Boleh tidak Rere merasa insecure karena berada semobil dengan atasannya? Gadis itu merasa benar-benar kikuk saat Arista mendesaknya agar mereka berangkat bersama, lantas berakhir dengan Rere yang akhirnya duduk di samping Arista, jika saja Rere bisa mengemudi—ia takkan membiarkan atasannya yang mengemudi seperti sekarang.
Rere merasa mereka tak memiliki pembatas apa pun, karakter Arista begitu terbuka dan enak diajak bicara membuat keduanya semakin akrab saja, bahkan sikap Arista terhadap Rere seperti bukan pada orang lain, bukan tamu di rumah yang harus dilayani dengan formal. Bagi Arista, Rere benar-benar seorang adik.
Sedari mereka memasuki mobil sampai perjalanan menghampiri swalayan tinggal seperempat jalan lagi Renita sama sekali tak melontar kalimat apa-apa, ia terlalu canggung menghadapi Arista kali ini, gadis itu terus bergeming seraya menatap keadaan di sekitar jalan yang mereka lewati.