Hari yang sama, kediaman keluarga Brata ....
Kayla mengerjapkan matanya berkali-kali. Hanya langit-langit kamar yang terlihat. Dia menoleh ke sampingnya. Kepalanya sontak terasa sangat pusing.
Ingatannya berputar. Semalam ia mabuk di dalam mobil. Begitu menyedihkannya dan membiarkan Nita melihat ia yang sedang merasa menangis untuk ke sekian kali gara-gara pria bernama Reynand. Kayla tidak pernah kapok memperlihatkan sisi rapuhnya pada Nita.
Perlahan wanita itu menegakkan tubuhnya. Seraya memegang kening yang sakit, ia mengambil ponsel yang entah bagaimana caranya sudah berada di atas nakas. Padahal ia tidak mengeluarkannya sama sekali.
Pukul satu siang tertera di layar ponselnya. Kayla menghela napasnya, menyadari dirinya yang terlalu lama tertidur pulas. Beberapa notifikasi terlihat. Panggilan tidak terjawab dari Nita dan satu orang lagi yang langsunh membuat matanya membulat penuh. Dia adalah Reynand. Semalam meneleponnya tanpa ia ketahui.