Matahari dari ufuk timur, begitu terlihat indah saat sinarnya memendarkan warna kejinggaan di langit biru. Angin berhembus kencang menerpa Akbar dari kaca jendela yang sengaja ia buka.
Jalanan lenggang belum begitu banyak mobil dan motor yang melintas atau memadati jalan raya. Suara musik menggema di dalam mobil itu, Akbar menyanyi pelan mengikuti suara nada dan irama tiap syair didalam balutan lagu. Sesekali Akbar menepuk-nepukan tangannya di setir mobil. Ia sangat bahagia. Namun ia sudah merencanakan sesuatu untuk membalaskan dendamnya pada Adrian, Diah, Mike dan Ferdy.