Wenhua berlari menggunakan qing gong menuju kekaisaran dengan fikiran yang sedang ia coba untuk tenangkan, namun fikirannya tetap terbakar bahkan air hujan yang membasahi seluruh tubuh dan kepalanya tidak dapat mendinginkan isi kepalanya. Kenangan enam tahun lalu memenuhinya saat kekaisaran Li diserang dan tahta di ambil alih oleh Li Huang Jun yang merupakan pamannya sendiri namun secara bersamaan Wenhua melihatnya seperti bukan pamannya yang ia kenal.
Bahkan Wenhua bahkan harus mengorbankan adiknya Li Yi yang ingatannya ia segel saat itu dan pergi meninggalkannya karena suatu alas an dan hanya membawa Wenhua yang bertukar nama dengannya yang kini bernama Weiheng bersamanya.
Hati beku Wenhua bagai kembali meleleh seperti sebuah es yang terbakar oleh gejolak api dendam dan amarah.