Adrian menyetujui saran Diah untuk melamar Susi di percepat. Sudah tidak ada lagi waktu untuk menetap di Lombok, Mike juga harus sudah kembali ke London karena perusahaan tidak ada yang menanganinya. Austin belum bisa diberi kepercayaan penuh untuk menangani beberapa perusahaan besar milik Robert.
Mau tidak mau, Adrian mengiyakan rencana melamar Susi. Sebenarnya ia masih mau mengenal Susi, walau Adrian sudah tau siapa Susi sedari masih menjadi muridnya.
Malam ini, Adrian berpakaian rapih. Kemeja putih dan celana hitam sudah ia kenakan. Jas hitam masih menggelantung di paku yang tertancap di tembok. Ia memperhatikan dirinya sendiri di cermin, hari ini, apakah sudah tepat ia mengambil keputusan dan menuruti kemauan Diah yang terkesan buru-buru. Helaan napasnya sangat panjang, ada rasa kuatir juga yang masih mengganjal di hatinya.