Angel terkejut melihat Carol menangis di pelukan pria yang membukakan pintu untuknya tadi. Angel tak pernah melihat Carol seperti ini. Selama ini, Carol selalu tampak kuat dan berani di depannya, di depan semua orang. Bahkan ketika semua orang memusuhinya, gadis itu tetap berdiri dengan kepala tegak, tak sedikit pun gentar.
Angel tak tahu, apa yang telah dialami Carol selama ini hingga membuatnya setakut itu. Angel tak bisa membayangkannya. Berada di tempat asing, sendirian, tanpa bisa melihat papanya.
Setelah Carol tampak tenang, dia menghampiri Angel yang masih berdiri di pintu rumah itu. Namun, Angel melihat tangan Carol menggenggam erat tangan pria bertubuh tinggi di sebelahnya.
"Hai, Carol," sapa Angel sembari tersenyum lembut.
Carol tersenyum. "Maaf, kau pasti terkejut melihat keadaanku saat ini."
Angel hanya tersenyum maklum.
"Duduklah," ajak Carol.
