di tiap jalan, leo merasa bahwa dirinya sedang di giring ke sebuah perangkap, benar saja semenjak kejar kejaran itu, mereka terjebak di parkiran sepi, sangat sepi sampai tidak ada yang ingin memasuki daerah seperti itu, lokasi gangster gagak merah berada, mereka menyebutnya daratan kematian.
Bersambung~~~
Chapter selanjutnya : Teman adalah teman!