Chereads / Please date with me! / Chapter 4 - Teman adalah Teman!

Chapter 4 - Teman adalah Teman!

Pertarungan sudah berjalan lama, kondisi tubuh leo sudah melemah dan babak belur, leo melawan banyak orang untuk melindungi yuna dan bu Sofia, leo mengorbankan diri dengan bertarung melawan lebih dari seratus orang, yuna dan bu Sofia kabur mencari bantuan.

Leo yang saat itu melawan banyak orang berhasil bertahan, namun bukan berarti dia dapat mengalahkan semua orang sendirian, kondisi tubuhnya saja sudah lemah, dalam pertarungan itu pandangan leo sudah kabur, dia melihat seperti ada seseorang yang dia kenal saat itu, dia adalah Ichigo, dia berteriak dan membuat kondisi tenang untuk sementara.

"Oii... mantan ketua, apakah kamu memerlukan bantuan untuk melakukan itu hah, apakah kamu masi kuat melakukannya?" sambil melambai lambaikan tangan.

Ichigo adalah mantan bawahan Leo, tapi sepertinya bukan hanya dia, mantan wakil leo yang sekarang menjadi ketua Maeda juga muncul dari sisi lain, dia mengatakan bahwa akan membantu leo, walau hal itu di tertawakan oleh pihak musuh, karena posisi mereka yang tiga melawan ratusan orang.

"Kenapa kau bisa ada di sini Maeda?" leo batuk batuk. Maeda menjelaskan bahwa ada seorang wanita yang meminta bantuan bahwa ada seseorang yang di keroyok di dalam tempat ini, dia terkejut karena orang itu adalah leo, mantan ketuanya.

Mau bagaimanapun Maeda harus membantu leo, karena dia tidak membawa pasukan, Maeda sudah menyiapkan hal yeng licik untuk melawan para gangster gagak ini, Karena Maeda adalah seorang anak jendral di kepolisian, Maeda berkerja sama dengan ayahnya untuk melakukan penangkapan, Ayahnya sudah siap di luar dan sekarang sedang mengepung mereka, Maeda mengajak leo untuk lari kesini dan membawa mereka kedalam perangkap.

Tapi karena akan sulit, Maeda terpaksa harus ikut bertarung dulu sebentar dengan mereka, dan Ichigo memerintah polisi untuk perlahan menuju ke lokasi dan tidak ketahuan oleh para gangster, Yuna dan Sofia berdoa agar leo bisa kembali dengan kondisi selamat, saat mereka berdua bertarung, dan polisi sampai di sana, kondisi menjadi makin kacau, dan untuk membuat takut ayahnya Maeda terpaksa menembak mati salah satu anak anak itu untuk membuat takut, karena tembakan peringatan tidak ada gunanya.

Ayahnya Maeda adalah orang yang tegas, dan akan melakukan apapun untuk tujuannya, pada hari itu penangkapan besar besaran di lakukan, Dan leo di bawa ke rumah sakit, di sana leo di jenguk banyak orang, kecuali adik dan ayahnya yang di luar kota, mereka tidak bisa datang untuk menjenguk leo, itu tidak membuat leo kecewa, karena ayahnya dan adiknya terlihat khawatir, mereka menelfon dan menanyakan kondisi leo.

Bukan hanya mereka yang khawatir, yuna dan bu Sofia serta teman teman di sekolah barunya itu menjenguk, namun mereka takut karena tiba tiba ada gerombolan orang yang datang dengan gaya preman, itu adalah teman teman leo dari seolah lamanya, tampang seram mereka rupanya hanya sebuah cover, karena saat mereka menjenguk entah kenapa sifatnya menjadi seperti malaikat penyelamat dari surga.

Leo sempat bingung mengapa mereka repot repot datang kesini, teman temannya menjawab, kau adalah teman kami, dan kami adalah keluargamu, kami tak akan meninggalkan mu yang sedang kesusahan, moto kita adalah saling membantu sebagai manusia, dan saling berjuang menggapai suatu mimpi, tidak ada yang tidak mungkin selama kita berjuang dan bersama sama.

Leo tersanjung dan merasa senang, Leo sangat bersyukur kerena memiliki banyak teman dan orang orang yang peduli di sekelilingnya, seminggu setelah kejadian itu leo kembali bersekolah seperti biasa dan menjalaninya dengan normal, secara tidak sadar yuna selalu bersamanya sepanjang waktu di sekolah.

Rosa yang melihat hal itu selalu saja memisahkan mereka yah memang sebaiknya begitu menurut leo, mau bagaimanapun Rosa adalah teman masa kecilnya, kita tidak bisa mengucilkan teman kita, apalagi adia adalah sahabat terbaik kita, rasanya akan selalu kurang jika tidak ada orang seperti itu, seperti biasa leo bermain Basket dengan teman temannya, semenjak kejadian minggu laku leo menjadi populer di sekolahnya, karena ada sebuah berita bertuliskan pahlawan muda sang penyelamat, dan leo mendengarnya seperti hal konyol.

Teza bahkan mengatakan bahwa dirinya merasa iri, seorang artis sekolah di kalahkan oleh mantan ketua gangster, leo bertanya memangnya aku sepopuler itu apa? sangat populer bukan hanya sekolah ini, banyak sekolah yang mengenal mu sekarang, sepertinya ini bukan suatu hal baik, dengan kepopuleran dia harus menjaga harga dirinya, sekali melakukan kesalahan pasti banyak orang yang akan membicarakan hal buruk tentang dirinya.

