sesampai di halaman, kulihat seraut wajah sederhana dan manis turun dari mobil toyota avanza dan melangkah menuju kearah kami, kami tak asing lagi dengan wajah itu karena yang datang adalah fani, aku menghentikan langkahku begitu juga amel, fani menghampiri kami dan mengajak kami untuk kembali, kami pun mengiyakan ajakan fani dan kami mengobrol di teras rumahnya.
"duh yang abis kencan, sampai lupa sekolah" goda amel pada fani
"apaan sih mel" jawab fani lirih
"kenapa kamu gak pernah cerita hal ini fan" aku menambahkan
"aku gak mau kalian mengkhawatirkanku" jawab fani santai
"terus bagaimana dengan perasaanmu fan" aku mendesak fani
fani terdiam tak menjawab, ia coba mengalihkan tema pembicaraan
"bagaimana dengan kalian" tanya fani ingin tau
"maksudnya gimana" jawabku bingung
"apa kamu sudah, mengungkapkan perasaanmu pada amel" sahut fani bersemangat
"hei hei apa sih maksudnya"
amel menyela
fani menceritakan pada amel, akan syair yang pernah kutulis di bukunya.