"Hitam putih, baik jahat. Apakah kamu bisa membedakannya?."
***
An Jian Li menatap Fengying yang tak sadarkan diri, ia memikirkan banyak hal walaupun ia belum dapat memulihkan banyak ingatannya yang ia segel sendiri saat itu karena terpaksa. Walau begitu An Jia Li tau, ia tidak akan pernah melupakan orang di pangkuannya itu. Orang yang takdirnya berusaha ia rubah walau menentang langit sekalipun.
"Yi-Gege. Aku sudah kembaliā¦ tunggulah sedikit lagi, dan aku akan mengambil kutukannya. Kau tidak perlu ikut ke neraka bersamaku."