Lysander jadi merasa bersalah. Padahal hal ini disebabkan oleh dirinya yang tidak mau mendengarkan beliau dan terus memancing emosi beliau. Apapun yang terjadi Lysander berkeinginan untuk membantu meringankan hukuman Profesor Candle, karena ia yakin kalau pelaku sebenarnya yang membuat kakaknya harus terbaring di rumah sakit bukanlah Profesor Candle.
"Silakan masuk Lysander. Kami ingin menanyakan beberapa hal padamu," ucap Profesor Giddleton mempersilakan Lysander masuk ke dalam ruangan tersebut.
Lysander melangkah perlahan, menuju ke bangku kosong yang berada di sebelah tempat duduk Profesor Diana. Lysander duduk di sana tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia terlihat tenang, walaupun ia sebenarnya sedang menahan debaran kencang yang terjadi di dadanya. Ia bukan takut karena menghadiri sebuah rapat, tapi yang membuatnya berdebar adalah ia khawatir kalau dirinya akan melakukan kesalahan dan malah memperumit keadaan yang ada.