Liana melangkah masuk ke dalam goa yang ia pilih tadi. Entah kenapa hatinya memilih untuk masuk ke dalam goa itu. Liana tidak suka gelap, Liana pun tak suka keadaan lembap seperti ini, namun hatinya menolak untuk menjalani semua medan tempat tes yang lain. Petunjuk yang ia dapat pun kosong isinya. Ditambah tak ada panitia ataupun Profesor Dio yang bisa ia jadikan sebagai tempat untuk bertanya. Nampaknya tak ada pilihan lain selain mengikuti insting dan kata hatinya.
Liana terus masuk ke dalam tempat tersebut. Hingga ia tak bisa melihat apa-apa. Sebuah bunyi dentingan piano yang lembut menyapa indra pendengaran Liana. Liana terkejut dan menoleh ke sekitarnya tapi tidak menemukan apa-apa.
'Apa mungkin itu tanda pemberitahuan dimulainya tes?' batin Liana penasaran.
Liana berpaling untuk melihat jalan masuk ia ke dalam goa tadi namun seketika buntu, jalan masuk itu tiba-tiba menghilang dari tempatnya semula.