Chereads / Please date with me! / Chapter 5 - liburan musim panas

Chapter 5 - liburan musim panas

Hari hari yang di tunggu sudah tiba, Setelah menjalani ujian yang sulit kini akhirnya bisa liburan, semuanya berkumpul di bandara, tetapi sepertinya setelah sepuluh menit sesuai perjanjian Maeda belum datang juga, walau Maeda sudah bilang mereka terjebak kemacetan sih.

Yuna menarik narik baju leo, dan menunjuk kearah toko eskrim, jiwa menolaknya yang muncul kini terhenti lagi karena bukan wajah imut yuna yang penuh harapan, tetapi wajah penuh ancaman dari kakak dan sahabatnya, "Kamu mau eskrim apa memangnya?" mengeluarkan dompet.

Yuna mengeluarkan kertas catatannya dan menulis, dia menginginkan eskrim vanila dengan toping oreo biscuit, wajahnya terlihat seperti malaikat saat memakan eskrim itu, tapi rasanya memiliki kesenangan sendiri saat leo membelikan eskrim untuk yuna.

Setelah bertemu di titik awal sepertinya bukan hanya mereka yang jajan, bahkan kakak nya yuna bu sofia membeli beberapa pakaian, melihat hal itu leo takut bahwa yuna sama borosnya kaya kakaknya dalam keuangan, tak lama Maeda datang membawa tiga wanita.

Teza tidak menyangka bahwa Misha akan ikut, Maeda menjelaskan bahwa Misha adalah sepupunya, Misha adalah cewek cheerleader di SMA, sepertinya Ichigo ngiler ngeliat misha yang mengenakan pakai pakaian minim, yah bukan cuma Ichigo yang suka kaya gitu, Leo sempat di jambak oleh yuna karena berani melirik bagian bawah misha.

Sepertinya cuma Maeda yang tidak tergoda, karena misha adalah sepupunya, pada hari itu karena sudah bersiap siap, Maeda berkata bahwa orang tuanya sudah ada di pantainya dan sekarang hanya ada mereka, mereka memutuskan untuk berangkat.

Teza menarik lengan Rosa dan membawanya duduk bersamanya di belakang semua orang, bukan hanya itu untuk memastikan Rosa tidak kabur, Rosa duduk di pojok kanan, walau di pukuli Rosa teza tetap santai dan membaca majalah, dia menghiraukan Rosa, yuna yang melihatnya tertawa tanpa suara.

"wah wah berani membawa wanita duduk di tempat sepi dan hanya ingin berduaan, apa yang akan kalian di lakukan saat di sana nanti yah, hihihi." memberi senyuman iblis.

"Aku Tidak melakukan hal aneh kok bu, aku hanya tidak memiliki teman satu tempat duduk saja, Maeda bersama sepupunya, leo bersama temannya, dan mana mungkin aku memisahkan adik kakak bukan." mengedipkan sebelah mata ke bu sofia.

Rosa melihat kedipan itu, dia bertanya apa yang mereka rencanakan , teza hanya bilang dia ingin berduaan dan melakukan beberapa hal kepada Rosa, pikiran rosa saat itu benar benar travelling jauh, dia tidak berhenti memukuli teza, wajahnya memerah tidak karuan.

Denah kursi saat ini adalah :

[Kosong, kosong [] Misha dan Maeda]

[Leo dan Ichigo [] Yuna dan Bu sofia]

[Kosong, Kosong [] Teza dan Rosa ]

sisa kursi di belakang tidak di pakai.

Leo adalah orang yang tenang dia tidak ingin ada orang di depan atau yang di belakang, sedangkan Ichigo temannya masih saja ngiler melihat Misha, yuna memandangi awan, bu sofia dan Teza sedang membaca beberapa majalah, dan Rosa tertidur.

Perjalanan sudah berjalan selama setengah jam, mereka semua tertidur, teza melihat posisi tidur Rosa yang tidak nyaman, Rosa selalu bangun karena terpentok dinding pesawat, teza menaruh tangan kanannya ke dinding agar kepala rosa tidak terpentok, sebenarnya teza bukan hanya menyukai Rosa, mereka memiliki masa lalu bersifat rahasia dengan Rosa.

Setelah beberapa lama dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di pantai pribadi milik Maeda, mereka di suruh memilih satu kamar dari tujuh puluh lima kamar yang ada di mansion milik Maeda, untuk berjaga-jaga agar tidak tersasar di mansion besar itu mereka memutuskan untuk bersebelahan.

Karena waktu masih siang mereka memutuskan untuk bermain terlebih dahulu, sementara itu para pelayan di suruh oleh Maeda untuk membereskan barang barang mereka, para laki laki seperti nya sangat semangat, tapi berbeda dengan mereka berdua, yuna dan Rosa Sepertinya tidak pede untuk keluar dari ruang ganti pakaian.

