An Jia Li terdiam menatap langit yang kini sudah menggelap kembali, malam telah datang, namun tidak dengan bulan yang sama sekali tidak terlihat karena tertutup awan kelabu yang perlahan mengeluarkan bebannya dan menciptakan hujan yang cukup deras, namun hanya An Jia Li seorang yang tau bagaimana deras air matanya yang berusaha ia tahan.
An Jia Li merasa hampa. Ia kembali harus menunggu cahayanya untuk kembali bersinar. Sudah tiga jam berlalu dengan Weiheng didalam rumah tabib bersama dengan Fengying yang tak sadarkan diri dan Jiangwu yang membantu pengobatan.
Walaupun ia merasakan sedikit tenang karena menemukan seorang tabib ditengah perjalanan kembali mereka, An Jia Li tetap tidak dapat berbuat banyak karena ia harus tetap menahan beberapa kemampuannya yang mungkin saja bisa membantu Fengying.