Lelah mengejar Nathan yang meninggalkannya begitu saja di jembatan Pont des Art, Luysa akhirnya bisa menyenderkan kepala dengan nyaman di head restrains (kursi) mobil Nathan. Terlebih kakinya yang teramat lelah karena harus berjalan cepat dengan heels sepatu yang lumayan tinggi--membuat lecet bagian tumit. Terpaksa Luysa melepas sepatunya dan melempar dengan asal di jok belakang.
Sesuai permintaan Regar, setelah tadi mengantar Luysa ke Sungai Seine, ia berpesan pada Luysa kalau Nathan yang akan membawanya kembali ke Flat.
Keheningan didalam mobil terasa menyekat sekejur tubuh Luysa. Luysa merasakan dingin menusuk setiap inch lapisan kulit tubuhnya--terlebih kakinya yang bertelanjang--tanpa alas(sepatu) di atas under body.
Sementara Nathan terlihat begitu tenang--juga rona wajahnya yang sedaritadi merekah bak bunga baru mekar begitu mengganggu penglihatan Luysa. Pikirnya bagaimana Nathan bisa setenang dan se-sumringah itu? Sedangkan dirinya begitu kaku.