Malam tak berhiaskan bintang hanya awan gelap terterangi sabitan cahaya di atas sana ramai dengan turun berjuta-juta tetesan air saat ini. Pukul 7 malam aku belum mendengar kumandang adzan, aku berusaha berteduh di antara mereka namun tak lama aku memilih untuk cepat pulang. Sekilas dalam pikiran lebih baik cepat pulang dan duduk di rumah dari pada berdiam untuk berteduh sehingganya aku pulang larut malam karena itu. Aku sangat kedinginan, di dalam angkot aku mencoba untuk tak merasa sakit yang tengah menyerang kakiku. Seturunnya aku dari angkot aku segera menyeberang dan berusaha berlari secepat mungkin untuk sampai di rumah, sesampainya di rumah.
"Hiks hiks hiks sakit ma, sakit"
"Sabar ya, sakitnya pasti hilang kok, sayang" dengan mata yang berkaca-kaca Mama mengurut kakiku.