STELLA!
"Tamu undangan sekolah? atau ketua senat kampus pelita harapan?" batinku menatap pria tampan yang baru saja menolongku .
"Sorry, gue gak maksud menabrak atau apa pun, hanya saja.."
"Oke...semua juga bakal bilang seperti itu" aku sengaja memotong ucapannya sebab, pria itu ku lihat begitu kaku.
"Tapi lo gak kenapa-napa kan?" pria itu mematut dari atas sampai bawa lalu kembali menatap mata ku.
Dan fix aku bisa menebak dia masih se-usia ku. Bahasa yang digunakannya membuatnya terlihat jelas kalau dia adalah satu anak hedon ibu kota.
"Yah, am oke!" aku memperlihatkan tubuhku yang baik-baik saja padanya. Dia menatapku dengan sedikit senyuman.
Gerak tubuhnya terlihat begitu canggung berdiri di hadapanku, aku semakin penasaran, siapa gerangan pria tampan berjas di hadapanku ini?
"Baiklah, gue balik ke dalam" pamitnya memutar balik tubuhnya kembali ke dalam gedung.