Happy reading,
Pemuda itu terdiam menahan malu karena mendengar bantahan dari tuan mudanya, ia juga menyadari semua ini hasil kerja keras cabang utama, dan keluarganya hanya menumpang hidup karena belas kasihan. Akan tetapi, walaupun begitu kenyataannya, ia berserta keluarganya tidak ingin kehilangan semuanya.
" Apa yang sudah kau hasilkan selama ini?" tanya Ritz dengan sombong.
" ..."
" Tidak ada satupun, ehh! tetapi kau dengan bangga membantahku! Keponakanku jauh lebih baik darimu!" ledek Ritz dengan sinis.
" Maaf Tuan, dia masih terlalu muda dan masih duduk di bangku kuliah jadi ia bertindak ceroboh!" terang seorang pria paruh baya, ayah dari pemuda itu.
" Ha... Ha... Ha... Terlalu muda! Isteriku masih muda dan duduk di bangku kuliah, tetapi berhasil menjadi pemimpin Dark Blood dari usahanya sendiri! Keponakanku masih muda dan duduk di bangku kuliah, tetapi berhasil memimpin perusahaan! Anakmu hanya produk gagal!" seru Ritz.