Chereads / still with you / Chapter 4 - Memulai -004

Chapter 4 - Memulai -004

Aalisha membanting pintu kamarnya, melempar tasnya asal dan merebahkan badannya dikasur.

"AAARGGHH"

Pikirannya gak bisa tenang, didalam otaknya hanya Rey, Rey dan Rey. Kenapa Rey jadi berubah gitu? Bukannya dia orangnya dingin?

Aalisha menggelengkan kepalanya "Gak, aku gaboleh suka sama dia. Aku gamau kejadian itu terulang".

○○○

Rey yang sedang menyetir menuju rumahnya tak bisa berhenti tersenyum karena terus memikirkan Aalisha. Sepertinya ia mulai menyukai Aalisha, entahlah ia juga belum yakin dengan perasaanya.

Setelah menempuh 15 menit, Rey sampai dirumahnya. Pak Beni, Satpam yang sudah bekerja selama 6 tahun untuk keluarga Geovan membukakan gerbang. Memasukkan mobilnya ke garasi lalu mulai melangkahkan kakinya ke rumah 3 lantai itu.

"Assalamualaikum nda, Rey pulang"

"KAK REYY, KAY KANGENN" ucap anak perempuan berumur 3 tahun sambil berlari ke arah Rey. Rey langsung merentangkan tangannya dan menggendong Kay.

"Kay lagi apa hmm?"

"Kay lagi main masak masak sama bunda di kamar" jawab Kayla.

"Kayla, ayo sini sama bunda. Kak Rey nya capek baru pulang sekolah" ucap Mila Geovan, perempuan cantik dan awet muda berumur 38 tahun itu mengambil Kayla dari gendongan Rey.

"Bunda" Rey menyalimi tangan Mila.

"Rey udah makan belum?" Tanya Mila.

"Belum bunda, nanti aja Rey makan."

"kalo Rey mau makan nanti panggil bibi ya" kata Mila sambil mengusap kepala Rey lembut.

"Iya bunda, Rey keatas dulu" Rey menaiki tangga menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya.

Kamar yang sangat luas bernuansa monokrom. Kasur king size dengan seprei putih bersih, TV berukuran 43 inch dengan Playstation 4 dibawahnya. Disampingnya terdapat walk in closet yang lumayan luas dan kamar Mandi. Lalu terdapat rak besar berisi pajangan miniatur mobil dan motor yang ia beli saat pergi ke luar negeri.

Rey duduk di kasur lalu mengusap wajahnya. Mengeluarkan handphone berlogo apel digigit seri terbaru berwarna hitam lalu membuka roomchat nya dengan Jayden.

p||

Apaan

Pny nmrny aalisha g?||

Keyboard lo rusak?

Sini gue beliin hp baru

Bct||

Pnya ga?||

Punya

Emang buat apa?

OHH GUE TAUU

lo mau pdkt-an kan sama dia

Bct||

Tnggl krm sush amt||

Iyaiya

Send a contact

Aalishayang

Toh, kurang baik apa coba

Gue bilang Niella mati lo||

Thx||

WOYLAH JANGAN BEGO

read

Rey tersenyum tipis, ia menyimpan kontak Aalisha dan ia ubah namanya menjadi "Queen"

Svback no gue||

Rey||

Rey menaruh handphonenya di nakas dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

○○○

"Huaaa seger banget abis mandii" baju crop top putih dan hotpants hitam menjadi pilihannya malam ini. Ia mulai memakai skincare nya agar mukanya terawat.

Aalisha yang sedang menepuk-nepukan wajahnya dengan toner pun menghentikan aktivitasnya ketika ada notif dari handphone berlogo apel warna rose gold nya itu.

+62 878********

Svback no gue

Rey

Aalisha yang shock langsung melempar handphonenya ke atas kasur "kok kak Rey tau nomer aku?"

Ceklek

Pintu kamar Aalisha terbuka, muncullah wanita cantik dengan dress merah selutut dan highheels berwarna senada "Shaa, kamu lagi apa sayang?"

"Ehh mommy, Aalisha abis mandi" jawab Aalisha sambil cengengesan.

Mommy Schilla tersenyum melihat anak gadisnya tersebut "yaudah, mommy cuma mau cek kamu. mommy ke kamar dulu." Setelah Schilla pergi, Aalisha mengambil handphonenya dan men-save no Reynard

Kak Rey

Svback no gue

Rey

Udah kak||

Lg ap?

aku lagi main hape||

Kenapa?||

Gpp

Bsk gw jmpt

Gak usah kak||

no excuse

Gw jmpt jm 6:30

okay||

read

Aalisha mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas nakas. Ia mencoba untuk bodo amat walaupun ada sedikit rasa senang dihatinya.

"aku nonton drakor aja deh lanjutin yang kemaren"

Aalisha gini gini suka nonton drakor loh guys, oh iya Aalisha juga Kpopers garis keras. Liat aja dikamarnya yang elegan dengan sentuhan warna putih dan emas ini dipenuhi poster, album, lightstick dan merchandise nya BTS. Biasnya? Seokjin oppa dong.

Tak terasa ini sudah hampir jam 11, Aalisha menutup Macbooknya dan menaruhnya di meja belajar.