Sofia saat itu mengajarkan mereka berdua untuk percaya diri, tetapi mereka tetap malu untuk keluar dengan pakaian renang wanita atau bikini, karena merasa sulit untuk mengajarkan mereka berdua, sofia meminta misha untuk memberi contoh, misha keluar dari tempat itu dan menjadi pusat perhatian semua laki laki kecuali Maeda.

Yuna dan Rosa yang melihat itu, malah semakin malu, mereka mengurung diri di tempat itu, karena sudah putus asa, sofia meninggalkan mereka, sebenarnya yuna dan Rosa tidak khawatir karena mereka bisa ganti baju biasa lagi, tapi sepertinya sofia sangat licik, dia membawa pakaian ganti mereka berdua.

Yah bolanya terpental, kalau begitu Ichigo kau yang ambil bolanya, Maeda dan leo tersenyum sembari memberi tos satu sama lain, mereka sudah merencanakan ini, karena bola yang terpantul memasuki ruang ganti wanita, Ichigo yang saat itu masuk melihat yuna dan Rosa sampai sampai hidungnya mimisan, Rosa dan yuna yang berteriak spontan membuat leo, Maeda dan teza tertawa.

"Ichigo, apa kau tidak puas memandangi misha, sampai sampai kau m-mau mengintip mereka berdua di ruang ganti, Bhahahahha!" leo tertawa terbahak bahak.

Leo melihat ke arah yuna dan Rosa, mereka sepertinya sangat serius, tatapan itu sinis sekali! Rosa dan yuna memalingkan wajahnya karena kesal dan Rosa mengatakan bahwa leo adalah orang bego, sangat sangat bego.

Pada saat itu Rosa sangat terlihat murung di pantai, pada sore hari dia masi ada di sana, yuna yang khawatir dengan kondisinya ingin menghampirinya, teza yang muncul dari belakang yuna meminta untuk tidak menghampiri nya, teza memberi tahu yuna bahwa teza saja yang dirinya saja yang akan melakukannya.

"Rosa kamu masih marah, dari dari emang gak ada berubahnya masi kaya anak kecil aja, dasar tukang ngomel akut!" duduk di sebelah Rosa.

"B-bukan begitu, aku kesal karena tubuhku di lihat langsung begitu, apa lagi sampai mimisan, pasti Ichigo memikirkan hal aneh kan, aku benci!" memukul tanah.

"Walau Ichigo bukan teman mu, tapi dia teman leo yang artinya dia temannya yuna, kau tidak bisa membenci seseorang hanya karena itu lagi juga, bukannya kita suka mandi bareng, bahkan masi kita lakuin waktu SMP."

"Kita ngelakuin itu karena masi kecil, d-dan waktu SMP kamar mandinya memang tidak kamu kunci kan, tapi karena waktu itu aku terburu buru karena ada acara sekolah dengan yuna, aku terpaksa mandi bareng sama kamu." wajahnya memerah.

Yuna yang saat itu melihat mereka berduaan, di dalam hatinya merasa iri, seandainya akan ada seseorang yang menerima apa adanya terhadap yuna suatu hari nanti, dia berfikir apakah leo bisa?

"Makan malamnya udah siap loh yuna, jangan ngeliatin orang yang lagi berduaan, karena yang ketiga itu setan."

tidak Terima di ejek oleh leo, yuna memukuli leo.

sementara itu teza menggeser badannya ke arah Rosa, Rosa yang ingin menghindar, di tahan oleh teza, teza manarik tubuh Rosa mendekat padanya, mereka saling memandang satu sama lain.

Apa aku boleh mencium mu Rosa? kamu tidak akan mendapat jatah di rumah kalau mencium ku di sini teza, aku benar benar tidak akan memberi mu jatah, aku tidak peduli, lagi juga jatahnya hanya itu itu saja aku bosan, berjanjilah akan memberiku hal berbeda, kata teza, baiklah baiklah aku akan mandi bersamamu, janji? iya aku berjanji.

Setelah itu Rosa dan teza muncul di ruang makan, leo melihat ekspresi aneh Rosa dia bertanya apa yang teza lakukan pada mu?, sebelum dia menjawab tidak melakukan apa apa, teza sudah bilang dia menciumnya, semua orang terkejut, karena itu sebuah kebohongan Rosa tidak Terima dan memukulinya.

"Yap, sudah sudah ini liburan musim panas loh, kita masi punya banyak waktu untuk bermain main di sini, kalian bisa sepuasnya kok di tempat ku, anggap saja seperti rumah sendiri, dan jadikan liburan ini untuk kenangan indah kalian, dan bersenang senang dengan teman teman." ucap Maeda sambil tersenyum.

Bersambung~~~

Chapter selanjutnya : Ujian kenaikan!