Harry berada dalam keadaan emosi tak terbendung lagi. Ia langsung masuk ke dalam mode bertarungnya. Sarung tangan yang sangat kuat dan keras yang terbuat dari kaca dan kristal menyelimuti tangannya. Ia langsung menuju kembali ke luar, untuk mencari Lysander berada sekarang dan membuat perhitungan pada orang yang telah menculiknya tersebut.
Teriakan Harry menggema sampai ke telinga Petter dan Owlen. Mereka terkejut tatkala mendengar teriakan tersebut. Kini mereka tahu kalau Harry sudah dalam puncak rasa marahnya. Dan mereka semakin mempercepat langkah mereka menuju ke asrama Divisi VII.
BRAK!!!
Harry keluar dari asrama tersebut dengan cepat, melesat melalui Petter dan Owlen yang baru saja sampai di sana. Tanpa mempedulikan mereka berdua, Harry dengan kristal yang melayang di sekitarnya bergerak dengan sangat cepat mencari keberadaan Lysander.
"Jangan-jangan Lysander sudah dibawa pergi oleh penyusup itu?" ujar Owlen menebak keadaan.