"Hoamm saatnya bobo cantik, selamat malam dunia" perlahan Aalisha mulai memasuki alam mimpinya.

○○○

"Sayang, bangun dong. Itu ada temen kamu dibawah" Aalisha yang masih bergelut dengan mimpinya mendadak bangun.

"Mommy kok gak bangunin Aalisha?" Ia menyibakkan selimutnya dan mengikat rambutnya asal.

"Daritadi juga mommy bangunin, kamunya aja yang susah bangun"

"Aalisha mandi dulu mom, bentar doang" Aalisha berlari menuju kamar mandi.

"Mommy tunggu dibawah ya" Schilla keluar dari kamar dan turun menuju teras rumah, menghampiri cowok dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

"Mau jemput Aalisha ya?" Tanya Schilla sambil tersenyum ramah. Rey yang terkejut langsung berdiri dari duduknya dan menyalimi tangan Schilla.

"Iya tante, saya Reynard" jawab Rey sopan.

"Ayo nak masuk dulu, kita sarapan bareng" Ajak Schilla.

"Gak usah tante, nanti ngerepotin" Rey menolak secara halus.

"Udah gapapa, yuk masuk sambil nunggu Aalisha"

Akhirnya Rey menurut, ia terkagum dengan isi rumah ini. Walaupun tidak beda jauh dengan rumahnya. Rumah dengan luas bangunan mencapai 300 meter persegi, tiap sudut dihiasi dengan marmer putih. Ruang keluarga dengan sofa besar berwarna coklat muda, terdapat lampu kristal berukuran besar yang digantung di tengah ruang keluarga. Memberikan kesan mewah pada rumah ini. Beralih ke ruang makan, konsep khas eropa klasik melekat pada ruangan ini. Sangat elegan dan berkelas.

"Dad, ini ada temennya Aalisha, namanya Reynard"

Daniel yang sedang meminum kopi menengok kesamping. Rey langsung menyalimi tangan Daniel.

"Pagi om"

Daniel menyipitkan matanya, ia seperti tidak asing dengan cowok berparas tampan ini.

"Saya seperti tidak asing denganmu, apakah kau anaknya Geovan?"

Reynard sedikit terkejut, lalu menganggukkan kepala "Iya om, saya anaknya"

"Wah sempit sekali dunia ini, Einhard itu sahabat saya. sini duduk sebelah om" Daniel menepuk kursi disampingnya.

"Eh iya om" Rey duduk disamping daniel sambil tersenyum canggung.

"Ah ya, kau mungkin lupa dengan nama om. Saya Daniel Hoffman" ucap Daniel dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Lagi lagi Rey dibuat terkejut. Hoffman? pengusaha yang sangat terkenal, bisnisnya hampir di segala bidang dan sangat sukses. Lalu mengapa saat Jayden memperkenalkan nama Aalisha tidak ada nama keluarga Hoffman? ia akan tanyakan sendiri.

"DADDY AALISHA KANGENN" Aalisha berlari ke arah Daniel dan memeluknya tanpa melihat sekitar.

"Aalisha kamu ini gimana sih? Itu ada temen kamu loh"

Aalisha melepas pelukannya dan menatap daniel sambil cemberut "Aalisha kan kangen daddy, kemaren daddy gaada di rumah pas Aalisha pulang"

Rey yang melihat ekspresi muka Aalisha tersenyum tipis, ternyata Aalisha ini manja sekali. Bagaimana tidak? Ia anak perempuan satu satunya keluarga Hoffman.

"Iya iya daddy juga kangen Aalisha, sekarang duduk samping mommy" suruh Daniel. Aalisha pun duduk disamping Schilla.

"Aalisha langsung berangkat aja dad, gausah sarapan" ucap Aalisha.

"No Aalisha, you have to eat. Daddy gamau kamu sakit" jawab Daniel tegas.

"Please Daddy, aku janji nanti makan di sekolah. Ini juga mau telat, ya kan kak Rey?" Tanya Aalisha.

"Iya om, nanti biar Rey yang nemenin Aalisha makan" kata Rey.

"Yaudah kalo gitu, Aalisha udah bawa hoodie kan?" Tanya Schilla.

"udah dong mommy, Aalisha sama Kak Rey berangkat yaa Assalamualaikum" Aalisha menyalimi tangan Schilla dan Daniel diikuti Reynard. Aalisha langsung berlari menuju mobil meninggalkan Reynard sendirian.

"Rey pamit tan, om"

"Panggilnya mommy sama daddy aja biar sama kayak Aalisha" ucap Schilla.

Rey tersenyum canggung "iya mommy"

"Jagain anak dad ya Rey, dad percaya sama kamu" Daniel terkekeh pelan lalu menepuk pelan bahu Rey.

"Iya dad pasti" Rey berjalan menuju mobilnya, ia melihat Aalisha sedang memakai sepatu.

Ck lama banget

Reynard menunduk dan mengikatkan tali sepatu Aalisha. Tak berselang lama, Rey mendongakkan kepalanya dan menatap Aalisha yang sedang menatapnya juga.

"Yuk"

Mereka pun masuk ke mobil dan berangkat ke sekolah.