"Yah kau benar, menjaga harga diri itu sebenarnya sulit, tapi bukankah itu hal bagus, akan ada banyak orang yang akan mendekat dengan mu sekarang loh." ucap teza sambil mengoper bola basket.

"ah, entah lah aku tidak begitu suka di dekati banyak orang, apa lagi jika itu wanita, aku sangat tidak suka, bukannya apa apa aku punya alasan sendiri." mengejar teza.

"Wah apa kamu sudah punya pacar, jika belum sebaiknya kamu mencarinya, kau bisa memilih di antara mereka loh, Laura, misha, becca, mereka tiga artisnya di sekolah ini, Laura sendiri sepertinya menatap mu." ucap teza dan spontan leo melihat Laura.

Laura memalingkan wajahnya, leo sendiri bertanya apakah kau sudah memiliki pacar teza? jawaban teza adalah dia sedang mengincar Rosa temannya yuna, "bukan kah kalian suka bertengkar?" tanya leo kepada teza.

"Bukannya di situ sisi lucunya, aku suka dengan wanita seperti itu, aku akan membuat dirinya suka dengan ku lewat pertengkaran kita, aku yakin kita akan akrab." teza memberi senyuman kepada Rosa.

Cih! ngapain dia menatap ku? senyum segala emang dia siapa hah, cowok sepertinya itu aku tak akan pernah menerimanya tidak akan! kenapa rasanya aku ingin membunuh pria itu hah? dan yuna sepertinya menyukai leo, aku hanya mengizinkannya berbagi waktu tidak untuk hubungan!

Yuna memberi catatan pada Rosa "Rosa sepertinya Teza menyukai mu, dia memberi senyuman pada mu loh tadi :)"

"hah, enggak dia p-pasti senyum untuk pacarnya, mana mungkin seseorang seperti teza menyukai cewek galak seperti ku kan, lagi juga aku gak akan pernah punya pacar sepertinya." Rosa terlihat panik.

("tapi kalau teza sudah memiliki pacar waktu itu dia tidak akan berusaha untuk mencium mu bukan?") catatan yuna, tatapan wajah polos yuna yang merasa seperti tidak memiliki dosa itu membuat Rosa kesal dan mencubit kedua pipi yuna.

"Hah, apa aku tidak melakukan itu, k-kamu pasti salah lihat yuna, aku tidak pernah melakukan itu kok! kamu pasti salah lihat aku yakin." mencubit pipi yuna.

Jam pulang tiba semua siswa pulang kerumahnya masing masing, seperti biasa leo yang tertidur di kelasnya selalu pulang paling akhir, dia bilang kepada teman temannya untuk tidak pernah membangunkannya sampai pulang sekolah saat jam akhir.

saat dia bangun dan membereskan buku bukunya, dia melihat sebuah buku harian, dia melihat di situ tertulis bahwa pemilik buku ini adalah yuna, karena waktu itu ada kejadian tak terduga, leo tidak tau rumahnya jadi kali ini dia akan membawa buku harian yuna pulang ke apartemennya.

Bukan hanya tidak tau alamat bahkan dia tidak memiliki no ponselnya sama sekali, setelah membereskan rumah dan makan malam, leo masuk di kamarnya, dia sangat penasaran dengan buku harian yuna, hatinya sangat ingin membaca buku itu, namun pikirannya berusaha untuk menahan kemauan hatinya.

Buku harian itu bersifat rahasia, tidak sembarang krang boleh melihat tanpa seizin pemiliknya, leo yang saat itu kesal mengambil buku komik untuk menghilangkan rasa penasarannya, tapi usaha itu tetap lah sia sia dia tidak bisa menghilangkan rasa itu, leo memutuskan untuk mengobrol dengan Maeda lewat panggilan telfon.

"Jangan merasa bersalah, kau adalah teman ku leo, aku akan selalu mendukung mu dalam hal apapun, saat kau salah aku akan membenarkannya loh, ingat janji kita kan, saling mendukung untuk menggapai mimpi."

"yah kau tetap saja seperti ini Maeda, kau memang pantas menjadi ketua yah, jika bukan karena dirimu, mungkin aku akan menjadi orang yang benar benar merusak di masyarakat sekarang."

"kalau begitu liburan musim panas nanti kamu mau ke pantai bersama ku leo, kebetulan pesawat ku bisa mengangkut beberapa orang."

"woy woy itukan liburan keluarga, emang gw boleh ikut, nanti malah ngerepotin, apa lagi kalau bawa teman banyak kan, pasti bakalan rusuh kalau bawa anak anak itu."

"tidak apa apa, ajak guru seksi itu dengan adiknya, sisanya terserah padamu untuk mengajak siapa lagi, aku tak akan pernah meninggalkan mu dan Ichigo!"

Setelah merasa mengerti leo berjanji akan mengajak beberapa temannya, dan dia menutup telfonnya leo memutuskan untuk mengajak teza juga, mungkin yuna akan mengajak beberapa temannya juga, bagaimana ya liburannya?

Bersambung~~~

chapter selanjutnya : liburan musim panas