Semua orang itu bodoh. Mereka tidak tahu apa-apa dan mereka sukanya menilai orang. Mereka tidak tahu apa-apa tentangku dan mereka sudah membenciku. Kecuali dia. Jessica, dia adalah segalanya bagiku. Dia yang mengerti aku. Perempuan yang sangat menawan di mata semua orang dan dia adalah pacarku. Dia cantik, polos, imut, pintar, dan berbakat. Semua murid laki-laki di kelasku pada iri denganku. Setiap aku berada di kesusahan, dia selalu datang dan menerangi kegelapanku. Kita selalu berjalan pulang bersama, bermain game sama-sama, dan belajar sama-sama. Memikirkan saja sudah membuat pikiranku kunang-kunang. Seperti biasa, bel akhir sekolah berbunyi dan dia datang ke bangkuku.
"Besok ada ulangan Biologi, ayo kita belajar bersama-sama seperti biasanya. Kamu gak mau nilaimu buruk, kan?" Suaranya menyapa kelelahanku setelah sekolah.
Karena lelah, aku menolak. "Maaf, hari ini bukan hari yang tepat bagiku."