"Ya ampun muka cantiknya Rere jadi kayak gini." Arista merasa cukup frustrasi dan kesal setengah mati begitu ia bangun pagi untuk menikmati sarapannya, tapi menemukan Rere yang babak belur sudah duduk di balik meja makan seorang diri.
Malamnya Arista pulang cukup larut saat kedua adiknya sudah beristirahat di kamar masing-masing, jadi baru pagi ini ia bertemu Rere secara langsung, dan betapa terkejutnya Arista melihat wajah sang adik nan dipenuhi luka lebam tersebut, jadi sangat ternoda.
Wanita itu sampai menangkup wajah Rere dan memperhatikannya lebih dekat, ia berharap kalau Arista tengah bermimpi atau ia salah melihat karena efek bangun pagi seraya sesekali menguap meski hendak melakoni sarapan. Namun, sosok yang ditatapnya sedekat itu benar-benar wajah lebam Renita Hakim.